Berita Medan

Aulia Rachman Sebut Kota Medan 20 Tahun Ke Depan akan Dipenuhi Warga Non Pribumi, Ini Respon DPRD

Warganet lagi dihebohkan dengan pernyataan Wakil Wali Kota, Aulia Rachman yang menyebut, 20 tahun ke depan Kota Medan akan dipenuhi warga non pribumi

|
Penulis: Anisa Rahmadani |

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Warganet lagi dihebohkan dengan pernyataan Wakil Wali Medan, Aulia Rachman yang menyebutkan 20 tahun ke depan Kota Medan akan dipenuhi warga non pribumi

Hal itu diketahui Tribun Medan dari beberapa sosial media instagram dan TikTok, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: SOSOK Aulia Rachman, Wakil Wali Kota Medan yang Diperiksa MKD Gerindra Karena Temui Anies Baswedan

Misalnya dari akun instagram pemberitaan sosial media di medan  @warkopjurnalis.

Dalam postingan itu dijelaskan, statement 20 tahun lagi Kota Medan dipenuhi warga non pribumi, disampaikan  Aulia Rachman pada saat menghadiri kegiatan buka bersama oleh Asahan Kampungku Community, di Cafe dan Resto d'kuliner Asahan Jalan Sutan Makmur Al-Rasyid, Medan, Minggu (9/4/2023) lalu. 

Kegiatan itu  juga dihadiri tokoh-tokoh agama dan petuah dari Kabupaten Asahan.

Ssaat itu Aulia Rachman sedang bercerita soal tata kelola keuangan daerah dan peradaban.

"Saya lihat saat ini, kita sudah masuk dalam era pemusnahan peradaban, pemusnahan peradaban ini jangan main-main kita anggap," kata Aulia Rachman.

Aulia menyebutkan, dia mempunyai analisa jika 20 tahun lagi, Kota Medan akan dipimpin oleh orang non pribumi.

Hal itu dapat terjadi jika tidak ada gebrakan untuk mengantisipasi hal tersebut.

"Saya punya analisa, Medan ini 20 tahun yang akan datang kalau kita tidak menciptakan satu gebrakan baru, akan dikuasai oleh non pribumi untuk menjadi Wali Kota Medan, kita bisa lihat, ini yang saya analisa," sebutnya.

Aulia menjelaskan, analisa itu muncul karena Kota Medan merupakan kota yang multietnis.

Saat ini, menurut Aulia, tiga unsur pemusnahan peradaban tersebut sudah berjalan, yakni unsur keluarga, unsur pendidikan dan unsur tokoh.

Dari unsur tokoh, menurut Aulia Rachman tokoh yang pintar dan ingin melakukan perubahan saat ini mulai dibungkam.

Sedangkan dari unsur pendidikan warga pribumi yang ekonominya menengah ke bawah tidak akan mendapatkan pendidikan yang baik dan akan tersingkir.

Begitupun dengan unsur keluarga, orang tua disibukkan untuk bekerja mencari nafkah.

Sehingga anak dititipkan ke sekolah dan tidak mendapat pendidikan yang baik, pada akhirnya mengalami krisis moral.

Kemudian Aulia Rachman menuturkan jika tugas mereka sebagai Pemerintah Kota Medan adalah menghambat laju pemusnahan peradaban tersebut.

Ia kembali menegaskan agar semua harus hati-hati.  

Menanggapi persoalan tersebut, Wakil DPRD Medan Rajuddin Sagala angkat bicara.

Menurut Rajuddin tidak ada kata-kata yang bermakna negatif di sana. 

Perkataan Wali Kota tentang non pribumi, menurut Rajuddin, hal yang wajar dilontarkan dan itu sebagai bentuk kekhawatiran Aulia sebagai pemimpin kedua di Kota Medan

"Saya rasa tidak ada kata-kata negatif di sana. Sebab sekarang pun sudah ada 7 persen warga non pribumi yang tinggal di Kota Medan," jelasnya. 

Rajuddin menjelaskan ucapan waspadai non pribumi tidak bisa diartikan negatif. 

"Kita tanya dulu seharusnya apa maksud beliau (Aulia) mengatakan itu. Pastinya Pak Wakil punya data yang konkret dan semua boleh berpendapat," terangnya. 

Baca juga: Aulia Rachman Minta Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi dan Salah Artikan Program Wali Kota Medan

Menurut Rajuddin tidak ada kata-kata Wakil Wali Kota yang bermakna diskriminatif. 

"Waspada bukan berati menolak, tetapi lebih ke himbauan ke Warga Medan agar tidak menganggap sepele persoalan tersebut," jelasnya.

(cr5/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved