Berita Sumut

Terdakwa Tato Bakal Dipindahkan dari Rutan, Setelah Diduga Diancam Orang Suruhan Tosa Ginting

Kejaksaan Negeri (Kejari) Langkat akan segera memindahkan terdakwa Sulhanda Yahya alias Tato dari Rutan Tanjung Pura. 

|
Tribun Medan/Muhammad Anil Rasyid
Sulhanda Yahya alias Tato, terdakwa dalam perkara pembunuhan eks anggota DPRD Langkat Paino, saat menjalani sidang di Pengadilan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, secara video teleconfrence dari Rutan Tanjung Pura, Senin (8/5/2023).  

"Nah empat terdakwa, dapat difaktakan bahwasanya pembunuhan itu, diduga sebagai otak pelakunya itu adalah Tosa Ginting," tutup Irwansyah. 

Sementara itu, pada persidangan Senin (8/5/2023) dengan agenda pemeriksaan saksi, hakim sempat menasehati terdakwa Tosa Ginting dari video teleconfrence di Pengadilan Negeri (PN) Stabat.

"Saudara baik-baik dalam tahanan ya, kami juga menilai," ujar Ketua Majelis Hakim, Ledis Meriana Bakara. 

Sedangkan itu, Nita br Karo istri terdakwa Persadanta Sembiring alias Sahdan dalam perkara pembunuhan eks anggota DPRD Langkat, Paino mendatangi Polda Sumatera Utara (Sumut) pada, Senin (8/5/2023) sore. 

Kedatangan Nita ke Polda Sumut ialah, mau minta perlindungan ke LPSK terhadap suaminya yang mendapat ancam pembunuhan, diduga dari orang suruhan otak pelaku pembunuhan terdakwa Luhur Sentosa Ginting alias Tosa Ginting.

"Kau jangan ngaku yang sebetul-betulnya, jangan ada bilang kusuruh, bilang aja alasan lain. Pokoknya aku jangan kau sangkutpautkan, jangan yang betul-betul kau bilangi," ujar Nita saat memperagakan ucapan diduga orang suruhan Tosa Ginting

Lanjut Nita, jika suaminya mengatakan yang sebenarnya dipersidangan, maka Persadanta Sembiring diancam akan dibunuh.

"Kalau kau bilang nanti dipersidangan, mati kau kubunuh nanti dipenjara ini. Yang ngomong anggotanya Tosa Ginting namanya Jaya yang sama-sama dipenjara Rutan Tanjung Pura," ujar Nita. 

Baca juga: Warga Desa Besilam Geruduk PN Stabat Minta Tosa Ginting Dihukum Seberat-beratnya

Pengakuan Nita, suaminya sudah empat kali didatangi dan diancam.

"Dia (Persadanta) takut. Bagaimana aku didalam ini kata suami saya. Mendapat kabar gini dari suami saya, saya pun gak bisa buat apa-apa, hanya terdiam di rumah," ujar Nita.

"Dan saya tetap bilang sama suami saya, katakan aja yang sebenar-benarnya di persidangan, jangan bohong namanya udah salah," sambungnya.

(cr23/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved