Menikmati Madu Langsung dari Sarangnya, Bergaransi Asli dan Banyak Khasiat

Ada pun lebah yang yang dikembangkan bernama lebah kelulut atau disebut juga lebah tanpa sengat.

Editor: Eti Wahyuni
Menikmati Madu Langsung dari Sarangnya, Bergaransi Asli dan Banyak Khasiat - Madu-Lebah-Kelulut.jpg
TRIBUN MEDAN/ETI WAHYUNI
Pengunjung saat menyaksikan stup atau sangkar lebah kelulut di sebuah usaha ternak madu di Desa Denai Kuala, Kecamatan Pantai Labu, Kebupaten Deliserdang, Minggu (25/6/2023).
Menikmati Madu Langsung dari Sarangnya, Bergaransi Asli dan Banyak Khasiat - Madu-Kelulut-2.jpg
TRIBUN MEDAN/Eti Wahyuni
Solihin saat menjelaskan teknik budidaya lebah kelulut di usaha ternak madunya di Desa Denai Kuala, Kecamatan pantai Labu, Kebupaten Deliserdang, Minggu (25/6/2023).

TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM - Pernahkan Anda membayangkan, menikmati madu langsung dari sarangnya. Hal tersebut ternyata sangat mungkin dilakukan. Anda tak perlu takut  tersengat, karena madu yang Anda nikmati dari lebah yang tak berbisa.

Jika memiliki waktu senggang, cobalah sesekali berkunjung ke kediaman Solihin yang berada di Desa Denai Kuala, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang. Di sini Anda bisa merasakan sensasi menikmati madu langsung dari sarangnya menggunakan pipet bambu.

“Dengan cara ini, tak akan bisa dibantah lagi bahwa madu yang Anda rasakan benar-benar asli, sangat tergaransi,” demikian dikatakan Solihin, sang pengelola ternak madu, Minggu (25/6/2023).

Hidayat, seorang pengunjung yang menikmati madu lebah kelulut ini mengatakn, rasanya manis dan sedikit asam. Namun Solihin meyakinkan bahwa rasa asam pada madu tidak berbahaya terutama pada penderita asam lambung. Rasa asam sebagai akibat dari kandungan asam folat yang justru akan menetralisir penyakin asam lambsung yang diderita.

“Mengonsumi madu asli secara rutin akan menjadi obat sekaligus pencegahan terhadap banyak penyakit,” katanya.  

Baca juga: SERUNYA Menginap di Kabin Madu Efi, Tempat Wisata di Karo yang Tawarkan Keindahan Alam

Solihin memulai usaha ini sekitar satu tahun lalu, saat menerima bantuan stup atau sangkar lebah. Ada pun lebah yang yang dikembangkan bernama lebah kelulut atau disebut juga lebah tanpa sengat.

Dikutip dari Wikipedia, kelulut atau lebah tanpa sengat adalah salah satu jenis lebah dari suku Meliponini yang bagian tubuhnya tidak memiliki organ yang berfungsi sebagai sengat. Tubuh kelulut memiliki panjang sekitar 3–4 milimeter. Bagian tubuh yang seharusnya menjadi sengat pada kelulut mengalami reduksi sehingga tidak dapat difungsikan.

Dengan lahan kurang lebih 25 meter persegi, Solihin memaksimalkannya sebagai lahan budidaya lebah kelulut. Ia menempatkan belasan stup di bagian pinggir. Ia juga menanaminya dengan tanaman bunga air mata pengantin sebagai sumber nektar alternatif.

Kenapa alternatif, karena  menurut Sollihin, lebah kelulut ini memiliki jangkauan terbang hingga 2 kilometer untk mencari nektar sebagi sumber pakannya. Sehingga ketika sumber nektar dalam jangkauan terbang lebah sedang tak banyak maka bunga air pengantin bisa menjadi sumer cadangan nektar.

Tanaman hias air mata pengantin dipilih karena tanaman ini memiliki bunga yang banyak dan menerus, membuat sumber nektar cadangan mencukupi.

Solihin menegaskan, budidaya madu kelulut ini menurutnya, sangat cocok dikembangkan di pekarangan rumah meski pun berukuran sempit. Karena tanpa sengat, lebah ini juga tak perlu dikhawatirkan terkait dengan keselamatan orang-orang di sekitarnya.

Musuh alami lebah kelulut, menurut Solihin adalah semut hitam, kecoa, dan cicak. Lebih lanjut dikatakan Solihin, jika Anda ingin mencoba berbudi daya lebah kelulut ini maka pastikan lingkungan tempat budidaya terbebas dari ketiga hama tersebut. Selain itu, untuk memastikan sumber nektar mencukupi, Anda harus menanami berbagai tanaman terutama yang memiliki sumber nektar cukup banyak.

“Mahoni adalah tanaman yang sangat saya rekomendasikan karena akan menghasilkan madu dengan rasa yang sangat lezat, Namun kalau lahannya tak mencukupi, tanaman apa pun bahkan tanaman hias juga memungkinkan sebagai sumber nektar, dan tentu saja sebaiknya berada di lingkungn yang banyak tanaman sebagai sumber nektar utama,” jelas Solihin.

Dalam perbincangan singkat tersebut, Solihin menyampaikan bahwa budidaya lebah bisa menjadi sebuah destinasi wisata edukasi dan kuliner. Apalagi, madu sejak zaman Rasulullah juga dikenal memiliki banyak khasiat dan manfaat untuk tubuh. Rasulullah menyarankan umatnya untuk mengonsumsi madu baik sebagai obat atau pencegahan terhadap berbagai macam penyakit.

 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved