Liga Champions

Final Man City Vs Inter Milan, Rekor Inzaghi Bisa Kubur Misi Treble City, Pep: Tak Penting Sejarah

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, punya rekor 100 persen menang di final saat menukangi Inter Milan.

Kolase Tribun Medan
Pep Guardiola vs Simone Inzaghi menanti sejarah baru di Liga Champions 2023, siapa pantas? 

TRIBUN-MEDAN.com - Inter Milan punya modal bagus untuk meraih gelar Liga Champions melawan Manchester City milik Simone Inzaghi tapi Pep Guardiola sebut tak penting sejarah di final nanti.

Inter Milan akan menghadapi Manchester City pada final Liga Champions 2022-2023.

Duel tersebut bakal digelar di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, Sabtu (10/6/2023) waktu setempat atau Minggu pukul 02.00 WIB.

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, punya rekor 100 persen menang di final saat menukangi Inter Milan.

Rekor tersebut menjadi modal berharga jelang bentrok dengan Manchester City di final Liga Champions.

I Nerazzurri menatap laga tersebut dengan kepercayaan diri tinggi.

Baca juga: Line-up Manchester City Vs Inter Milan Final Liga Champions 2023, De Druyne: Ini Soal Mental

Pasalnya, mereka memiliki pelatih spesialis laga-laga final.

Dari delapan laga final yang sudah dijalani bersama Inter Milandan Lazio, Simone Inzaghi berhasil keluar sebagai juara sebanyak tujuh kali.

Satu-satunya kekalahan Inzaghi terjadi di Coppa Italia 2016-2017 bersama Lazio.

Saat itu, Aquilotti gagal menjadi juara setelah kalah 0-2 dari Juventus.

Adapun dengan Inter Milan, rasio kemenangan juru taktik asal Italia tersebut di final adalah 100 persen.

Inzaghi telah mempersembahkan dua gelar Coppa Italia 2021-2022 dan 2022-2023 serta dua Piala Super Italia 2021 dan 2022 untuk klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza.

Rekor Inzaghi tersebut patut diwaspadai oleh Manchester City.

Sebab, peluang The Citizens untuk treble winners bisa saja pupus jika tidak berhati-hati dengan Inter Milan.

Baca juga: Rekor Laga Inter Milan vs Man City, Misi Gagalkan Treble Winners, Prediksi Skor Inter vs Man City

Liga Champions menjadi syarat terakhir Man City untuk meraih prestasi tersebut setelah menjuarai Liga Inggris dan Piala FA.

Jelang laga itu, pelatih Man City, Pep Guardiola, sudah mewanti-wanti anak asuhnya agar tidak meremehkan Inter Milan.

"Kami tahu betapa pentingnya kompetisi ini," kata Guardiola seperti dikutip BolaSport.com dari Football Italia.

"Saya tidak mengontrol pendapat orang tentang apa."

"Saya hanya fokus pada apa yang harus kami lakukan."

"Saya melihat banyak pertandingan Inter Milan untuk melihat apa yang harus kami lakukan."

"Mereka tim yang hebat."

"Tapi, kami sudah punya rencana untuk melawan mereka."

"Jika berhasil, itu akan baik," tuturnya menambahkan.

Baca juga: SIARAN Langsung Final Liga Champions Man City Vs Inter Milan, Live Streaming Jam 02.00 WIB

JADWAL duel Manchester City vs Inter Milan, Siapa Juara Liga Champions 2023? Foto: Pelatih Man City Pep Guardiola dan pemain Inter Milan
JADWAL duel Manchester City vs Inter Milan, Siapa Juara Liga Champions 2023? Foto: Pelatih Man City Pep Guardiola dan pemain Inter Milan (express.co.uk/Getty)

Sejarah Tak Penting Bagi Pep di Final

Man City punya nilai skuad sebesar 1,05 miliar euro atau setara dengan Rp16,7 triliun.

Adapun nilai skuad Inter Milan hanya berada di angka 534,45 juta euro atau setara Rp8,5 triliun.

Dengan nilai skuad yang dua kali lipat lebih mahal, wajar bila armada Pep Guardiola berada di atas angin jelang laga tersebut.

Tak hanya itu, sepak terjang Man City di Liga Champions musim ini juga lebih baik dari Lautaro Martinez dkk.

Mereka berhasil menembus final dengan status unbeatenlantaran tak terkalahkan sejak fase grup hingga semifinal.

Rinciannya, Man City mencatatkan tujuh kemenangan dan lima hasil imbang dari 12 pertandingan.

Sementara Inter Milan mencatatkan tujuh kemenangan, tiga hasil imbang, dan dua kekalahan dari 12 laga.

Namun, jika melihat dari sisi histroris, Man City terlihat kerdil jika dibandingkan Inter Milan.

Klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza tersebut telah menjuarai Liga Champions sebanyak tiga kali.

Jumlah tersebut menyamai perolehan trofi Liga Champions milik Manchester United, yang merupakan rival sekota Man City.

Di sisi lain, Man City belum pernah sekali pun mengangkat trofi Si Kuping Besar.

Prestasi terbaik Man City di ajang ini hanya menembus final pada musim 2020-2021.

Namun, saat itu Man City harus menjadi runner-up setelah kalah dari Chelsea.

Pep Guardiola pun mengakui bahwa timnya tak ada apa-apanya dibandingkan Inter Milan jika dari sisi sejarah.

Namun, Guardiola menyatakan bahwa fakta sejarah tidak berperan penting dalam laga nanti.

"Pada akhirnya, ini adalah pertandingan sepak bola," kata Guardiola seperti dikutip BolaSport.com dari Football Italia.

"Tim yang tampil lebih baik selama 95 menit akan menang."

"Soal sejarah Inter lebih besar dari kami."

"Saya akui, tapi itu tidak penting."

"Yang penting adalah pada laga besok, kita akan tampil sebaik mungkin," tutur juru taktik asal Spanyol itu melanjutkan.

(tribun-medan.com/lam)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved