Pilpres 2024

Respons Petinggi Gerindra Usai Sandiaga Uno Pergi, Sandi Ikut PDI P Dampingi Ganjar 2024?

Lantas ke mana Sandiaga Uno berlabuh? Sandi Ikut PDI P Dampingi Ganjar 2024? Bagaimana reaksi petinggi Partai Gerindra?

|
Editor: Salomo Tarigan
Kolase TribunGorontalo.com
Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno 

TRIBUN-MEDAN.com - Perebutan kursi RI 1 dan 2 melalui Pilpres 2024 bakal semakin panas.

Nama Sandiago Uno pun ikut meramaikan bursa calon wakil presiden setelah Ganjar Pranowo diumumkan PDI P sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.

Nama Sandi disebut Presiden Jokowi.

Sandi dianggap Jokowi berpotensi jadi Cawapres Ganjar Pranowo disamping nama lainnya, seperti Prabowo Subianto, Mahfud MD, Erick Thohir dan tokoh lainnya.

Tapi, jagoan Gerindra (Cawapres) di Pilpres 2019 itu sudah meninggalkan Gerindra

Lantas ke mana Sandiaga Uno berlabuh?

Sandi Ikut PDI P Dampingi Ganjar 2024? 

Bagaimana reaksi petinggi Partai Gerindra?

Petinggi Gerindra Ahmad Muzani: Rawe-rawe rantas  

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tak khawatir jika harus berhadapan kembali dengan PDI-P dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres).

Meskipun, Gerindra dan PDI-P selalu berada di dua poros koalisi yang berbeda pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Rawe-rawe rantas, malang-malang putung (yang merintangi maksud dan tujuan harus disingkirkan),” ujar Muzani di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2023).

 Muzani menganggap tak ada yang salah jika Gerindra dan PDI-P harus kembali menjadi kompetitor untuk memperebutkan kursi RI-1.

 
Dalam pandangannya, situasi itu biasa terjadi dalam sistem politik Tanah Air.

“Kita dengan PDI-P sama, kita dengan PDI-P kadang-kadang berbeda. Demikian juga dengan partai-partai lain. Jadi enggak ada problem,” paparnya.

Meski begitu, lanjut Muzani, Gerindra tak ingin terburu-buru menentukan sikap. Apalagi saat ini Gerindra merupakan salah satu partai politik (parpol) yang ikut menjajaki pembentukan koalisi besar.

“Meskipun masa pendaftaran (capres-cawapres) itu tidak terlalu panjang, tapi kan temponya masih ada. Sehingga kita akan terus mengikuti dinamika itu dengan baik,” imbuhnya. Diketahui saat ini PDI-P telah memilih Ganjar Pranowo untuk menjadi capresnya pada Pilpres 2024.

Sementara itu, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang dihuni Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum menemukan kesepakatan soal pengusungan capres.

Malahan, KIR dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk oleh Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah berupaya membentuk koalisi besar.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut koalisi itu dengan Koalisi Kebangsaan.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Prabowo Subianto merupakan figur calon presiden (capres) yang dibutuhkan masyarakat.

Ia menganggap Prabowo memiliki daya tarik, yaitu bisa diterima semua pihak.

“Saya lihat bahwa situasi dan kondisi sekarang ya kita membutuhkan orang seperti Pak Prabowo. Pak Prabowo ini seperti jalan tengah menurut saya,” ujar Fadli ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2023).

“Jalan tengah itu menurut saya jalan yang bisa diterima oleh semua pihak. Artinya baik kanan maupun kiri,” kata dia lagi.

 Ia menyatakan, Gerindra akan terus berupaya agar Prabowo tetap maju sebagai capres.

Alasannya, Prabowo memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi saat ini.

“Dari sisi Gerindra, dari sisi kami, tentu kita sudah bulat mendukung Pak Prabowo sebagai capres.” tutur dia.

Fadli pun tak khawatir elektabilitas Prabowo bakal tergerus karena PDI-P sudah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Ia mengaku tak merasa resah meskipun nantinya Presiden Joko Widodo bakal lebih sering menunjukan kedekatan dengan Ganjar ketimbang Prabowo.

“Saya kira seperti Pak Jokowi sampaikan, kalau elektabilitas Pak Prabowo kan lebih banyak karena Gerindra dan Pak Prabowo sendiri,” imbuh dia.

Diketahui Prabowo menunjukan sinyal enggan maju sebagai cawapres Ganjar.

Hal itu disampaikan pasca Prabowo bertemu dengan Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).

“Partai mencalonkan saya sebagai capres. Partai saya agak kuat sekarang,” ungkap dia.

Sandiaga Uno Pamit

  Sandiaga Uno atau Sandi akhirnya pamit meninggalkan partai yang ikut membesarkan namanya, Gerindra.

Bagaimana reaksi Partai Gerindra setelah Sandi pergi dan kini Gerindra berhadapan dengan PDI Perjuangan yang sudah menjagokan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024?

Ya, Sandi membenarkan dirinya sudah pamit dari Gerindra.  

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengungkapkan dirinya menyurati Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seusai pamit dari Gerindra.

Sandi mengatakan surat tersebut telah dititipkannya kepada Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

"Surat tertutup untuk Pak Ketum melalui Ketua Harian Pak Dasco," kata Sandi di kediaman Dasco, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Minggu (23/4/2023).

Menurutnya, surat tersebut merupakan sebuah mekanisme administrasi sekaligus bentuk etika dan hormatnya kepada Prabowo.

"Beliau negarawan dan saya berjuang bersama Pak Prabowo dan apa yang saya rasakan saya tuangkan di surat itu dan saya sampaikan ke Pak Dasco," ujar Sandi.

Sementara, Dasco membenarkan apa yang disampaikan mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Menurutnya, Sandi juga sudah meminta maaf kepada Prabowo.

"Barusan kami (bersama Sandiaga) bicara panjang lebar, tentang beberapa hal yang memang sudah jauh-jauh hari, ada wacana di publik dan tadi Pak Sandi juga sudah menyampaikan beberapa hal terutama permintaan maaf kepada Ketum," ungkap Dasco.

Dasco menuturkan pada momen Hari Raya Idul Fitri sebagai kesempatan untuk saling memaafkan.

Karena itu, kata dia, pihaknya dan Sandi sudah saling bermaaf-maafan.

"Di momen Hari Raya Idul Fitri ini, kami sudah bermaaf-maafan dan juga apa yang sudah disampaikan, dinamika kedepannya kita akan sama-sama simak dan ikuti," imbuhnya.

Tangapan Sandiaga Uno

Sandiaga Uno menangggapi tawaran yang menyebutkan bahwa Sandiaga dinilai cocok menjadi cawapres menemani Ganjar Pranowo.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan dirinya merasa tidak tepat memberikan pandangan soal penyataan tersebut. 

“Tentunya Pak Presiden menyampaikan beberapa nama, namun saya ini bukan pada kapasitasnya (mengomentari),” ujar Sandiaga.

Adapun pernyataan itu disampaikan menanggapi komentar Presiden Joko Widodo yang menyebut sejumlah nama layak menjadi pendamping Ganjar dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sandiaga Uno bersama Sihar Sitorus
Sandiaga Uno bersama Sihar Sitorus (HO / Tribun Medan)

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan salah satu kandidat yang cocok adalah Sandiaga yang kini juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

Sandiaga berpandangan, yang memiliki kapasitas untuk memberikan komentar itu adalah para pimpinan partai politik (parpol), misalnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono.

“Yang pada kapasitasnya, yang bisa menentukan ini Pak Mardiono dan pimpinan partai politik,” kata dia.

Terakhir, Sandiaga mengaku hanya ingin fokus bekerja untuk membantu masyarakat.

“Bagi saya, saya akan terus berjuang untuk menatap aspirasi masyarakat, menghadirkan solusi,” imbuh dia.

Diketahui, Sandiaga mengunjungi kediaman Mardiono dan melakukan pertemuan selama 1,5 jam

Sebelumnya, Sandiaga telah lebih dulu mendatangi Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu pagi.

Adapun Sandiaga tengah mempertimbangkan keputusannya untuk hengkang dari Gerindra dan bergabung dengan PPP.

Baca juga: Berita Populer, Lebaran Irish Bella Tanpa Ammar Zoni, Satu Keluarga Tewas Tenggelam di Permandian

Ia menuturkan, keputusan bakal segera diambil pasca perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menilai, Sandiaga Uno cocok untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.

“Menurut saya sih cocok, karena waktu itu Pak Presiden juga sudah mengatakan cocok. Jadi, Ganjar dengan Pak Sandi cocok,” ujar Mardiono, setelah bertemu empat mata dengan Sandiaga, di kediamannya di Permata Hijau, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menerima kunjungan dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menerima kunjungan dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Sabtu (22/4/2023). (KOMPAS.com/ Tatang Guritno)

Namun, ia mengaku belum bisa menentukan posisi yang cocok untuk Sandiaga jika akhirnya memilih untuk bergabung dengan PPP.

Mardiono perlu membuka ruang diskusi dengan jajaran elit PPP sebelum memberikan keputusan.

“Ya nanti akan kita bicarakan ya, sesuai dengan mekanisme partai,” sebut dia.

Baca juga: Ditinggal Sandiaga Uno, Fadli Zon Berkoar tak Takut Lawan PDIP Ganjar, Tetap Ngotot Prabowo Capres

Baca juga: Prabowo atau Mahfud MD? Sinyal Jokowi Langsung Dijawab, Jokowi Mania Justru Jagokan Prabowo

(cr9/Tribun-Medan.com/Tribunnews.com/Fersianus Waku/kompas.com:Sebut Prabowo Figur Capres yang Dibutuhkan

PANAS Respons Petinggi Gerindra Usai Sandiaga Uno Pergi, Sandi Ikut PDI P Dampingi Ganjar 2024?

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved