Meninggal Digigit Anjing
YULI, Bocah Perempuan yang Meninggal di Dairi Ternyata Sudah Dua Kali Digigit Anjing yang Sama
Seorang tetangga, Naek Angkat, mengatakan, sebelumnya Yuli sudah pernah digigit oleh anjing tersebut 3 bulan yang lalu.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, SIEMPAT NEMPU HULU - Yuli Santa Tampubolon, bocah perempuang yang meninggal digigit anjing ternyata sudah dua kali digigit oleh anjing yang sama.
Seorang tetangga, Naek Angkat, mengatakan, sebelumnya Yuli sudah pernah digigit oleh anjing tersebut 3 bulan yang lalu.
"Kalau masalah digigit anjing, yang pertama itu sudah tiga bulan, yang inikan digigit kedua kali," ujar Naek.

Dirinya menyebut, gigitan kedua ini sudah terjadi sekitar tiga minggu yang lalu, namun Yuli tidak memberitahu orang tuanya.
"Kira-kira sudah tiga minggu yang lalu. Inikan baru dikasih tahu sama orangtuanya," terangnya.
Dirinya pun tak menyangka, Yuli meninggal dunia karena anjing yang menggigit Yuli masih terbilang kecil, dengan berat di perkirakan 4 sampai 5 kilogram.
Anjing yang mengigit bocah berusia 10 tahun tersebut kini sudah mati.
"Anjingnya kan sudah mati juga. Lebih duluan anjingnya mati, daripada si anak ini. Masih anakannya anjing itu," terangnya.
Menurut Naek, anjing tersebut tidak menampakkan tanda-tanda gejala terjangkit penyakit rabies.
"Kek manalah masih anak anjing. Kita pun kadang-kadang kalau masih anakan sering main-main sama anjingnya," sebut Naek.
Naek menyebut anjing tersebut memang belum mendapat suntikan vaksin untuk menangkal virus rabies.
"Belum ada di suntik, " Katanya.
"Ya Cemana lah memang sudah begitu ajalnya. Sudah di takdirkan Tuhan seperti itu. Kami sudah semampunya hari ini di upayakan untuk membawa ke Rumah Sakit yang ada di Medan, namun belum sampai di rumah sakit, sudah meninggal," tutupnya.
Naek mengatakan, dirinya sempat dimintai oleh ayah si bocah, Jakobus Tampubolon untuk membawa anaknya pergi berobat ke salah seorang yang bisa mengobati jika terkena gigitan anjing.
Namun pengobatan tersebut tidak berhasil, sehingga dilarikan ke salah satu bidan yang ada di desa tersebut.
"Awalnya tadi pagi kan di bawa berobat ke yang bisa mengobati gigit Anjing. Lalu kata ayahnya, 'Bere, minta tolong dulu antarkan anak ku dulu ke rumah sakit.
Lalu saya tanya, kenapa tulang? Lalu di jawabnya kejang-kejang adikmu ini," cerita Naek saat di wawancara Tribun Medan di rumah duka.
"Lalu dibawalah ke salah satu bidan, namun ditolak karena tidak bisa disembuhkan," tuturnya.
Setelah ditolak bidan, pihak keluarga kemudian membawa bocah yang berusia 10 tahun itu ke RSUD Sidikalang dan langsung dirujuk ke rumah sakit yang ada di Kota Medan.
"Setelah itu dirujuk lah ke rumah sakit yang ada di Kota Medan, ntah itu Adam Malik atau Pringadi dengan menggunakan ambulan," jelasnya.
Namun diperjalanan, nyawa bocah 10 tahun tersebut tidak dapat diselamatkan dan menghembuskan nafas terakhir saat berada di kawasan Pancur Batu.
"Gak sampai ke Pringadi atau Kota Medan, sampai di Pancur Batu sudah kejang - kejang di dalam mobil. Lalu berhenti di Puskesmas Pancur Batu, disitu sudah lewat (meninggal),"ungkapnya.
Saat ini jasad bocah yang akrab di sapa Yuli itu sudah tiba di rumah duka. Tampak keluarga dan para tetangga mulai berdatangan untuk mengucapkan duka cita yang mendalam.
Sementara itu, ibu sang bocah tampak histeris menangisi kepergian sang anaknya.

Tangis ibu bocah perempuan yang meninggal akibat digigit anjing pecah ketika melihat jasad anaknnya.
Ibu korban tak henti-hentinya menangisi kepergian anak bungsunya tersebut.
"Boruku ini baik kali samaku. Sayang kali boruku ini samaku," ucap sang ibu yang sedang duduk di samping jasad anaknya tersebut.
Terlihat juga para tetangga untuk mengingatkan sang ibu untuk makan, karena dari tadi belum makan.
"Enggak makan aku, karena enggak bisa makan lagi boru ku," katanya sembari menangis.
"Besok malam enggak ku lihatlah lagi. Besok malam enggak adalah lagi menanyakan aku apakah sudah makan atau tidak. Ternyata kau sudah pergi untuk selamanya Boruku, " ucap sang ibu sambil menangis
Salah seorang warga, mengatakan, korban dikenal pintar dan selalu mendapat juara di kelas.
"Pintar anaknya. Selalu juara," Ujar salah seorang warga.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah perempuan meninggal dunia usai digigit oleh anjing peliharaannya sendiri di kediamannya yang berada di Desa Sungai Raya Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi, Minggu (9/7/2023) .
Pantauan Tribun Medan, saat ini jenazah sudah berada di rumah duka setelah sebelumnya hendak mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Adam Malik Medan.
Namun sayang, nyawa bocah yang baru berusia 10 tahun itu tak terselamatkan saat masih berada di kawasan Pancur Batu.
Terlihat di rumah duka, keluarga tak kuasa menahan air mata saat jasad bocah perempuan itu terbujur kaku.
Mata dan mulut jasad bayi tersebut tampak ditutup dengan menggunakan plaster.
Menurut salah seorang warga, bocah perempuan itu sempat tidak memberitahu orang tuanya usai digigit anjing peliharaannya.
"Enggak di kasih tau sama orang tuanya setelah dia (bocah) digigit anjing. Setelah kejang-kejang, baru ketahuan," ucap salah seorang warga.
Diketahui, usia anjing yang menggigit bocah tersebut masih sangat kecil, atau belum dewasa.
"Masih kecil anjingnya. Masih anakan," jelasnya.
(Cr7/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.