Hewan Kurban

Dibeli Pakai Duit Rakyat, 250 Ekor Sapi Kurban Disebar ke Penjuru Sumut Hingga ke Pulau Nias

Sebanyak 250 ekor sapi kurban yang dibeli pakai duit rakyat disebar ke penjuru Sumatra Utara, hingga ke Pulau Nias

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Panitia memotong daging sapi kurban untuk dibagikan kepada warga, di kantor Gubernur Sumut, Medan, Jumat (31/7/2020). Merayakan Idul Adha, Pemprov Sumatera Utara menyumbangkan 155 hewan kurban ke 33 kabupaten/kota. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN – Sebanyak 250 ekor sapi kurban yang dibeli pakai duit rakyat disebar ke penjuru Sumatra Utara, hingga Kepulauan Nias. 

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Sumut, Muhammad Rahmadani Lubis mengatakan, pihaknya berharap dapat meningkatkan konsumsi daging masyarakat Sumut.

"Pemprov Sumut telah menyebar kurang lebih 250 hewan kurban ke seluruh pelosok Provinsi Sumut, bahkan hingga ke Kepulauan Nias juga, diharapkan dapat meningkatkan konsumsi daging masyarakat," kata Rahmadani, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Panjang Urusan Akibat Sapi, Dewi Perssik Kini Ancam Bawa Kasus Sapi Kurban ke Meja Hijau: Ini Fitnah

Menurut Rahmadani, konsumsi daging masyarakat Sumut menjadi atensi Gubernur Edy Rahmayadi.

Sehingga Gubernur terus mendorong minat berkurban masyarakat dan ASN lingkungan Pemprov, dengan harapan konsumsi daging masyarakat terus meningkat.
 
"Gubernur terus mendorong, menggelorakan minat berkurban masyarakat pada Iduladha tahun ini," kata Rahmadani. 

Baca juga: Seorang Pria Nyaris jadi Santapan Buaya saat Bersihkan Babat Sapi Kurban di Sungai

Sebelumnya, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengajak masyarakat ikut berkurban. Sehingga masyarakat yang selama ini jarang mengonsumsi daging dapat merasakan berkah Iduladha. 

"Untuk itu mari kita tingkatkan dan perkuat ibadah kurban kita, dengan tujuan selain beribadah memohon ridho Allah SWT, kita juga dapat meningkatkan asupan daging bagi masyarakat kita," ujar Edy. 

Baca juga: Kronologi Sapi Kurban Ngamuk dan Nyemplung ke Bozem, Ini Detik-detik Petugas Damkar Mengevakuasinya

Edy mengibaratkan sedekah itu seperti perang. "Sedekah itu seperti perang, siapa yang bernyali dia tidak akan gentar mengeluarkannya, dan orang yang penakut adalah orang yang kurang bersedekah dan takut mengeluarkannya," ucapnya. 

Edy menambahkan, di dalam hidup ini manusia mesti senantiasa berbuat baik.

"Karena hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang berusaha berbuat baik dan bukan pula pura-pura baik," ucapnya. (cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved