Akhirnya Mabes Polri Respons Wali Kota Bobby Nasution Tembak Mati Begal Meresahkan Warga Medan

Pro kontra pernyataan Wali Kota Medan, Bobby Nasution terkait tembak mati begal direspons Mabes Polri.

Editor: Salomo Tarigan
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, mantan Kapolrestabes Medan 

Ia sempat berbincang dengan pedagang yang merasa resah dengan maraknya aksi kejahatan seperti begal dan perampokan.

Meski pedagang tidak terluka secara fisik, kata Bobby, tapi psikis pedagang terganggu akibat teror kejahatan yang kian mengganas.

Atas hal tersebut, Bobby kembali meminta agar kepolisian memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan ini.

Ia menegaskan, dirinya mendukung apabila pelaku kejahatan yang sudah membuat resah, apalagi sampai melukai warga ditembak mati.

Pro Kontra Tambak Mati Begal 

Tembak mati para bandit jalanan yang diminta oleh Walikota Medan, Bobby Nasution kepada pihak kepolisian, menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Pasalnya, ada yang menganggap ini merupakan efek jera bagi para pelaku kejahatan karena sudah meresahkan dan membahayakan.

Komunitas yang tergabung dalam Cewek Anti Begal (CABE) menggelar aksi di kawasan Lapangan Merdeka, Medan, Jumat (14/7/2023). Aksi tersebut sebagai bentuk mengampanyekan dukungan kepada Wali Kota Medan meminta agar pelaku begal ditembak mati, karena telah banyak yang menjadi korban.
Komunitas yang tergabung dalam Cewek Anti Begal (CABE) menggelar aksi di kawasan Lapangan Merdeka, Medan, Jumat (14/7/2023). Aksi tersebut sebagai bentuk mengampanyekan dukungan kepada Wali Kota Medan meminta agar pelaku begal ditembak mati, karena telah banyak yang menjadi korban. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Ada juga yang beranggapan, jika para pelaku ditembak mati tanpa proses hukum di pengadilan merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia atau HAM.

Tribun-medan telah mewawancarai sejumlah masyarakat, mahasiswa dan juga lembaga yang bergerak di bidang Hukum seperti KontraS Sumut dan juga LBH Medan

Salah seorang mahasiswa yang kami temui, Azmi Syahril mengaku sepakat dengan pernyataan walikota Medan, yang meminta para pelaku bandit jalanan ditembak mati oleh polisi.

Menurutnya, kejahatan jalanan khususnya begal sudah sangat meresahkan masyarakat dan menganggu aktivitas warga Kota Medan.

"saya sangat sangat setuju tembak mati, zaman sekarang banyak begal berkeliaran, bagus ditembak mati di tempat dari pada menyusahkan masyarakat," kata Azmi kepada Tribun-medan, Kamis (13/7/2023).

"Untuk kondisi sekarang sangat buruk bagi kita, soalnya banyak pekerja pulang malam sering di begal," sambungnya.

Ia mengaku, aksi kejahatan jalanan ini menimbulkan ketakutan kepada dirinya dan juga warga lain untuk beraktivitas di malam hari.

"Pasti ada ketakutan, takut keluar malam. Kalau saya sekarang jam sembil itu sudah di rumah," bebernya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved