Viral Medsos
Pasukan Iran vs Taliban Baku Tembak di Perbatasan Afghanistan, 3 Orang Tewas
Dua penjaga perbatasan Iran dan satu pejuang Taliban tewas setelah baku tembak pecah di dekat pos perbatasan antara Iran dan Afghanistan.
TRIBUN-MEDAN.COM - Pasukan Iran vs Taliban Baku Tembak di Perbatasan Afghanistan, 3 Orang Tewas.
Sedikitnya dua penjaga perbatasan Iran dan satu pejuang Taliban tewas setelah baku tembak pecah di dekat pos perbatasan antara Iran dan Afghanistan.
Peristiwa insiden ini meningkatkan ketegangan antara kedua negara di tengah sengketa hak atas sumberdaya air.
"Hari ini, di provinsi Nimroz, pasukan perbatasan Iran menembak ke arah Afghanistan, yang ditanggapi dengan reaksi balasan," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Abdul Nafi Takor dalam sebuah pernyataan.
“Situasi sudah terkendali sekarang. Imarah Islam (Afghanistan) tidak ingin berperang dengan tetangganya,” kata juru bicara itu, tanpa mengidentifikasi para korban seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (28/5/2023).
Dia mengatakan satu orang telah tewas di setiap sisi dan beberapa terluka. Namun, kantor berita resmi Iran, IRNA, kemudian mengatakan dua penjaga perbatasan Iran telah tewas dan dua warga sipil Iran terluka.
Sementara, surat kabar Tehran Times, melaporkan tiga penjaga perbatasan Iran dilaporkan tewas dan dua sipil terluka.
Sebelumnya, Presiden Iran Ebrahim Raisi awal bulan Mei lalu memperingatkan Taliban untuk tidak melanggar perjanjian tahun 1973 dengan membatasi aliran air dari Sungai Helmand ke wilayah timur Iran.
Namun penguasa Afghanistan, Taliban, membantah tuduhan itu.
“Sayangnya, hari ini sekali lagi di daerah perbatasan distrik Kong di provinsi Nimroz, terjadi penembakan oleh tentara Iran dan konflik pecah,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Taliban, Enayatullah Khowarazmi.
Enayatullah Khowarazmi menegaskan, Emirat Islam Afghanistan menganggap dialog dan negosiasi sebagai cara yang masuk akal untuk setiap masalah.
Menurutnya, perang dan tindakan negatif bukanlah kepentingan pihak mana pun.
Di sisi lain, Iran menuduh pasukan Taliban menembak terlebih dahulu.
"Tanpa mematuhi hukum internasional dan bertetangga yang baik, pasukan Taliban mulai menembaki pos pemeriksaan Sasoli hingga menimbulkan tanggapan (balasan) yang tegas," lapor media IRNA mengutip wakil kepala polisi Iran, Qasem Rezaei.
Akibat insiden ini, IRNA mengabarkan, otoritas Iran menutup sementara pos perbatasan Milak-Zaranj sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Kelompok advokasi HalVash, mengutip penduduk di daerah tersebut yang mengatakan bahwa pertempuran terjadi di dekat distrik Kang di Nimroz.
Dikatakan sejumlah warga dari daerah itu telah melarikan diri dari kekerasan.
Ada kekhawatiran terkait jangka panjang tentang air di Iran. Sungai Helmand, yang panjangnya lebih dari 1.000 kilometer dan mengalir melintasi perbatasan dibendung di sisi Afghanistan untuk menghasilkan listrik dan mengairi lahan pertanian.
Kekeringan telah menjadi masalah di Iran selama sekitar 30 tahun, tetapi telah memburuk selama dekade terakhir, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).
Organisasi Meteorologi Iran mengatakan bahwa sekitar 97 persen negara itu sekarang menghadapi beberapa tingkat kekeringan.
Sebelumnya pada hari Sabtu, penjabat Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi bertemu dengan seorang utusan Iran untuk Afghanistan untuk membahas hak air Sungai Helmand, menurut tweet dari pejabat Kementerian Luar Negeri Afghanistan Zia Ahmad.
Tapi ketegangan sebaliknya telah meningkat. Pasukan Iran dan Taliban malah mencoba untuk memperkuat perbatasan antara kedua negara.
Pro-Taliban juga membagikan video dengan lagu yang menyerukan penjabat menteri pertahanan, Mullah Mohammad Yaqoob, untuk melawan Iran.
Mullah Yaqoob adalah putra Mullah Mohammad Omar, mendiang pendiri Taliban dan pemimpin tertinggi pertama kelompok itu.
Dilaporkan Arab News, Minggu (28/5/2023), deputi kepala polisi Iran, Jenderal Qassem Rezaei, menuduh Taliban menembak lebih dulu pada Sabtu pagi. Insiden terjadi di perbatasan provinsi Sistan dan Baluchestan (Iran) dan Nimroz (Afghanistan).
Media Iran, IRNA, menyebut serangan dari Iran memberikan kerusakan parah ke pihak Taliban. Sebaliknya, pihak Taliban menyalahkan Iran yang dituding menembak duluan. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Abdul Nafi Takor, berkata dua orang tewas dalam bentrokan itu. Satu korban dari Iran, satu lagi dari Afghanistan. Sejumlah orang lainnya juga terluka, namun Takor bilang situasi sudah berada di bawah kendali.
Iran menegaskan tidak akan membiarkan serangan Taliban berlangsung begitu saja. Pihak pemerintah Afghanistan pun diminta bertanggung jawab atas serangan mereka yang bertentangan dengan prinsip-prinsip internasional.
"Pasukan perbatasan di Republik Islam Iran akan secara tegas merespons segala penerobosan di perbatasan dan agresi," tegas kepala kepolisian Iran, Jenderal Ahmadreza Radan.
Iran Pamer Rudal
Di tengah ketegangan ini, Iran meluncurkan Kheibar, rudal balistik terbaru yang mampu bawa hulu ledak 1.500 Kg dengan Jangkauan 2.000 kilometer (1.242 mil).
Kementerian pertahanan Iran mengatakan, rudal kheibar – versi terbaru dari Khorramshahr merupakan rudal jarak jauh Iran hingga saat ini yang diluncurkan dari samping replika masjid Al Aqsa.
Menteri Pertahanan Iran Mohammad-Reza Ashtiani mengatakan rudal itu diluncurkan sebagai bagian dari langkah untuk "memberikan dukungan komprehensif kepada teman dan negara kita yang berada di jalur pertempuran melawan sistem dominasi".
Kantor berita negara IRNA yang dikutip AFP mengatakan Kheibar adalah "rudal bahan bakar cair dengan jangkauan 2.000 kilometer dan hulu ledak 1.500 kilogram".
Menurut media pemerintah, kecepatan rudal taktis dengan mobilitas tinggi "dapat mencapai Mach 16 di luar atmosfer dan Mach 8 di dalam atmosfer".
Adapun beberapa rudal Khorramshahr diresmikan pada tahun 2017.
Presiden AS saat itu Donald Trump mengeluarkan peringatan keras untuk Teheran. Hal itu menimbulkan ketidakpastian yang semakin meningkat mengenai apakah kesepakatan nuklir yang dicapai dengan Iran akan bertahan.
Kesepakatan 2015 yang secara resmi dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action atau JCPOA, memberi Iran keringanan dari sanksi internasional dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.
Tetapi kesepakatan itu runtuh pada 2018 setelah Amerika Serikat secara sepihak menarik diri darinya dan menerapkan kembali sanksi, mendorong Iran untuk menangguhkan implementasi komitmennya sendiri untuk mengekang aktivitas nuklir termasuk pengayaan uranium.
(*/tribun-medan.com/Al Jazeera/IRNA/ArabNews)
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.