Viral Medsos
FAKTA Baru Kasus Remaja Diperkosa 11 Pria, LPSK Beri Perlindungan Darurat, Pelaku Terancam Dikebiri
Kasus remaja 15 tahun yang dirawat setelah diperkosa 11 pria, termasuk oknum brimob, guru, kepdes, di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
FAKTA Baru Kasus Remaja Diperkosa 11 Pria, LPSK Beri Perlindungan Darurat pada Korban, Pelaku Terancam Dikebiri
TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengunjungi remaja 15 tahun yang dirawat setelah diperkosa 11 pria, termasuk oknum brimob, guru, kepdes, di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
Menteri Ayu Bintang memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas langkah cepat dan kerja keras Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah beserta jajarannya.
Sehingga sudah bisa menangkap 10 dari 11 orang pelaku kejahatan seksual terhadap korban anak yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Komitmen dari Pak Kapolda untuk kasus ini menerapkan pasal 81 Undang Undang 17 tahun 2016. Artinya Undang Undang 81 yang tentunya memberikan keadilan bagi korban dan efek jera bagi pelaku," kata I Gusti Ayu Bintang Darmawati, usai menjenguk korban di Rumah Sakit Umum Daerah Undata (RSUD) Undata Palu, Jumat (9/6/2023).
Pelaku terancam dikebiri
Soal hukuman kebiri bagi pelaku kejahatan seksual, politisi dari PDI Perjuangan ini mengatakan hal itu sangat dimungkinkan.
"Makanya ini sudah dipasang Pasal yang paling maksimal. Makanya perspektif bapak Kapolda ini saya tidak ragukan lagi," ujarnya.
Untuk diketahui, dalam kasus kekerasan seksual kepada anak yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, polisi kini sudah menahan 10 dari 11 orang pelaku pemerkosaan terhadap anak dibawah umur.
Pelaku 10 orang itu ada yang berprofesi sebagai, guru sekolah dasar dan aparat polisi, Kepala Desa, pekerja swasta, mahasiswa dan pengangguran.
Kasus ini kemudian ditarik ke Polda Sulteng dari Polres Parigi Moutong.
Polisi saat ini masih melakukan pencarian terhadap 1 orang lagi, pelaku kejahatan seksual yang saat ini masih buron.
LPSK Beri Perlindungan Darurat
Sementara, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo mengatakan pihaknya memutuskan memberikan perlindungan darurat kepada anak 15 tahun yang menjadi korban pemerkosaan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Adapun perlindungan darurat yang diberikan berupa bantuan layanan medis.
"Ada perlindungan darurat yang kita perlu berikan. Artinya sebelum diputuskan oleh paripurna pimpinan, perlindungan sudah bisa diberikan lebih dulu. Perlindungannya layanan bantuan medis. Itunya kita dahulukan," ujar Hasto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Hasto menyebut bahwa penyakit yang dialami oleh korban sebenarnya tidak seberat dugaan awal.
Akan tetapi, jika diperlukan operasi atau tindakan medis lain, maka LPSK akan membiayainya. "Kayaknya tidak seberat yang diduga semula," ucapnya.
Meski begitu, Hasto menegaskan bahwa korban masih masuk kategori anak-anak. Sehingga, ia menduga dipaksa para pelaku dalam kasus ini. Terlebih, menurut dia, ada upaya ancaman yang diduga diterima korban.
Dalam hal ini, korban diminta untuk berdamai dengan pelaku.
"Mula-mula ada, diminta untuk berdamai. Biasa lah gitu-gitu. Tapi sudah berlalu," imbuh Hasto.
Untuk diketahui, permohonan perlindungan ini disampaikan oleh ayah korban kepada LPSK pada Jumat (2/6/2023) lalu.
Kasus ini viral setelah polisi sempat menyebut bahwa perkara ini bukanlah pemerkosaan melainkan persetubuhan.
Perwira polisi ikut jadi tersangka HDR, seorang oknum perwira polisi berpangkat Inspektur Dua (Ipda) di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menjadi tersangka pemerkosaan anak 15 tahun.
Dia diduga terlibat dalam kasus pemerkosaan anak yang dilakukan oleh 11 pria.
Melansir Antara, tak hanya ditetapkan tersangka, HDR telah diberhentikan dari tugasnya.
"Oknum anggota Polri tersebut selesai dimintai keterangan dan malam ini juga langsung kita tetapkan sebagai tersangka," tutur Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho, Sabtu (3/6/2023).
HDR pun langsung ditahan di Mapolda Sulteng bersama dengan sejumlah tersangka pemerkosaan lainnya.
Korban mengakui peran pelaku
Menurut keterangan Kapolres Parigi Moutong Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yudy Arto Wiyono, sebelumnya korban mengaku ada oknum polisi yang ikut memerkosa dirinya.
"Pengakuan korban ada oknum polisi juga yang melakukan persetubuhan dengan korban," katanya.
Korban mulanya mengeluhkan sakit di bagian kemaluannya. Setelah dilakukan visum di RSUD Anantaloko Parigi, ditemukan luka robekan.
Menurut pengakuan korban pada polisi, dia mengenal para pelaku di sebuah rumah makan di Parigi, tempat korban bekerja sebagai juru masak.
Pelaku membujuk korban dengan iming-iming membelikan baju, ponsel, dan memberi uang.
Kapolres menjelaskan, 11 orang pelaku diduga melakukan tindakan pemerkosaan sejak April 2022 sampai Januari 2023.
Perbuatan tersebut dilakukan di tempat berbeda, berulang kali.
Operasi Pengangkatan Rahim Korban Tidak Jadi Dilakukan
Di sisi lain, kondisi pasien anak korban pemerkosaan 11 lelaki dewasa terus menunjukkan ke arah yang lebih baik.
Kemungkinan, jika terus membaik operasi pengangkatan rahim yang rencananya akan dilakukan pekan depan, tidak jadi dilakukan.
Saat dirujuk sepekan lalu kondisi korban sangat memprihatinkan. Informasi terkait kondisi pasien korban pemerkosaan 11 pria ini disampaikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu, drg. Hery Mulyadi, Jumat (2/6/2023).
"Tadi malam diskusi kami dengan dokter yang akan menangani korban sangat menggembirakan," kata dokter Hery, di lobi RSUD Undata.
"Operasi itu dilakukan jika memang perkembangannya tidak membaik. Jika infeksinya sudah sampai pada titik yang memburuk tentu akan diangkat. Tetapi tidak ada tanda ke sana," jelasnya.
Korban pemerkosaan didiagnosa alami infeksi di rahim dan terdapat tumor saat dirujuk sepekan lalu. Namun, setelah diberikan obat kondisi korban perkosaan terus membaik.
Kasus pemerkosaan ini mencuat ketika beberapa media mengangkat pemberitaannya belum lama ini. Saat ini sudah 10 orang tersangka diamankan dan ditahan, sementara 1 msih buron.
(*/tribun-medan.com/kompas.com)
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |   | 
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |   | 
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |   | 
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |   | 
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.