Viral Medsos
10 Fakta Pembunuhan Penjual Es Teh Jumbo, Fonda Harianingsih, yang Mayatnya Ditemukan di Dalam Mobil
Fakta-fakta pengungkapan kasus pembunuhan penjual es teh jumbo, Fonda Harianingsih, yang mayatnya ditemukan di dalam mobil.
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN-MEDAN.COM - Fakta-fakta pengungkapan kasus pembunuhan penjual es teh jumbo, Fonda Harianingsih, yang mayatnya ditemukan di dalam mobil.
Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Medan dikabarkan telah menangkap terduga pembunuh Fonda Harianingsih (50) yang mayatnya ditemukan di dalam mobil, di Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Sumatera Utara, Rabu (7/6/2023) lalu.
Pelaku dikabarkan telah diringkus dan ditembak Polisi karena diduga melawan petugas saat diamankan. Bukan hanya satu kaki, namun kedua kakinya ditembak.
Saat dikonfirmasi Tribun Medan, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa membenarkan terduga pelaku sudah diamankan. Namun Kompol Teuku Fathir Mustafa belum banyak menjelaskan terkait kapan tersangka ditangkap dan identitasnya.
Kompol Fathir hanya bilang, penangkapan ini akan segera diumumkan ke publik setelah pemeriksaan rampung. Fathir juga tidak membantah kalau pelaku ditembak kedua kakinya akibat melawan. "Alhamdulillah, (sudah), nanti lengkapnya akan disampaikan oleh bapak Kapolrestabes Medan,"kata dia, Sabtu (17/6/2023).

Inilah fakta-fakta pembunuhan penjual es teh jumbo, Fonda Harianingsih yang dirangkum Tribun Medan.
1. Mayat Fonda Harianingsih Ditemukan Ttergeletak di Dalam Mobil
Sebelumnya, sesosok mayat wanita bernama Fonda Harianingsih ditemukan tergeletak di dalam mobil di Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatara Utara, pada Rabu (7/6/2023) sore.
Penemuan mayat ini pun sempat direkam oleh warga menggunakan kamera handphone. Terlihat seorang wanita berbaju merah muda tergeletak di bagian bangku belakang mobil Daihatsu Xenia dengan nopol BK 1088 IW. Tampak, wajah dan bajunya bersimbah darah yang keluar dari hidung wanita tersebut.
2. Terekam CCTV
Dari rekaman CCTV yang beredar, terlihat seorang lelaki keluar dari dalam mobil Xenia BK 1088 IW, tempat korban ditemukan tewas. Lalu, laki-laki tersebut kabur menumpangi becak motor. Kuat dugaan, laki-laki yang terekam CCTV itu adalah terduga pelaku pembunuh Fonda Harianingsih.
Namun, Kanit Reskrim Polsek Helvetia, Iptu Ibrahim Sofi mengaku belum bisa menyimpulkan, apakah lelaki yang keluar dari mobil adalah pembunuh Fonda atau bukan. "Ciri-ciri kalau dilihat dari CCTV yang keluar dari dalam mobil orangnya kurus, tapi belum tentu itu dia pelakunya," kata Sofi, Kamis (8/6/2023).
Ia mengatakan, pihaknya masih memintai keterangan sejumlah saksi, termasuk keluarga korban. Dari hasil pemeriksaan sementara, terdapat 21 tusukan di tubuh korban. Kuat dugaan, korban dihabisi menggunakan senjata tajam.
3. Keterangan petugas kebersihan
Terduga pelaku pembunuh Fonda Harianingsih yang terekam kamera CCTV ciri-cirinya sama persis dengan yang disampaikan Tengku Dewi (46).
Tengku Dewi adalah petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota (Pemko) Binjai.
Sebelum korban ditemukan tewas, Dewi sempat melihat korban berjualan tes eh jumbo di Taman PGRI Kota Binjai.
Saat itu, Dewi melihat seorang pria mencurigakan mengintai korban dari kejauhan. "Ada seorang pria yang duduk di taman ini, gak tau siapa, namanya tempat umum. Cuma itu yang dicurigai sebagai terduga pelakunya," ujar Dewi, Kamis (8/6/2023).
4. Terduga pelaku sudah intai korban dan diduga sempat beli es teh jualan korban
Dewi bilang keberadaan pria tersebut pun juga tampak terekam CCTV milik PLN UP3 Binjai yang saat ini sudah disita pihak kepolisian. "Saya lihat pria itu tidak ada berkomunikasi dengan korban. Tapi pria itu lama duduk di sini (Taman PGRI). Dari pukul 08.00 WIB sampai siang pria itu sudah ada di taman PGRI ini," ujar Dewi.
Dewi pun tak merasa curiga awalnya, ia menganggap pria tersebut warga biasa yang sedang duduk-duduk di taman. Wanita berusia 46 tahun ini menceritakan ciri-ciri pria tersebut kepada wartawan. "Ciri-ciri orangnya tinggi, kulitnya putih, pakai baju sweater warna silver abu-abu, pakai celana jeans, pakai topi warna putih, pakai masker hitam, dan cuma matanya aja yang nampak," ujar Dewi.
Kemudian Dewi menjelaskan, mulanya ia tak mengetahui kejadian yang dialami Fonda. "Jadi taunya sore itu dari Bang Sapta sewaktu datang kemari nanyak sama saya. Karena selop dan kursinya tinggal di pinggir jalan," ujar Dewi.
Sedangkan kursi yang tertinggal di pinggir jalan itu sudah diambil polisi, serta tempat minum es teh pria tersebut yang sudah dibuang ke tong sampah, juga diamankan polisi. "Tempat minum itu diambil polisi dari tong sampah. Karena sepertinya dia beli minuman es teh itu dari si korban," ujar Dewi.

5. Baru seminggu berjualan Es Teh Jumbo
Dewi menambahkan Fonda baru seminggu berjualan Es Teh Jumbo di depan Taman PGRI. "Dan dia (Fonda) pun kalau jualan, gak pernah keluar dari dalam mobil, dia di dalam aja. Cuma kursinya itu untuk orang beli yang misalnya lagi menunggu," ucap Dewi.
"Dari CCTV pria itu terlihat sempat keluar dari dalam mobil korban, sama persis ditunjukkan polisi juga. Dan saya juga ditanyai ciri-ciri laki-laki yang saya sebutkan, saya bilang ada melihatnya di sini, duduk sampai setengah hari," sambungnya.
Petugas Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Pemko Binjai ini pun menegaskan, jika pria tersebut selama berada di taman PGRI, hanya seorang diri. "Pria itu sendirian, kemudian pun dia masuk ke dalam mobil lagi, dan pergi," ujar Dewi.
Tak sampai di situ, Dewi mengaku ia sebelumnya tak kenal dengan Fonda. Ia mengaku hanya kenal dengan suami Fonda bernama Sapta. "Kenalnya sama si Pak Sapta dan istri tuanya. Dengan istri keduanya saya gak kenal. Taunya pun karena dibilang Pak Sapta itu istrinya, makanya saya terkejut," tutup Dewi.
Fonda Harianingsih merpakan warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Ia berjualan Es Teh Jumbo di pinggir jalan dengan menggunakan mobil sendiri. Warga sekitar curiga terhadap mobil yang terparkir ada darah yang keluar dari dalam mobil pada Rabu 7 Juni 2023 malam.
Terkait CCTV, Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan pihaknya sudah mengamankan rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi untuk proses penyelidikan. "CCTV di lokasi sudah kami amankan mencari petunjuk dari pelaku," kata Fathir, Kamis (8/6/2023).
6. Korban dimakamkan di Binjai
Jenazah Fonda Harianingsih (50) dengan kondisi 21 luka tusukan di dalam mobil Xenia miliknya dengan nopol BK 1088 IW itu telah dimakamkan di Pekuburan Islam Kebun Lada, Kota Binjai, Sumatera Utara. Keluarga sangat berduka atas kepergian wanita periang yang punya satu anak dan dua cucu itu.
Rumah duka Fonda Harianingsih pada Kamis 8 Juni 2023 sangat ramai dikunjungi pelayat. Fonda Harianingsih merupakan istri ke-dua dari Sapta, seorang Mantri kesehatan yang cukup dikenal dikalangan masyarakat di Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumut.
Fonda Harianingsih sebenarnya tinggal di Kwala Begumit, Kabupaten Langkat, Sumut. Namun pihak keluarga memakamkan jenazah Fonda di Pekuburan Islam Kebun Lada, di Kota Binjai.
Sapta suami Fonda Harianingsih tampak terpukul saat berada di areal pemakaman. Ia tidak kuasa menahan tangis atas kepergian istri tercintanya itu. Bahkan, terlihat kondisi fisik sang Mantri seperti tidak bedaya dan lemas pasca ikut meletakkan langsung jasad Fonda ke dalam liang lahat.
7. Abang kandung korban sangat terpukul
Begitu halnya dengan Hariono (56) abang kandung dari Fonda Harianingsih, tidak kuasa menahan tangis ketika melihat kondisi adiknya.
Hariono mengungkapkan hingga sampai saat ini, pihak keluarga besar belum mengetahui motif, sehingga pelakunya nekat menghabisi nyawa Fonda.
Namun keluarga curiga kalau sebelumnya Fonda seperti dipaksa masuk ke dalam mobil karena dilokasi tempat ia berjualan ada ditemukan selop korban.
Hariono juga membantah kalau korban Fonda meninggal dunia dalam keadaan mengandung atau hamil. Karena tubuh Fonda besar makanya seperti orang sedang mengandung.

8. Fonda Sempat Hubungi Abangnya Rencan Mau Berjualan di Helvetia
Diberitakan sebelumnya, jasadnya Fonda ditemukan di dalam mobilnya sendiri yang terparkir di Jalan Kelambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan. Fonda meninggalkan seorang anak dan dua orang cucu yang bertempat tinggal di Kota Medan.
Sedangkan suaminya bernama Sapta merupakan seorang mantri yang cukup dikenal masyarakat di Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara. Tak hanya itu, Fonda juga merupakan istri muda atau istri kedua Sapta yang bertempat tinggal di Kwala Begumit, Kabupaten Langkat. Meski berdomisi di Kabupaten Langkat, Fonda dimakamkan di Pekuburan Islam Kebun Lada, di Kota Binjai.
Abang kandung korban bernama Hariono (56) tak menyangka atas kepergian adiknya. "Kami sekeluarga terkejut dan menyangka atas kepergian adik saya ini," ujar Hariono sembari menahan tangisnya, Kamis (8/6/2023).
Kemudian, Hariono menambahkan ia mengetahui adiknya ini sudah tak bernyawa lagi pada, Rabu (7/6/2023) sekitar pukul 17.00 WIB. Lanjut Hariono, tenyata Fonda sebelum ditemukan tewas, sempat menghubungi abang kandungnya ini untuk berpindah jualan ke Helvetia, Kota Medan, pukul 09.20 WIB. "Pada saat itu dia menghubungi saya, kata mau pindah tempat jualan esnya ke Helvetia. Cuma tidak jadi," ujar Hariono.
Fonda baru tiga hari belakangan berjualan minum es dengan mengendarai mobil di sekitaran Kota Binjai. "Dan harusnya dia hari ini berjualan di Helvetia. Tapi kalau misalnya semalam dia jualan di sana, Insyaallah kejadian ini tidak akan terjadi, Allah SWT berkata lain, hari ini dia sudah berpindah tempat pemakaman," ujar Hariono. "Kalau ada musuh, saya kurang tau. Saya tinggal di Medan dia di Kota Binjai. Dan intinya kita tidak mau mencampuri urusan rumah tangga dia seperti apa," sambungnya.
Hariono pun mengungkapkan hingga sampau saat ini, keluarga besar belum mengetahui motif, sehingga pelakunya nekat menghabisi nyawa Fonda. "Sampai saat ini kami belum tau karena apa, tapi yang pasti dia dibunuh. Sebelum berjualan, sehari-hari fonda sebagai ibu rumah tangga. Soal dugaan dia dipaksa dibawa ke Medan bagaimana kita bilang ya, kalau ada ditemukan selopnya sebelah dilokasi dia berjualan di Kota Binjai, pasti dipaksa," ujar Hariono.
Disinggung kembali soal kehamilan, Fonda meninggal dunia tidak dalam keadaan mengandung. "Badannya memang besar jadi bukan hamil," ujar Hariono.

9. Korban sempat telepon anaknya yang tinggal di Kota Medan
Korban sempat telepon anaknya bernama Tifani (28).
Tifani mengatakan, sebelum ditemukan tewas, ibunya sempat menelepon dirinya. Namun, Tifani tidak sempat mengangkat karena sedang mengurus kedua anaknya yang masih kecil.
Selain panggilan telepon, Fonda juga mengirimkan pesan suara. "Ada voice Mimi, dia sebut, 'Mana ini cucu-cucu Mimi, kok sombong'. Kira-kira begitulah ucapan di voice note terakhir Mimi," katanya.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Tifani mencoba menghubungi kembali ibunya, tapi tidak diangkat. Kemudian pukul 15.00 WIB, dia menelepon ayahnya. Namun, ayah Tifani juga tidak mengetahui keberadaan Fonda," ujarnya.
Tifani kemudian mendapatkan kabar bahwa sandal ibunya ada di tempat jualan, tapi korban tidak ada di lokasi. Sekitar pukul 18.00 WIB, Tifani mendapati kabar bahwa ibunya sudah meninggal.
"Begitu dapat kabar, saya bersama suami langsung ke lokasi, tapi di lokasi padat kali. Mobil ibu masih di sana, jenazah ibu juga," sebutnya.
10. Korban selama ini baik-baik saja
Tifani mengatakan, Tifani tidak pernah mendengar ibunya memiliki masalah dengan orang lain. "Setahu saya tidak ada masalah ibunda saya. Karena selama ini baik-baik saja," ungkapnya. Tifani dan suaminya tinggal Jalan Eka Rasmi, Kecamatan Medan Johor, Sumatera Utara.
Tangis Tifani tak terbendung saat mengetahui ibundanya telah tiada. Bersama suami dan ditemani keluarga, Tifani menangis sejadi-jadinya di depan kamar jenazah RS Bhayangkara Medan, Rabu (7/6/2023) malam. Tifani mengaku bahwa dirinya tak merasa ada kejanggalan atau firasat buruk kepada ibunya.
"Tak ada firasat buruk sama sekali, karena mami memang biasa komunikasi sama kami apalagi ia nanya cucu-cucunya. Karena saya anak tunggal jadi cuma ini lah cucunya ada dua orang," bebernya.
Sembari menyeka air matanya, Tifani mengaku almarhumah ibundanya selama ini baik-baik saja. "Setahu saya tidak ada masalah ibunda saya. Karena selama ini baik-baik saja," ungkapnya. Tifani berharap polisi bisa mengungkap pelaku yang tega menghabisi nyawa ibundanya.
(cr11/cr23/cr25tribun-medan.com)
Penjual Es Teh Jumbo Dibunuh
Penjual Es Teh Jumbo
Pembunuh Fonda Harianingsih
Binjai
Medan
Sosok Fonda Harianingsih
Tribun-medan.com
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.