Berita Sumut

Rendang Entok dan Tapai Merah Jadi Menu Favorit Keluarga Ketua Bawaslu Deliserdang saat Lebaran

Ketua Bawaslu Deliserdang, M Ali Sitorus mengaku pada momen lebaran paling menanti rendang entok yang menjadi menu favorit keluarga.

|
Penulis: Indra Gunawan |
HO
Ketua Bawaslu Deliserdang, M Ali Sitorus ketika sedang menunaikan ibadah umroh bersama ibunda beberapa waktu lalu.  

TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Hari Raya Idul Fitri menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim setelah menjalankan ibadah puasa.

Hal ini jugalah yang dirasakan oleh Ketua Bawaslu Deliserdang, M Ali Sitorus.

Baca juga: Pusat Pasar Penuh Sesak Dipadati Masyarakat, Ada yang Datang dari Aceh Khusus Beli Kebutuhan Lebaran

Ia mengatakan pada momen lebaran makanan rendang entok menjadi menu favorit keluarga. 

"Kita kan kalau lebaran selalu ngumpul di tempat mamak. Nah dari dulu mamak itu selalu masak entok rendang. Ini nggak pernah nggak disiapkan sama mamak kalau kita datang," ucap Ali Sitorus, Kamis (20/4/2023). 

Ali bercerita pada zaman dulu, daging sapi bisa dibilang cukup sulit untuk dibeli.

Karena itu daging entok yang bisa disajikan untuk di rumah pada momen lebaran.

Hal ini lantaran daging entok masih dijual dengan harga murah. 

"Kalau sekarang karena memang peminatnya sudah banyak. Dulu entok masih dijual perekor sekarang sudah dijual perkilo. Kami sekeluarga ya memang suka makan entok ini apalagi masakan mamak," kata Ali. 

Ali mengatakan, meski ibunya, Hj Khadijah Simanjuntak sudah berusia 83 tahun, namun untuk anak-anak dan cucu masih suka menghidangkan makanan yang lezat saat lebaran.

Selain daging entok yang direndang, juga selalu dihidangkan lontong pecel dan tapai pulut merah.

Baca juga: Jelang Lebaran Penyebaran Covid-19 Meningkat, 18 Orang Meninggal, Jokowi Ingatkan Lagi Prokes

Makanan ini juga selalu tidak pernah ketinggalan disajikan tiap tahunnya. 

"Kalau tapai dan lontong pecel ini juga selalu dibuat sama mamak. Memang seperti itu tradisinya. Kalau bulan puasa mamak itu selalu buat anyang. Mamak saya tinggalnya di perumnas mandala kalau saya di Kutalimbaru. Setelah sholat id kita datang ke rumah mamak untuk sungkem dan disitulah semuanya bisa dimakan," pungkasnya

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved