Berita Viral

Dituduh Kelompok Teror, Pemimpin Jihad Islam Palestina Tewas Karena Mogok Makan 3 Bulan

Tahanan Palestina bernama Khader Adnan, yang berafiliasi dengan kelompok Jihad Islam Palestina meninggal dunia karena mogok makan selama 3 bulan usai

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Ilustrasi 

TRIBUN-MEDAN.COM - Tahanan Palestina bernama Khader Adnan, yang berafiliasi dengan kelompok Jihad Islam Palestina meninggal dunia di penjara Israel setelah melakukan aksi mogok makan selama 87 hari atau tiga bulan.

Khader Adnan menolak untuk menjalani tes medis dan menerima perawatan medis hingga ditemukan tidak sadarkan diri di selnya pada Selasa pagi tadi usai tiga bulan melakukan mogok makan.

Khader Adnan mulai mogok makan tak lama setelah ia ditangkap pada 5 Februari 2023 lalu karena dicurigai menjadi anggota kelompok teror, mendukung organisasi teroris, dan kegiatan menghasut.

Ia ditangkap pada Februari di kampung halamannya di Arrabeh, di Tepi Barat utara dekat Jenin, karena dicurigai menjadi anggota kelompok teror, mendukung organisasi teroris, dan kegiatan menghasut. 


Khader Adnan telah didakwa dan ditahan sampai akhir proses hukum terhadapnya. 

Tak lama setelah kematiannya diumumkan, sirene roket terdengar di Israel Selatan, dekat Kibbutz Sa'ad. 

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan telah mengidentifikasi tiga peluncuran dari Gaza ke Israel yang mendarat di area terbuka.

Baca juga: Pelaku Penembak Kantor MUI Tewas di Lokasi, Dua Staf MUI Terluka Kini Dirawat di Rumah Sakit

Baca juga: KRONOLOGI Kantor MUI Ditembak, Pelaku Lepaskan Tembakan Ngaku Sebagai Tuhan, Kini Disebut Tewas

Tidak ada roket pencegat yang ditembakkan dan tidak ada laporan cedera atau kerusakan.

Adnan telah lama dituduh sebagai juru bicara kelompok teror, dan telah ditangkap beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir dan menjalani beberapa hukuman penjara sehubungan dengan pekerjaannya untuk Jihad Islam Palestina.

Dia sebelumnya juga melakukan mogok makan selama penahanannya, termasuk penangkapan pada tahun 2018.

Dalam kasus itu, dia dihukum karena telah menjadi anggota aktif kelompok teror dukungan Iran yang dilarang setelah dia mengaku bersalah dalam tawar-menawar pembelaan. 

Pada tahun 2012, dia melakukan mogok makan selama 66 hari sebagai protes terhadap masa interniran tanpa pengadilan, yang oleh Israel disebut sebagai “penahanan administratif.”

Israel saat ini menahan lebih dari 1.000 tahanan Palestina tanpa dakwaan atau pengadilan, jumlah tertinggi sejak 2003, menurut kelompok HAM Israel HaMoked.

"Khader Adnan telah dieksekusi dengan darah dingin," kata Asosiasi Tahanan WAED di Gaza, setelah mendengar kematian Adnan.

Sebagai ayah dari sembilan anak, Adnan telah ditangkap 12 kali selama hidupnya dan terkenal karena protest ekstremnya melakukan aksi mogok makan selama beberapa kali di penjara Israel.

Diketahui Khader Adnan beberapa kali keluar masuk penjara dan sudah lima kali menjalani aksi mogok makan sejak 2004. (cr9/Tribun-Medan.com)

Baca juga: Pelaku Penembak Kantor MUI Tewas di Lokasi, Dua Staf MUI Terluka Kini Dirawat di Rumah Sakit

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved