Berita Internasional

Ibu Muda Bunuh Bayinya yang Berusia 38 Hari, Pelaku Berikan Obat di Botol Susu Sang Anak

Seorang ibu muda baru-baru ini dikabarkan dijatuhi hukuman lima tahun karena tega membunuh putranya yang baru berusia 38 hari.

Via doisongphapluat
Foto ilustrasi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang ibu muda baru-baru ini dikabarkan dijatuhi hukuman lima tahun karena tega membunuh putranya yang baru berusia 38 hari.

Dikutip dari Mirror.co.uk, Kamis (25/5/2023) ibu muda yang bernama Ellie Jacobs tersebut mengakui telah membunuh bayinya, Archie Jacobs.

Ellie Jacobs yang berasal dari Biddlesden, Buckinghamshire itu mengaku membunuh bayinya dengan membubuhi paracetamol dengan dosis tinggi pada botol susunya.

Archie Jacobs pun akhirnya meninggal pada 5 Juni 2020 karena perbuatan keji ibunya sendiri.

Awalnya paramedis mengunjungi kediaman Ellie Jacobs untuk memeriksa kondisi bayi tersebut.

Tetapi mereka menemukan bayi malang tersebut sudah meninggal dunia akibat overdosis paracetamol dari botol susunya.

Bayi yang baru lahir itu juga menderita dua set patah tulang, satu di tibia kanannya dan empat di jempol kaki kanannya.

Petugas medis merasa curiga dengan kondisi terakhir Archie, sehingga mereka melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Ellie pun akhirnya diperiksa oleh petugas kepolisian.

Setelah menjalani pemeriksaan, Ellie mengaku memberikan dosis tersebut serta mematahkan tungkai dan kaki balita itu pada hari-hari sebelum dia meninggal.

Ellie Jacobs kini telah dipenjara selama lima tahun setelah mengaku bersalah atas pembunuhan.

Petugas Kepolisian Menemukan Buku Harian Ellie Jacobs di Kediamannya

Luton Crown Court diberi tahu bahwa ibu tersebut, yang berusia 16 tahun saat melahirkan Archie, telah tinggal di Biddlesden di situs karavan yang sama dengan ibunya Sarah dan ayah tirinya.

Tragisnya, ibunya ditabrak dan dibunuh oleh pasangan Jacobs, Christopher Martin, pada 10 Mei 2020 lalu.

Karena kejadian tragis itu, Ellie Jacobs pun seorang diri mengurus bayinya.

Teman dan keluarga Ellie pun menawarkan untuk merawat Archie untuk ibu remaja itu.

Tetapi ia menolak permintaan mereka. Ellie juga menolak bantuan dari layanan sosial untuk tinggal di unit ibu dan bayi dengan Archie ditempatkan di Rencana Perlindungan Anak.

Akhirnya seorang pekerja sosial pun memutuskan untuk melakukan kunjungan mingguan ke kediaman Ellie Jacobs dan Archie.

Pekerja sosial itu mencatat bahwa rumahnya bersih tetapi penuh dengan banyak hewan.

Pada 5 Juni 2020, ketika Archie baru berusia lima minggu, paramedis bergegas ke karavan.

Tragisnya bayi tersebut tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian.

Saat menggeledah rumah Jacobs, polisi menemukan buku harian berisi entri mengerikan yang ditulis hanya dua minggu sebelum dia membunuh putranya.

"Saya tidak tahu berapa lama lagi saya bisa terus bersikap baik-baik saja. Saya bahkan tidak tahu bagaimana rasanya menjadi baik-baik saja lagi," tulis Ellie dalam buku hariannya.

"Saya rasa saya tidak akan pernah merasakannya lagi. Maksud saya, saya merasa seperti memiliki segalanya, bahkan rumah saya yang gila karena saya memiliki atap di atas kepala saya."

"Tetapi tempat ini tidak terasa seperti rumah sendiri. Saya tidak tahu lagi di mana rumah."

“Rumah saya selalu di mana ibu saya berada. Selama saya memiliki ibu saya, saya baik-baik saja.”

Ellie melanjutkan dengan menulis bahwa dia membenci setiap detik tanpa ibunya dan mengatakan bagaimana mulai serius berjuang dengan segalanya.

"Saya sangat membenci diri saya sendiri karena setiap kali saya melihat ke arah Archie, saya sama sekali tidak merasakan apa-apa."

"Ketika dia menangis saya tidak peduli, dan ketika tetangga saya melepaskannya dari tangan saya selama beberapa jam untuk memberi saya istirahat, saya jauh di lubuk hati berharap istirahat itu tidak pernah berakhir," tulis Ellie.

Akhirnya Ellie Jacobs didakwa dengan pembunuhan pada Oktober lalu, tetapi pengakuan bersalah atas pembunuhan kemudian dianggap dapat diterima.

Inspektur Kepala Detektif Will Crowther, dari Unit Kejahatan Besar Kepolisian Thames Valley, mengatakan perbuatan Ellie sangat keji.

"Ini adalah kasus yang benar-benar tragis. Baby Archie meninggal ketika dia baru berusia lima minggu," ujarnya.

"Ellie Jacobs telah mengakui menyebabkan Archie patah kaki dan kaki pada hari-hari sebelum kematiannya."

"Serta mengakui bahwa dia memberikan overdosis parasetamol besar yang menyebabkan kematiannya."

"Ini merupakan penyelidikan panjang yang selalu mencari kebenaran tentang apa yang terjadi pada bayi Archie, dan saya senang bahwa selama persidangan Ellie Jacobs akhirnya menerima tanggung jawab atas tindakannya yang mengerikan," tutup Inspektur Kepala Detektif Will Crowther.

(cr19/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved