Pencabulan

Korban Sodomi Aseng, Kepala Sekolah Madrasah Bertambah Jadi 10 Orang, Polisi Cek TKP Ulang

Korban sodomi yang dilakukan PH alias Aseng, kepala sekolah madrasah di Kecamatan Aek Natas makin bertambah

Editor: Array A Argus
HO
PH alias Aseng, kepala sekolah madrasah pelaku sodomi saat digelandang petugas untuk menjalani pemeriksaan 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- PH alias Aseng, kepala sekolah madrasah yang melakukan sodomi terhadap siswanya masih ditahan Polres Labuhanbatu.

Dari hasil penyelidikan, korban sodomi Aseng kian bertambah.

Saat ini, sudah ada 10 siswa yang mengaku menjadi korban sodomi Aseng.

Baca juga: Pembunuh Guru SD di Medan Johor Ditangkap, Korban Hendak Sodomi Pelaku dan Kepalanya Dimartil

Menurut Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Rusdi Marzuki, pihaknya kembali turun ke lokasi kejadian guna mencari tahu apakah ada korban lainnya atau tidak. 

"Korban bertambah satu orang. Saat kami ke TKP ulang inilah diketahui ada korban lain," kata AKP Rusdi Marzuki, Sabtu (3/6/2023).

Ia mengatakan, lantaran kasus ini cukup menyita perhatian publik dan membuat psikologis para korban terguncang, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Labuhanbatu lantas memberikan pendampingan trauma healing kepada para korban.

Harapannya, kegiatan trauma healing bisa memulihkan kondisi psikis para korban yang usianya masih relatif begitu muda.

Puluhan kali lakukan sodomi

PH alias Aseng, kepala sekolah madrasah di Desa Adian Torop, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara dilapor sudah puluhan kali sodomi para siswanya.

Modus sodomi yang dilakukan Aseng dengan cara berpura-pura meminta siswanya mengusuk tubuh pelaku.

Setelah situasi sepi, siswa ditunggingkan, langsung disodomi Aseng di berbagai tempat.

Baca juga: PELAJAR 18 Tahun Nekat Sodomi Teman di Toilet Sekolah 6 Kali, Kini Diamankan Polisi

Dari keterangan Kapolres Labuhanbatu, AKBP James H Hutajulu, Aseng melakukan sodomi di ruang guru, kantin, hingga aula sekolah.

Jumlah tindakan sodomi yang dilakukan Aseng sudah sebanyak 22 kali.

Adapun korbannya, sebanyak sembilan orang. 

"Sekira sejak tahun 2020 sampai hari Minggu 21 Mei 2023 dengan korban 6 siswa MDTA Adian dan 3 siswa MTS Alwashliyah Adian Torop," kata AKBP James H Hutajulu, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Ini Wajah Dosen IAKN Tarutung yang Dilapor Sodomi Mahasiswanya Modus Ajak Tidur Bareng

James mengatakan, dari penyelidikan didapati fakta, bahwa sejak tahun 2020 sampai tahun 2023, Aseng melakukan sodomi di ruang guru 12 kali, kantin 4 kali dan aula sekolah 6 kali.

Menurut James, terbongkarnya aksi bejat sang kepala sekolah madrasah bermula dari adanya laporan seorang korbannya yang sudah merasa tidak tahan.

Korban melapor ke polisi disertai bukti visum et refertum RSUD Rantauprapat Nomor : 445 / 8465 / Sekr / 2023, tanggal 25 Mei 2023.

Dari visum tersebut tertera adanya tanda jejak kemerahan di daerah anus kemungkinan trauma benda tumpul.

Baca juga: OKNUM Dosen IAKN Tarutung Sodomi Mahasiswanya, Begini Modus yang Dilakukan Pelaku

Dalam melakukan aksi sodomi, Aseng selalu mengancam para korbannya untuk tidak buka mulut.

Dia mengancam agar korban tetap diam, dan tidak melaporkan peristiwa sodomi ini.

Usai mendapat laporan, polisi kemudian bergerak mencari Aseng.

Ternyata, Aseng yang merupakan warga Dusun Stasiun, Desa Adian Torop, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara berada di Aceh Tamiang.

Baca juga: Pembunuh Guru SD di Medan Johor Ditangkap, Korban Hendak Sodomi Pelaku dan Kepalanya Dimartil

Pada 23 Mei 2023 kemarin, Aseng pun ditangkap.

Atas perbuatannya ini, Aseng pun terancam hukuman 15 tahun penjara.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved