Berita Viral

SOSOK Kompol Petrus Simamora, Dicopot Usai Anggotanya Ngaku Rutin Setor Puluhan Juta Tapi Dimutasi

Berikut ini sosok Kompol Petrus Simamora yang disebut memeras anggotanya untuk mengirim uang hasil pungutan dari kegiatan ilegal.

HO
Berikut ini sosok Kompol Petrus Simamora yang disebut memeras anggotanya untuk mengirim uang hasil pungutan dari kegiatan ilegal. 

TRIBUN-MEDAN.com - Berikut ini sosok Kompol Petrus Simamora yang disebut memeras anggotanya untuk mengirim uang hasil pungutan dari kegiatan ilegal. 

Kompol Petrus Simamora telah dicopot dari jabatan Komandan Batalyon Maggala Polda Riau buntut anggota brimob curhat dimutasi setor Rp 650 Juta

Kompol Petrus Dicopot bermula saat curhat Bripka Andry Darma Irawan anggota Brimob Polda Riau yang diduga di Demosi tanpa sebab hingga setoran ratusan juta viral di Media sosial.

Kompol Petrus merupakan Komandan Batalyon Maggala Polda Riau yang menjadi sasaran curhatan Bripka Andry Darma Irawan di sosial media yang menyebut ia telah menyetorkan uang ratusan juta rupiah kepada sang komandan.

Kompol Petrus H Simamora, S.Sos memiliki seorang istri yang bernama Meri Petrus.

Beredar chat Kompol Petrus Simamora memeras anggotanya Bripka Andry Darma Irawan. 
Beredar chat Kompol Petrus Simamora memeras anggotanya Bripka Andry Darma Irawan.  (HO)

Sebelum menjabat Komandan Batalyon Maggala Polda Riau, Kompol Petrus H Simamora, S. Sos menjabat Wadan Yon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau.

Menyikapi hal tersebut, Bid Propam Polda Riau langsung mencopot jabatan Kompol Petrus.

Kabid Propam Polda Riau, Kombes Pol Johanes Setiawan mengatakan bahwa Bripka Andry Darma Irawan membuat postingan tersebut lantaran tidak terima dimutasi demosi padahal dirinya tidak ada kesalahan selama berdinas di Batalyon B Rokan Hilir.

Bid Propam Polda Riau hingga saat ini masih mendalami postingan curhatan Bripka Andry Darma Irawan tersebut.

"Mutasi terhadap Bripka Andry tersebut merupakan mutasi rutin. Ia dimutasi bersama 34 personil lainnya. Bukan bersifat demosi," kata Kombes Pol Johanes Setiawan dalam jumpa pers di ruang kerjanya, Senin (5/6/2023).

Terkait curhatan Bripka Andry yang mengatakan bahwa dirinya telah menyerahkan sejumlah uang setoran kepada Komandan Batalyon Maggala bernama Kompol Petrus yang tengah heboh di media sosial tersebut, Kombes Johanes mengatakan bahwa kasus tersebut sudah diproses oleh Propam Polda Riau sejak bulan Maret 2023 lalu.

"Kita sudah memeriksa 8 orang sebagai saksi. Jadi kasusnya sedang ditindak anjuti. Terkait setoran ini masih didalami, nanti pembuktiannya ada di sidang, Kompol Petrus pun saat ini sudah dicopot jabatannya dalam rangka pemeriksaan," kata Kombes Johanes.

Kombes Pol Johanes Setiawan menambahkan, bahwa sejak dimutasi ke Pekanbaru, Bripka Andry belum sekalipun masuk dinas ke kesatuannya di Batalyon A Pekanbaru.

"Jadi sampai sekarang dia belum masuk dinas sejak pertama kali ia dimutasi. Sehingga tanggal disidang dan sudah diputus, namun tidak tetap tidak hadir," kata Kombes Johanes.

Setelah disiplin pertama, ia kemudian menjalani proses disiplin kedua pada tanggal 23 Maret karena sudah terhitung 14 hari tidak masuk, dan kasus itu masih dalam proses sidang.

"Yang ketiga inilah adalah kasus yang hari ini viral. Kita sudah dalami di Propam dan sudah diproses untuk ditindak lanjuti," katanya.

Isi Chat Sumber Uang Setoran ke Kompol Petrus

Beredar isi chat diduga Bripka Andry Darma Irawan dengan Kompol Petrus terkait uang setoran ratusan juta.

Melansir dari akun facebook AnDrimob Svt Riau, Senin (5/6/2023) terkuak sumber dana yang didapat Bripka Andry Darma Irawan.

Dalam unggahan tersebut diketahui jika Bripka Andy Darma Irawan diduga mendapatkan sumber dana dari kegiatan ilegal.

Saat itu Kompol Petrus menanyakan soal perkembangan yang ia sebut lain lain.

"Perkembangan yang lain-lain bagaimana?," tanya Kompol Petrus.

"Mohon ijin, untuk kegiatan ilegal sementara masih tutup semua komandan perintah Tanjung 1. ijin," jawab Bripka Andry.

Selain itu dalam percakapan tersebut Kompol Petrus juga meminta uang sejumlah 30 juta dari dana pribadi Bripka Andry.

"Ndry.. saya butuh dana 30 jt.. apakah saya bisa pakai dana cadangan mu?," kata Kompol Petrus.

"Siap komandan kapan dibutuhkan dananya?, tanya Bripka Andry.

"Lebih cepat lebih baik Ndry...," jawab Kompol Petrus.

"Siap Komandan," balas Bripka Andry.

Alasan Bripka Andry Darma Irawan disebut tak pernah masuk dinas

Diketahui Bripka Andry sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau di Menggala Junction Rokan Hilir (Rohil).

"Sebelumnya dia juga jarang masuk, itulah berkeliaran, nyari duit, gitu. Itulah kelakuannya. Itu tidak boleh. Itulah karena prilaku itu kita mutasi. Tapi dia berbalik malah menghantam (menyerang, red) kita. Tapi kita akan buktikan, dia kan udah diperiksa dia, keterangannya sudah diambil. Audit keuangannya juga sudah diambil itu. Untuk rincinya semua ada semua di Propam," kata Dansat, dikutip dari Tribun Pekanbaru, Senin (5/6/2023).

Ronny menyebut Bripka Andry Darmairawan Anggota Brimob Polda Riau dimutasi karena banyak masalah.

Menurutnya, Bripka Andry sengaja curahkan isi hati di media sosial untuk menutupi kesalahannya.

Bripka Andry dinilai melakukan perbuatan tak pantas selaku anggota Polri.

"Lalu kita pindahkan, memutasi dia. Namun dari sekian banyak mutasi, hanya dia yang berupaya. Salah satunya untuk hari ini, memuat di media sosial dan sebagainya," kata Ronny,

Dansat Brimob Polda Riau menyampaikan jika anggotanya itu kerap melakukan banyak masalah.

"Karena kita lihat ada kejanggalan di situ dan kita periksa. Itu sebenarnya datanya di Bid Propam. Banyak masalah yang dilakukannya. Cuma karena tidak berkenan dimutasi, itulah upaya-upayanya," imbuh dia.

Ronny mengungkap, apa yang disampaikan Bripka Andry, bertolak belakang dengan hasil pemeriksaan.

"Nanti bisa ke Bid Propam untuk mendapatkan yang real sebenarnya kejadiannya seperti apa," tutur Perwira Menengah berpangkat bunga melati tiga di pundak itu.

Bripka Andry mengungkap dua alasan tak masuk dinas, yakni karena merawat ibu.

Selain itu, keluarganya pula khawatir akan keselamatan dirinya.

"Saya belum masuk dinas karena mengurus ibu saya yang sakit serta keluarga saya khawatir dengan keselamatan saya.Mohon kiranya dapat membantu saya dalam permasalahan ini Mohon ijin Bapak Kapolri, Saya Masih Cinta Polri," ungkapnya lewat akun Instagram pribadinya @andrydarmairawan07.2.

Sebelumnya, Bripka Andry Darma Irawan viral setelah meminta keadilan agar mutasi dipertimbangkan.

Pasalnya, Bripka Andry Darma heran dirinya dimutasi dari Rokan Hilir ke Pekanbaru, padahal tidak pernah merasa berbuat kesalahan.

"Saya dimutasi Demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru. Hari Jum’at tanggal 3 Maret 2023 Sprint Mutasi keluar dan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 saya sudah Penghadapan ke tempat baru," ungkapnya

Bripka Andry lantas menemui Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Riau, untuk meminta penjelasan terkait mutasinya.

Saat ditemui, Komandannya itu menyampaikan alasannya terkiat memutasi demosi Bripka Andry karena dianggap tidak ada kontribusi kepada satuan di Manggala Junction, Kabupaten Rokan Hilir.

"Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama disana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan" katanya menirukan ucapan komandan.

Setelah mendapatkan penjelasan itu, Bripka Andry lantas memaparkan semua kontribusi yang dilakukannya untuk satuan.

"Mohon ijin komandan, Saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut dikantor Batalyon," seloroh Bripka Andry Darma Irawan.

"Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu. Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan," sambungnya.

Bripka Andry kemudian melapor ke Polda Riau dan diproses Bid Paminal Propam Polda Riau.

Namun hingga saat ini, tidak ada perlindungan hukum terhadap Bripka Andry setelah membongkar kasus tersebut.

Bripka Andry menyampaikan jika dirinya sudah menjalankan perintah dari Komandan Batalyon untuk mencari uang dari luar kantornya hingga ratusan juta.

"Saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar 650 juta ada bukti-bukti transfernya," ungkapnya.

Melalui akun facebooknya, Bripka Andry Darma Irawan mengunggah bukti transfer uang ratusan juta diduga kepada komandan.

Bripka Andry Darma Irawan mengaku, penerima uang yang ia transfer itu adalah komandan di kesatuannya.

Bahkan, sebelum dimutasi, Bripka Andry rupanya sempat diminta oleh mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan.

Namun Bripka Andry mengaku sudah berusaha mencari dan itu dan hanya dapat menyerahkan uang 10 juta.

Beberapa hari kemudian, Komandan kesatuannya meminta data dan lokasi dimana saja Bripka Andry dapat uang setoran tersebut.

Ia pun menyerahkan datanya lewat chat WhatsApp pribadi hingga tak lama berujung dimutasi.

"Selain saya ada juga 6 anggota lain yang memberi setoran tiap bulannya sejumlah 5 juta perorang agar bisa bebas tugas dan hanya apel Rabu Pagi dan Jum'at pagi yang disebut anggota Freelance.Saya ada bukti chat Grupnya.Namun mereka tidak dimutasi seperti saya." katanya.

Namun, kata Andry, Dansat Brimob Polda Riau mengaku sama sekali tak pernah menerima uang tersebut.

"Saya tidak ada menerima uang tersebut. Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi ke Pekanbaru" Setelah itu saya dan ibu kembali pulang. Ibu saya merasa pusing dan terjatuh sehingga saya membawa ibu saya berobat." ungkapnya.

Kata Propam Polda Riau

Propam Polda Riau buka suara terkait viralnya curahat hati Brimob Polda Riau bernama Bripka Andry Darma Irawan yang mengaku dimutasi demosi.

Dikutip dari tribunpekanbaru.com, Kabid Propam Polda Riau Kombes Pol Johanes Setiawan memaparkan, saat ini kasus tersebut sedang ditangani Bidang Propam Polda Riau.

"Sudah (ditangani). Sedang didalami," ujarnya, Senin (5/6/2023).

Viral Curhatan Anggota Brimob

Baru-baru ini publik dihebohkan dengan curhatan anggota Brimob yang diduga di demosi oleh atasan tanpa sebab hingga mengaku diperas.

Bripka Andry Darmawan menceritakan kasusnya melalui Instagram pribadinya @andrydarmairawan07.2 pada, Senin (5/6/2023).

Awalnya, Bripka Andry ini mengaku jika dirinya dimutasi oleh atasannya tanpa sebab.

Sementara ibunya sedang sakit, sehingga dia meminta pertimbangan untuk dimutasi kepada atasannya.

Tak hanya itu saja, Irawan mengungkapkan bahwa ia diminta untuk melakukan berbagai tugas, termasuk mencarikan uang dari luar dengan total transfer mencapai Rp650 juta.

"Ijin menyampaikan, Saya Bripka Andry Darma Irawan, S.A.P

Saya sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.

Saya dimutasi Demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru.

hari Jum'at tanggal 3 Maret 2023 Sprint Mutasi keluar dan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 saya sudah Penghadapan ke tempat baru.
Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi,

ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasi saya.
Kombespol Ronny Lumban Gaol, S.I.K selaku Dansat Brimob saat ditemui mengatakan, "Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama disana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan"

Setelah mendengar penjelasan itu,

Saya menyampaikan

"mohon ijin komandan,

Saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut dikantor Batalyon.

Selain itu saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar 650 juta ada bukti-bukti transfernya"

Beliau menjawab, "Saya tidak ada menerima uang tersebut. Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi kepekanbaru"

Setelah itu saya dan ibu kembali pulang.

Ibu saya merasa pusing dan terjatuh sehingga saya membawa ibu saya berobat.

Ijin menjelaskan, Sebelumnya Saya diperintahkan oleh Danyon saya Kompol Petrus H Simamora, S.Sos untuk membantu dan mencari dana dari luar kantor.

Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu.

Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan.

Sampai bulan februari 2023 saya sudah mengirimkan sejumlah *650 jutaan* ke rekening pribadi Danyon saya dengan nomor rekening 1720001467473 Bank Mandiri an. Petrus Hottiner Simamora ada bukti-bukti transfernya.
Uang ini khusus ke rekening pribadi Danyon,

Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp.

Sebelum saya dimutasi,

Saya diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan," tulis Andry Darmawan di akun Instagramnya

Unggahan inipun membuat para warganet turut berkomentar

"Nasib anggota yg selalu diperas tenaga dan pikiran. Pimpinan cuma bisa perintah," tulis akun @ferdinan_ithink

"Wih barau kompol aja udah wenak banget meras," @anwar_musyadat_s_i_pust

"@listyosigitprabowo emang kepolisian gini ya?," tulis akun asnawisyam

"Bapak @listyosigitprabowo rakyat percaya pada bapak," tulis akun @laoderuswan

Profil Bripka Andry Darma Irawan

Profil Bripka Andry Darma Irawan, anggota brimob Polda Riau yang curhat di demosi secara sepihak dan ngaku diperas oleh atasan Viral di media Sosial.

Diketahui melalui caption Instagram pribadinya @andrydarmairawan07.2,berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.

Melihat dari akun Instagram pribadinya, Andry Darma Irawan telah memiliki dua anak perempuan.

Melihat dari akun Facebook pribadinya @AnDrimob Svt Riau, Bripka Andry Darma Irawan berasal dari Pekanbaru Riau dia bekerja di KORPS BRIMOB POLRI

Andry merupakan lulusan SMA 11 Pekanbaru Riau, kemudian dia juga pernah menempah ilmu di Perguruan Tinggi di Bumi Kandung Watukosek, saat ini dia tinggal di Bagansinembah, Riau, dia telah menikah pada 6 Februari 2013 lalu.

Kini Andry sedang merawat ibunya yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit, namun tidak dijelaskan apa sakit yang diderita sang ibu.

(*)

Berita sudah tayang di tribun-sumsel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved