Berita Medan

LAKUKAN PENGGELEDAHAN, TIM Kejagung RI Berhasil Sita Sejumlah Aset dari 3 Perusahaan Minyak di Medan

Tim Kejagung RI turun langsung ke Kota Medan untuk melakukan penggeledahan beberapa perusahaan minyak.

|
Editor: Ayu Prasandi
HO
Tim penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI menyita sejumlah uang beserta belasan ribu hektare tanah usai menggeledah tiga kantor perusahaan minyak di Kota Medan beberapa hari lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Tim Kejaksaan Agung (Kejagung) RI berhasil menyita sejumlah aset dari 3 perusahaan minyak di Medan.

Hal tersebut diduga terkait dengan perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan turunannya pada industri kelapa sawit periode Januari 2022-April 2022.

Tim Kejagung RI turun langsung ke Kota Medan untuk melakukan penggeledahan beberapa perusahaan minyak.

Tim penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI menyita sejumlah uang beserta belasan ribu hektare tanah usai menggeledah tiga kantor perusahaan minyak di Kota Medan beberapa hari lalu
Tim penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI menyita sejumlah uang beserta belasan ribu hektare tanah usai menggeledah tiga kantor perusahaan minyak di Kota Medan beberapa hari lalu (DOK KEJAGUNG RI)

Perusahaan minyak yang turut di geledah tersebut yakni PT Wilmar Nabati Indonesia atau Wilmar Group (WG), Musim Mas atau Musim Mas Group (MMG), dan PT Permata Hijau Group (PHG).

Dari Kantor Musim Mas, disita tanah dengan total 277 bidang seluas 14.620,48 hektare.

Dari Kantor Wilmar Group, disita tanah dengan total 625 bidang seluas 43,32 hektare.

Sementara dari Kantor PT Permata Hijau Group disita tanah dengan total 70 bidang seluas 23,7 hektare. 

Kemudian mata uang Rupiah sebanyak 5.588 lembar dengan total Rp385.300.000.

Selain itu juga mata uang dolar AS sebanyak 4.352 lembar dengan total USD435.200 dolar AS, mata uang ringgit Malaysia sebanyak 561 lembar dengan total RM52.000, dan mata uang dolar Singapura sebanyak 290 lembar dengan total Sin$250.450.

"Penyitaan dan penggeledahan dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: PRINT-1334/F.2/Fd.1/07/2023 tanggal 5 Juli 2023," jelas Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana lewat keterangan tertulis, Sabtu (8/7/2023).

Tim penyidik melakukan penggeledahan dan penyitaan di tiga tempat dalam perkara ekspor CPO.

Diketahui, Kejagung menetapkan Wilmar Group, Permata Hijau Group, dan Musim Mas Group sebagai tersangka korporasi kasus dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya pada industri kelapa sawit periode Januari 2022 hingga April 2022.

"Jadi penyidik Kejaksaan Agung, pada hari ini juga menetapkan 3 korporasi sebagai tersangka. Yaitu korporasi Wilmar Group, yang kedua korporasi Permata Hijau Group. Yang ketiga korporasi Musim Mas Group," ujar Ketut pada Kamis (15/6/2023).

"Kerugian yang dibebankan berdasarkan keputusan kasasi dari Mahkamah Agung yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap adalah Rp 6,47 triliun dari perkara minyak goreng ya," Ketut menambahkan.

Ketiga korporasi tersebut di atas diproses hukum berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap atau inkrah terhadap terdakwa di kasus korupsi minyak goreng.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved