Ramadan 1444 H

Masjid Raya Al-Hasanah, Berada di Jantung Kota Pangururan Samosir, Dibangun Tahun 1975

Berada di pinggir Danau Toba, masjid ini dihiasi pepohonan uang berada di samping dan depan gedung, tepatnya di seberang jalan. 

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MAURITS
Masjid Raya Al-Hasanah Pangururan, Samosir.   

"Tanah ini adalah hibah dari pemerintah kepada umat muslim di sini, melalui camat kepada KUA. Keduanya sudah almarhum," ungkapnya. 

Rencana pemugaran pun muncul yang dikukuhkan dengan adanya program pemerintah soal tempat ibadah bagi wisatawan.

Dengan demikian, pertemuan antara umat muslim, penatua, tokoh adat dan agama, serta pemerintah melahirkan sebuah rencana pembangunan musala tersebut. 

"Sejalan dengan anjuran pemerintah soal pengembangan pariwisata, maka kita pun mengupayakan pembenahan musala ini menjadi sebuah tempat yang lebih besar. Kita juga berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait," tuturnya. 

Dalam proses pembangunan, umat muslim sendiri memiliki modal yang relatif sedikit dibanding dengan besarnya bangunan meajid yang saat ini tampak. 

Ia jelaskan, pembangunan musala yang menjadi mesjid raya tersebut adalah sebuah mukjizat.

Pasalnya, banyak orang-orang yang tak mau menuliskan namanya saat memberikan bantuan.

Bahkan, para pengunjung ke Samosir pun tutur berikan bantuan pembangunan. 

Selain itu, pembangunan masjid tersebut dilakukan saat pandemi Covid-19 sedang marak pada tahun 2019.

Situasi ini membuat dirinya berdecak kagum sekaligus bersyukur, pada masa resesi ekonomi, Allah mengirimkan tangan-tangan tak terlihat (invisible hand) membantu pembangunan mesjid itu. 

"Jadi, pembangunan ini tak ada sponsor kita. Semuanya hanya donasi yang pada umumnya tak sebut nama. Misalnya, ia sekali waktu datang salat ke tempat ini, langsung berikan puluhan juta. Ada juga yang sumbangkan granit keliling, ada juga yang kasih tiang," tuturnya. 

"Awalnya, uang kita hanya Rp 70 juta saja. Kita berencana mendirikan tiang saja. Ternyata, masjid punya rezeki di saat Covid-19. Itulah mukjizat itu," ungkapnya. 

Ia juga mengutarakan, masjid pertama di Samosir adalah mesjid di Onanrunggu. 

"Ini bukan masjid pertama di Samosir. Yang pertama itu di Onanrunggu. Biaya yang digunakan untuk pembangunan mesjid ini sekitar Rp 2,2 miliar. Kalau  yang di Onanrunggu itu sebesar Rp 4,4 miliar, itu dari donatur," ungkapnya. 

"Yang bantu pembangunan ini sifatnya tolong-menolong. Biaya pembangunan datang dari non muslim juga, tapi tak mau disebutkan namanya. Mereka itu low profile. Dan itu tanpa kita minta, mereka sukarela membantu," terangnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved