Terima Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan, LPKA Kelas I Medan Siap Terbuka Dengan Universitas Lain

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan menerima kunjungan belajar Mahasiswa Fakultas Psikologi Forensik Universitas Sumatera Utara (USU) dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing, dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui Study Lapangan.

Kegiatan ini diikuti oleh 22 Orang Mahasiswa dan Dosen.

Rombongan disambut langsung oleh Kepala LPKA Medan, Tri wahyudi beserta pejabat struktural, di antaranya Kepala Seksi Pembinaan Leo Panjaitan, Kepala Subbagian Umum, Erno dan Kepala Seksi Registrasi, Daulat Purba, di Aula Serbaguna LPKA Medan, Kamis (4/5/2023).

Dalam kesempatan ini Kepala LPKA Medan menjelaskan tentang gambaran umum mengenai tugas dan fungsi serta perkembangan perubahan dari sistem pemasyarakatan anak dulu dan saat ini yang meliputi Pelayanan, Pembinaan dan Sistem Pengamanan.

"Perlu kami jelaskan bahwa Lembaga Pemasyarakatan Anak (LPA) kini bermetamorfosa menjadi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), sehingga perubahan dan perkembangan ini juga merubah perlakuan Lembaga Penegak Hukum pada anak-anak  yang berhadapan dengan hukum (ABH), mereka ini disebut sebagai Anak Binaan, Sehingga layanan yang kita berikan berfokus pada Pembinaan, baik secara Mental, Sosial, Spiritual hingga Pembinaan Keterampilan Kemandirian," jelas Wahyudi.

Lanjut Wahyudi, Fakultas Psikologi Forensik Universitas Sumatera Utara merupakan satu-satunya Universitas Psikologi Forensik yang berkunjung ke LPKA Medan.

"Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi Instansi maupun Universitas manapun yang ingin melakukan study lapangan ke LPKA Medan yang selanjutnya dapat ditindak lanjuti dalam bentuk kerjasama (MOU). Dengan senang hati kami pasti akan menerima siapapun yang berkunjung ke LPKA Medan ini," tutur Wahyudi. Ia juga berharap agar kunjungan Mahasiswa ke LPKA Medan ini bisa memberikan mamfaat dan pembelajaran yang baik seperti yang diharapkan. 

Suri Mutia Siregar, selaku Ketua Rombongan sekaligus mendampingi Mahasiwa dalam kunjungan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan penjelasan lebih lanjut termasuk soal proses pembinaan yang dilakukan oleh LPKA Medan melalui tehnik wawancara serta pengisian lembar quisioner yang telah dipersiapkan oleh mahasiswa, hal ini berguna sebagai penentu dalam pemberian treatment, konseling maupun rehabilitasi lainnya  yang dibutuhkan oleh Anak Binaan. Kunjungan ini juga bertujuan agar Mahasiswa dapat berinteraksi langsung untuk menggali persoalan-persoalan yang dialami oleh Anak Binaan di LPKA Medan.

"Adik-adik Mahasiswa juga diharapkan dapat memberikan motivasi dan masukan-masukan yang positif untuk mengatasi kebosanan, kejenuhan serta menyalurkan keluh kesah Anak Binaan disini," ucap Suri Mutia Siregar.

Lebih lanjut, Motivasi untuk Anak Binaan diperlukan agar pada saat bebas nanti mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. Anak-anak binaan itu merupakan dosen bagi mahasiswa yang melakukan observasi.

"Itu karena banyaknya kasus yang disampaikan dan dialami oleh Anak Binaan kepada Mahasiswa sehingga mampu membuka wawasan Mahasiswa," ungkap perempuan ramah ini.

Hal senada juga diungkapkan oleh Anton (bukan nama sebenarnya), Ia mengungkapkan bahwa ia sangat senang mendapatkan kunjungan dari Mahasiswa USU.

"Mereka sangat baik dan ramah, saya merasa terhibur dan bisa curhat kepada kakak - kakak Mahasiswa," ujarnya.

*