Analogi, Band Asal Binjai Hadir dengan Format Baru, Rilis Single Berjudul Kaji

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Grup band asal Binjai, Analogi tak hentinya menciptakan karya terbaik, yang siap didengar para pecinta musik tanah air.

Dengan kampanye #sebulaselagu, kini Analogi sudah sampai disetengah perjalanan.

Sejak awal Januari 2023, Analogi sudah merilis 5 lagi terbaiknya yakni, Layar, 1000, Gulana, Kemas, Summer Ending.

Kini di bulan Juni, Analogi hadir dengan lagunya yang berjudul Kaji.

Theo Chandra selaku lead vocal, berkontribusi banyak terhadap lagu kali ini, karna disebutnya terciptanya dari kisahnya sendiri.

"Lagu yang mewakili bulan Juni ini bercerita tentang pasangan yang mau tidak mau harus berpisah dikarenakan suatu hal yang tidak pernah ketemu jalan keluarnya, bisa jadi tentang perbedaan sifat, kepercayaan, cara pandang keluarga atau apapun itu," ujarnya.

Cerita menarik dibalik terciptanya KAJI yakni, lagu ini diciptakan oleh Theo Chandra Tarumta, dan menjadi hadiah ulang tahun untuk kekasihnya pada saat masih pacaran dipertengahan 2022 lalu.

Hingga hari ini, dirilis ke seluruh platform music setahun berikutnya, setelah hubungan mereka berakhir. 

Tanggal rilisnya pun dipilih pada 21 Juni 2023, tepat pada saat ulang tahunnya kembali.

"Sambil mendayung dua tiga pulau terlampaui, Rilisan KAJI kali ini juga sebagai titik baru Analogi dengan format personilnya yang baru," ungkapnya.

Tampil dengan 8 personil (6 personil tetap dan 2 additional) yaitu, Theo di Lead Vocal, Kinan dan Neisya di Back Vocal, Ucup di Saxophone, Abib di Guitar, Adzan di Drum, ditambah 2 player additional Peceng di Bass dan Adit di Keyboard.

Format yang ‘Ramai’ ini sukses menyemarakan beberapa event di Juni ini. 

"Analogi tampil lebih fresh dengan wajah-wajah baru, dan musik yang lebih ‘bebas’ dari sebelumnya," pungkasnya.

Semoga KAJI, Kampanye #sebulanselagu dan Analoginya sukses mengarungi skena permusikan kedepannya.

Analogi adalah band Pop Alternatif dari Kota Binjai yang terbentuk sejak tahun 2019. Berawal dari susahnya beberapa teman-teman dekat mengutarakan perasaan melankolisnya ke sesama atau media sosial, sehingga kompak memilih musik untuk menjadi perantara.

(cr26/tribun-medan.com)