Berita Sumut

Gubernur Edy Rahmayadi Minta Maaf Soal Jalan Rusak ke Warga Sumut, Singgung Soal DBH

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta maaf kepada warga Sumut terkait jalan rusak yang ada di provinsi yang ia pimpin.

|

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta maaf kepada warga Sumut terkait jalan rusak yang ada di provinsi yang ia pimpin.

Edy Rahmayadi mengatakan, panjangnya jalan provinsi di Sumut, sehingga membuatnya sulit untuk memikirkan jalan kabupaten maupun kota.

Baca juga: Turun ke Labura Cek Jalan Rusak, Jokowi Janji akan Dibangun Pada Bulan Juli Tahun 2023

"Ada jalan kabupaten, ada jalan provinsi, ada jalan nasional. Memang saya minta maaf kepada rakyat Sumatera Utara ini. Jangankan saya mikirin jalan kabupaten, jalan provinsi yang 3.005 kilometer, jalan terpanjang di seluruh dunia, itu saya masih berusaha untuk bisa menyelesaikan paling tidak mencapai kemantapan 65 persen sampai 70 persen," ujar Edy saat diwawancarai di rumah dinasnya, Jumat (19/5/2023). 

Mantan Pangkostrad itu juga menyebut, dirinya masih mengusahakan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk menambah anggaran pembangunan jalan.

"Inilah kemampuan kita. Itu juga saya mendesak dana bagi hasil (DBH) itu untuk melaksanakan perbaikan infrastruktur di Sumut. Jalan nasional juga pasti semua sudah tahu. Apalagi jalan kabupaten. Ini yang harus sama-sama kita lakukan," ucapnya.

"DBH sudah sampai dibahas di DPR. Tapi sampai di mana sekarang ini saya belum tahu sudah dicek lagi. Nanti akan saya cek ke BPKAD," tambahnya.

Ia juga meminta doa dari semua masyarakat agar bisa menyelesaikan permasalahan jalan rusak di Sumut.

"Bukan bekerjasama semua pihak, ini yang harus semua pengertian dan doa kepada semua pihak. Jangan saling menyalahkan, kita bekerja, kita serius didoakan," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meninjau jalan kabupaten di Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara bersama Wakil Gubernur Musa Rajekshah, Rabu (17/5/2023).

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut jalan dengan kondisi rusak terbanyak adalah jalan kabupaten/kota.

"Kita meninjau di provinsi Sumatra Utara di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Yang kita lihat, di Provinsi Sumut ini jalan nasional ada 2600 yang rusak kira-kira 260-an. Kedua jalan provinsi, jalan provinsi ada 3005 kilometer, yang rusak kira-kira 340 kilometer. Jalan kabupaten, nah ini yang banyak rusak, dari 33.000 kilometer, yg rusak kira-kira 13000 kilometer. Salah satunya ini yang kita lihat di Labuhan Batu Utara," ujar Jokowi usai meninjau jalan.

Ia mengatakan, kondisi jalan rusak di Labura sepanjang 13 kilometer dan jalan kabupaten yang menuju ke Sei Ledong, ada 17 kilometer dengan keadaan yang kurang lebih sama.

"Ini yang harus kita perbaiki yang nanti akan dimulai perbaikan di lapangannya paling lambat Juli," ucapnya.

Jokowi juga mengatakan, terdapat wewenang yang berbeda antara jalan nasional, provinsi dan jalan kabupaten/kota.

Baca juga: Bupati Labura Tertunduk Lesu Dampingi Presiden Jokowi Jalan Kaki Cek Jalan Rusak Parah

"Dan semua yang di Sumut tetap sama kita bagi, ada yang dikerjakan oleh Pak gubernur ada yang dikerjakan oleh Pak Bupati, ada yang diambil alih oleh pusat yang kira-kira provinsi atau kabupaten kota tidaka memiliki kemampuan untuk mengerjakan," pungkasnya.

Kondisi jalan yang ditinjau Presiden Jokowi dengan Musa Rajekshah terlihat dalam kondisi parah. Terdapat lumpur dan kubangan yang berada di sepanajang 13 kilometer jalan.

(cr14/tribun-medan.com)

 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved