Sumut Memilih

Wagub Ijeck Mau Maju Jadi Gubernur di Pilkada 2024, Begini Respons Edy Rahmayadi

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengomentari terkait keinginan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah untuk maju kembali pada Pilgub 2024 mendatang

|

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengomentari terkait keinginan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah untuk maju kembali pada Pilgub 2024 mendatang.

Edy Rahmayadi mengatakan, selama memenuhi persyaratan, siapapun berhak menjadi gubernur.

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Minta Maaf Kepada Rakyat Sumut, Sempat Berkata Lantang Siap Maju Pilgub 2024

"Sah-sah saja, siapapun boleh maju, yang penting memenuhi persyaratan," ujar Edy saat diwawancarai, Rabu (31/5/2023).

Menurutnya, selama seseorang tidak terikat pada jabatan formal, mereka berhak menyatakan kepada publik terkait keinginannya untuk maju kembali di kontestasi politik 2024 mendatang.

Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah saat diwawancarai di rumah dinasnya, di Medan, Kamis (25/5/2023).
Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah saat diwawancarai di rumah dinasnya, di Medan, Kamis (25/5/2023). (TRIBUN MEDAN/RECHTIN)

Namun, kata Edy Rahmayadi, bagi yang masih memegang jabatan, sebaiknya tidak melakukannya.

"Sah-sah saja bagi orang yang tidak terikat dengan (jabatan) formal tadi. Tapi kalau sudah terikat dengan formal tadi, wah belum lah, nanti kalau sudah berakhirnya yg formal, itu hak prerogatif," ungkapnya.

Sebelumnya, Edy Rahmayadi meminta maaf kepada warga Sumut usai menyatakan dirinya siap maju menjadi calon gubernur (cagub) pada Pilgub 2024 pekan lalu.

Edy mengatakan, secara etika, hal tersebut kurang tepat.

"Itu dia saya minta maaf untuk rakyat Sumatra Utara. Ini garis bawahi besar-besar ya. Seharusnya secara etika saya belum boleh, kenapa? Karena batas saya jadi gubernur itu 5 September, tanggal 6 September itu hak prerogatif saya," ujar Edy saat diwawancarai di depan rumah dinasnya di Medan, Rabu (31/5/2023).

Edy mengatakan, pernyataannya tersebut sebelumnya dipengaruhi karena sisi emosionalnya.

Namun, Edy tidak menyebut perkara yang membuatnya emosional.

"Jadi harusnya itu kemarin saya minta maaf, emosional saya harus menyatakan secara langsung. Itu etikanya tidak baik, secara politik. Karena saya gubernur. Tak bisa dilepaskan antara Edy dan gubernurnya itu tidak fair, saya minta maaf," katanya.

Baca juga: Wagub Ijeck Akui Siap Lawan Edy Rahmayadi di Pilgub 2024, Begini Katanya

Mantan Pangkostrad menuturkan terkait pernyataan dirinya maju menjadi gubernur untuk periode kedua yang sudah diketahui publik, sudah merupakan janji politiknya.

"Tapi karena sudah terbuka dan itu janji politik saya, tapi secara riil saya belum berbuat, itu hanya niat," katanya.

(cr14/tribun-medan.com)

 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved