Breaking News

Berita Viral

AKHIR NASIB 3 Pegawai Lempar Anjing Hidup ke Buaya di Danau, Erick Thohir Geram: Tindakan Biadap

Beginilah akhirnya nasib tiga pegawai yang Lemparkan Anjing ke kawanan buaya di danau. Menteri BUMN Erick Thohir sangat geram langsung ambil tindakan

Editor: Salomo Tarigan
Kolase ist/kompas
NASIB 3 Pegawai Lempar Anjing Hidup ke Buaya di Danau, Erick Thohir Geram 

- Dipecat dan dipolisikan, Pegawai Anjing ke Buaya

TRIBUN-MEDAN.COM -  Beginilah akhirnya nasib tiga pegawai yang Lemparkan Anjing ke kawanan buaya di danau.

Menteri BUMN Erick Thohir sangat geram langsung ambil tindakan tegas.

 Erick Thohir menyoroti video yang merekam aksi dua orang melempar hidup ke danau berisi buaya.

Video tersebut viral dan menjadi perbincangan publik.

Baca juga: KABAR Gembira Tukin PNS Naik 80 Persen, Berikut Besaran Tunjangan PNS Kemenag Sesuai Kelas jabatan

Para pelaku pelempar anjing tersebut disebut-sebut bekerja di perusahaan subkontraktor Pertamina.

"Saya pribadi pecinta binatang, saya sangat terkecut dan dan marah ketika perlakukan kepada binatang termasuk yang di berita," kata Erick Thohir dikutip melalui akun resmi Instagramnya @erickthohir, Sabtu (17/6/2023).

Baca juga: Awal Mula Bule Prancis Kecantol Gadis Indonesia Pake Bahasa Isyarat, Google Translate, Jadi Nikah

Erick mengatakan, para pelaku pelempar anjing tersebut bukan karyawan Pertamina, melainkan kontraktor di Nunukan, Kalimantan Utara.

Ia pun meminta para pelaku mendapatkan tindakan yang tegas atas perbuatannya.

"Saya instruksikan direksi Pertamina mengambil tindakan tegas, tindakan setegas-tegasnya karena ini ada undang-undang perlindungan binatang. Mohon maaf sampai ketawa-ketawa itu biadab," ujarnya.

"Individu atau perusahaan yang saya cek itu bukan Pertamina tetapi kontraktor yang ada di Nunukan. Saya minta ambil tindakan tegas karena ini suatu yang biadab," ucap dia.

Viral di media sosial

Sebelumnya viral di media sosial, video yang merekam aksi dua orang melempar seekor anjing hidup ke sebuah danau berisi buaya.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @ahsforindonesia, Jumat (16/6/2023).

"Satu, dua, tiga, lepas, yaaa, sikaaat," sorak orang dalam video itu.

Diketahui, pelaku pelemparan anjing ke rawa berisi buaya dilakukan oleh pekerja PT Jaya Ministry Lestari (JML).

Unggahan menyebutkan, lokasi kejadian berada di Kalimantan Utara (Kaltara), tepatnya di Sembakung, Kabupaten Nunukan.

Pengunggah juga menuliskan, ketiga pelaku yang diduga bekerja di bawah Pertamina akan dipanggil menghadap Direktur Utama (Dirut) Pertamina.

"PAGI INI (JUMAT) MEREKA BERTIGA AKAN DIPANGGIL MENGHADAP DIRUT PERTAMINA," tulisnya.

Di sisi lain, unggahan Instagram @doniherdaru menyebutkan, tiga pelaku bekerja pada divisi transport/crane di PT JML, Sembakung.

"Mereka sudah dapat panggilan, nanti pagi menghadap Pertamina," tulis akun tersebut, Jumat.

Corporate Secretary Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita mengatakan, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan. 

"Tim kami di Kalimantan sedang melakukan pemeriksaan," ujarnya, Jumat.

Terpisah, Manager Communication Relations & CID Regional 3 PT Pertamina Hulu Indonesia, Dony Indrawan, menyampaikan keprihatinan yang mendalam akan peristiwa dalam video.

Pihaknya pun sama sekali tidak membenarkan perilaku penganiayaan hewan tersebut.

Namun, Dony juga menegaskan bahwa para pelaku seperti dalam video tersebut tak terdaftar sebagai pekerja di Pertamina.

"Para pelaku bukan pekerja di perusahaan kami dan kejadian tersebut tidak berada di wilayah operasi perusahaan," terangnya.

Dia melanjutkan, informasi yang menyebut Pertamina akan memanggil pelaku juga tidak diketahui lantaran mereka bukan karyawan perusahaan pelat merah ini.

Meski demikian, pihaknya tetap mendorong perusahaan tempat para pelaku bekerja untuk mengambil alih langkah yang diperlukan

. Langkah tersebut, termasuk meminta para pelaku mempertanggungjawabkan perbuatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kami akan terus menjalankan komitmen untuk melindungi keselamatan manusia dan lingkungan hidup dalam setiap kegiatan operasi dan bisnis perusahaan," kata Dony.

Nasib Ketiga Pelaku

Informasi yang dihimpun, para pekerja merupakan dari PT Jaya Ministry Lestari (JML). PT JML merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan perusahaan BUMN.

Alasan pelaku melempar anjing ke buaya lantaran jengkel. Perwakilan PT JML, Irianto, mengatakan ketiga pelaku merasa sering kehilangan sepatu, sandal, hingga bekal makan mereka sering berhamburan karena dimakan anjing yang berkeliaran di kawasan kerja mereka.

‘’Menurut para pelaku, anjing itu anjing liar dan seringkali menghabiskan bekal makan mereka," kata Irianto, Jumat (16/6/2023) dikutip dari Kompas.com.

"Bisa dibayangkan begitu capek selesai kerja dan makanan mereka dihabiskan anjing-anjing liar. Itu yang mendasari mereka melakukan aksi yang viral itu. Tapi, tetap saja itu sangat tidak manusiawi,’’ tambahnya.

Masih menurut Irianto, perusahaan mengutuk keras aksi ketiga pelaku. Menurutnya, PT JML juga sudah memecat ketiga pelaku. Pelaku saat ini juga sudah berurusan dengan pihak kepolisian.

"Kami tegaskan, perusahaan mengutuk keras aksi mereka. Tidak ada pembenaran, sehingga indikasi pidananya kami serahkan sepenuhnya kepada polisi,’’ tegasnya.

Dipolisikan Komunitas Pecinta Binatang

Sementara itu, dua pelaku pelempar anjing ke rawa sudah dilaporkan ke Polres Nunukan oleh komunitas pecinta binatang, Animals Hope Shelter, Jumat (16/06/2023).

Founder and Leader Animals Hope Shelter, Christian Joshua Pale, mengatakan dirinya resmi membuat laporan ke Polres Nunukan atas dugaan kekerasan terhadap hewan.

Atas perbuatan dua pria yang bekerja sebagai karyawan perusahaan di wilayah Sebaung, Kecamatan Sembakung, Nunukan yang menyebabkan seekor anjing mati diterkam buaya.

"Saya menerima laporan video dugaan kekerasan terhadap hewan dari netizen Kamis (15/6/2023) kemarin malam pukul 21.00 Wita."

"Jumat (16/6/2023) pukul 10.00 Wita saya terbang dari Jakarta dan sampai di Polres Nunukan malam hari."

"Saya langsung buat laporan ke Polres Nunukan," kata Christian Joshua Pale, dilansir TribunKaltara.com.

Animals Hope Shelter akan mengawal kasus tersebut hingga proses di pengadilan.

“Tujuannya biar ada efek jera terhadap kedua pria yang telah menyebabkan anjing tersebut diterkam buaya,” tegasnya.

Tak hanya itu, Christian juga mengecam segala bentuk perilaku yang menyiksa atau membunuh hewan dengan sengaja.

"Banyak orang yang sampai hari ini meremehkan kesejahteraan hewan sehingga semena-mena membunuh atau menyiksa hewan."

"Kami ingin kasus ini sampai ke pengadilan," ucapnya.

"Semoga adanya kasus ini, masyarakat luas bisa berpikir seribu kali sebelum melakukan kekerasan pada hewan," tambahnya.

(*/Tribun-Medan.com/ Kompas.com/ TribunSumsel.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved