Viral Medsos

Pembangunan JIS Menelan Biaya Rp 4,5 T Tetapi Tidak Sesuai Standard FIFA, Apa Perlu Dipansuskan?

Diketahui, pembangunan JIS dibiayai oleh pemerintah pusat sebesar Rp3,6 triliun dan dari Pemprov DKI Jakarta senilai Rp 900 miliar. 

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Beritajakarta.id/Nugroho Sejati
PEMBANGUNAN JIS - Biaya pembangunan JIS dari pemerintah pusat sebesar Rp3,6 triliun dan dari Pemprov DKI Jakarta senilai Rp 900 miliar. (Beritajakarta.id/Nugroho Sejati) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Masalah pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang menelan biaya Rp 4, 5 triliun itu kembali menjadi bahan pergunjingan publik.

Hal itu setelah Indonesia resmi ditunjuk FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

Mengingat turnamen ini akan digelar dalam beberapa bulan ke depan, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mulai mengebut persiapan.

Salah satunya persiapan stadion yang akan jadi venue turnamen ini. Dimana, PSSI berencana untuk menjadikan Stadion JIS sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17 2023.

Namun karena beberapa elemen dari JIS dikabarkan belum sesuai standard FIFA, maka PSSI bekerja sama dengan Pemerintah akan kembali merenovasi stadion tersebut.

Apa permasalahannya? 

Diketahui, pembangunan JIS dibiayai oleh pemerintah pusat sebesar Rp3,6 triliun dan dari Pemprov DKI Jakarta senilai Rp 900 miliar. 

Diberitakan sebelumnya, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengungkap biaya pembangunan JIS mencapai Rp4,5 triliun.

Menurut dia, sebagian besar anggaran untuk pembangunan JIS berasal dari pemerintah pusat. Hal ini karena pembangunan JIS terancam mangkrak akibat keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta pada tahun 2020.

Sehingga, pemerintah pusat turun tangan melalui pemberian Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp3,6 triliun dari total anggaran seharusnya Rp4,5 triliun.

Artinya, anggaran Pemprov DKI yang digunakan untuk membangun JIS sekitar Rp900 miliar saja.

Proyek ini dilanjutkan pada 2019 oleh Gubernur Anies Baswedan yang kemudian diresmikan pada Juli 2022.

Stadion JIS ini pun disebut berkapasitas 82.000 penonton dan bertipe stadion sepakbola modern.

Proses pembangunan JIS sudah berlangsung sejak era Gubernur Jokowi dan Ahok.

Namun rencana ini sudah dicanangkan sejak Gubernur DKI Jakarta masih dijabat Sutiyoso tetapi tonggaknya belum terlihat.

Kemudian pengadaan lahan terjadi di era Gubernur Jokowi dan Ahok sebagai ganti Stadion Lebak Bulus.

Belum sempat dibangun karena kalah dalam Pilkada DKI 2017, jadinya diteruskan oleh Gubernur Anies Baswedan.

Tidak sesuai standard FIFA

Namun, kenyataannya JIS malah disebut tidak memenuhi standar FIFA jelang perhelatan Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung pada 10 November – 2 Desember 2023.

Pemerintah pusat pun turun tangan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengatakan salah satu aspek penting yang akan diperbaiki total ialah rumput JIS. Berdasarkan hasil evaluasi yang melibatkan tim ahli dari KaErpe, menunjukkan rumput JIS tidak masuk dalam standar FIFA untuk penyelenggara Piala Dunia U-17.

Sebagai informasi, KaeRPe (PT Karya Rama Prima) merupakan vendor yang diajak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Ketua PSSI Erick Thohir untuk melakukan inspeksi di stadion warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut.

"Namun ada solusinya. Kita akan ganti semua rumput tersebut, sesuai dengan ahlinya beliau, Pak Kamal sebagai ahli Agronomi untuk rumput di stadion. Menurut beliau harus diganti kalau mau 3 bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja," kata Basuki, usai meninjau JIS, Selasa (4/7/2023).

Selain rumput, JIS juga memiliki persoalan terkait akses bagi pengunjung. Pasalnya, kata Basuki, saat ini akses ke stadion hanya ada satu pintu eksisting. "Jadi nanti akan kita tambah lagi 5 akses lagi (JIS). Baik itu dengan jembatan-jembatan penyeberangan, karena kemarin pengalaman menurut Jakmania juga banyak yang parkir di Ancol sehingga mau ke sini harus muter. Jadi akan kita bangunkan jembatan agar lebih cepat," jelas Basuki.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Pj Gubernur DK Jakarta, Heru Budi Hartono memeriksa rumput Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Selasa (4/7/2023).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Pj Gubernur DK Jakarta, Heru Budi Hartono memeriksa rumput Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Selasa (4/7/2023). (Warta Kota)

Anies Klaim JIS Merupakan Stadion Terbaik di Dunia 

Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, mengatakan penyelesaian pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara itu menjadi satu bukti kebesaran bangsa Indonesia. Menurut dia, dengan adanya JIS saat ini, bisa membantu mempersembahkan karya kolosal di Jakarta kepada dunia. “(JIS) setara dengan karya terbaik di dunia,” kata Anies saat soft launching JIS, pada Selasa (19/4/2022) lalu.

Anies menambahkan, dengan adanya pembangunan JIS, semakin menegaskan posisi Jakarta di kancah global. Stadion itu pula, kata Anies, akan mampu memberikan sejarah penting bagi bangsa Indonesia ke depannya. “JIS berdiri menyiapkan negerinya menjadi tempat untuk muncul sejarah-sejarah baru berikutnya. InsyaAllah,” tuturnya.

Menurut Anies, JIS dibangun dengan mengejar kerumitan dan kecanggihan serta keahlian yang tinggi. Tak hanya itu, Anies mengatakan, JIS dibangun dengan semangat mengejar kesempurnaan. Dalam tahapan akhir pengenalan JIS kepada publik, Anies mengklaim, JIS memiliki berbagai rekor dalam bidang konstruksi dan diharapkan menjadi tolak ukur baru yang harus dikejar bangsa dan negara lain.

Anies Baswedan juga menjelaskan, JIS tidak seperti stadion pada umumnya di Indonesia. "Umumnya kan landai. Seperti lebar gitu. Kalau (JIS) ini relatif vertikal. Jadi orang yang nonton itu satu sama lain seperti tidak ada halangan karena kepala di depannya tidak menghalangi dia," jelasnya.

"Stadium itu standar FIFA. Dan rancangannya pun harus sesuai dengan seluruh persyaratan yang dimiliki oleh FIFA. Jadi kita tidak bisa standar FIFA-nya di ujung. Tidak bisa. Dari awal itu, yang mengerjakannya, arsiteknya, gambararnya, itu semua orang-orang yang berlisensi," jelasnya.

Anies juga menyampaikan, bahwa perancang JIS ini dari sebuah perusahaan Inggris dan Hongkong. Karena kata dia, merekalah yang memiliki linsensi untuk bisa merancang Stadiun memenuhi syarat FIFA tersebut. "Kami malah cukup yakin, bahwa (JIS) ini akan menjadi stadion yang paling saat diresmikan adalah yang terbaik di dunia," ujar Anies.

Pemerintah Pusat Ajukan Biaya Renovasi

Ketum PSSI Erick Thohir menuturkan bahwa PSSI saat ini mengajukan proses renovasi untuk 22 stadion yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia menyebut bahwa total biaya renovasi 22 stadion itu hanya mencapai Rp1,9 Triliun. Erick Thohir berharap agar sama-sama memperbaiki sepakbola tidak dalam konteks politik. "Ini benar-benar niat baik, sama-sama ingin perbaiki," ucap Erick.

Lebih lanjut, Erick Thohir berharap seluruh elemen masyarakat Indonesia turut menyukseskan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 ini.

Ia menilai ini kesempatan emas bagi Indonesia agar semakin diakui di mata dunia sepak bola internasional. "Ada yang bilang U-17, U-20, dan Piala Dunia itu berbeda, ya tetap saja kejuaraan dunia, memang kita mau gagal lagi, masak sudah diberi kesempatan digagalkan oleh diri sendiri," ungkap Erick.

"Ayo sama-sama kita berkomitmen menyukseskan Piala Dunia U-17 dan menunjukkan ke dunia, kita bisa, jangan gagal terus,"tandasnya.

Rumput JIS akan diganti semua karena jauh dari standar FIFA.
Rumput JIS akan diganti semua karena jauh dari standar FIFA. (HO)

Usul Bentuk Pansus untuk Dalami Kesalahan Pembangunan JIS

Sementara, Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus), untuk mendalami kesalahan prosedur pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

Usul itu disampaikan Sekretaris Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo setelah mengetahui JIS dibangun tidak sesuai panduan perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultasi asal Inggris, Buro Happold.

"Konkretnya harus ada penanganan teknis secara mendasar. Baik jangka pendek, maupun jangka panjang untuk sarana prasarana," ujar Dwi Rio saat dikonfirmasi, Senin (10/6/2023).

"Serta audit total dari aspek perencanaan maupun pembangunannya. Bentuk Pansus JIS jika dipandang perlu," sambungnya.

Dwi Rio berpandangan, pendalaman soal kesalahan dalam perencanaan dan pembangunan JIS diperlukan karena proyek tersebut memakan anggaran yang besar.

"Apalagi ini sudah menggunakan banyak uang rakyat kan sekitar Rp 4,4 Triliun dari PEN dan APBD DKI," kata Dwi.

Menurut Dwi Rio, Buro Happold yang ditunjuk membuat panduan desain untuk pembangunan JIS, seharusnya sudah sesuai dengan standar internasional.

Atas dasar itu, Dwi Rio tidak heran kalau JIS masih jauh dari standar stadion internasional, apabila pembangunannya melenceng dari panduan yang diberikan.

"Tidak mengherankan jika banyak sekali kekurangan fasilitas stadion JIS dan jauh dari standar internasional sebagaimana mestinya," kata Dwi Rio.

Sebelumnya, Buro Happold menyatakan bahwa sejumlah aspek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) tidak sesuai panduan.

"Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah," beber Buro Happold dalam pernyataan klarifikasi yang diterima Kompas.com , Minggu (9/7/2023).

Dalam keterangan resmi tersebut juga diketahui bahwa Buro Happold mengaku tidak diminta untuk mendesain stadion JIS, sehingga tidak pernah pula merancangnya.

Selain itu, perusahaan juga tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi apapun yang dilakukan selanjutnya. "Pihak PT Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta Buro Happold untuk membuat panduan desain (design guidelines) serta memberikan jasa konsultasi, mulai Desember 2018 hingga Maret 2019," tulisnya.

Lingkup pekerjaan Buro Happold 

Buro Happold mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain (preparation of concept design guide), penilaian untuk soal teknis dan komersial (technical and commercial assessment), konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion (concept masterplan for the surrounding area), serta peta jalan implementasi proyek (implementation roadmap).

Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan mengaku telah memastikan agar seluruh aspek desain yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi.

Lalu setelah rangkaian pekerjaan di atas selesai, Buro Happold diminta untuk meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain, alias konsultan yang ditunjuk Jakkon.

Buro Happold menjadi perbincangan warganet karena proyek JIS menghilang dari daftar portofolio yang tercantum dalam laman resmi Buro Happold.

Seiring dengan dikeluarkannya pernyataan klarifikasi tersebut, kini proyek JIS telah kembali tertera di dalam laman resmi perusahaan itu.

"Merujuk pada perkembangan situasi, Buro Happold merasa perlu untuk memberikan penjelasan lebih detil di laman resmi perusahaan mengenai ruang lingkup pekerjaan dalam Proyek JIS guna menghindari kesalahan informasi dan persepsi," tulisnya.

Jelasnya, tulisan yang telah diperbarui tersebut dimaksudkan agar publik memahami secara utuh dan tepat mengenai peran Buro Happold.

(*/tribun-medan.com/tribunnews.com/kompas.com)

Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fraksi PDI-P Usul Bentuk Pansus untuk Dalami Kesalahan Pembangunan JIS"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved