Akhirnya Mabes Polri Respons Wali Kota Bobby Nasution Tembak Mati Begal Meresahkan Warga Medan

Pro kontra pernyataan Wali Kota Medan, Bobby Nasution terkait tembak mati begal direspons Mabes Polri.

Editor: Salomo Tarigan
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, mantan Kapolrestabes Medan 

"Harapannya, untuk lebih ditingkatkan lagi polisi patroli setiap malam di seluruh kota Medan," tambahnya.

Senada dengan Azmi, Fikri Anwar Nasution yang juga mahasiswa sekaligus pedagang parfum mengaku sepakat dengan tindakan walikota Medan.

"Bagus usulannya, karena sudah meresahkan masyarakat Kota Medan, jadi terhambat aktivitas masyarakat. Seperti kami mau jual parfum takut juga keluar malam," tuturnya.

Sementara itu, menurut salah seorang warga bernama Erwin Syaputra, permintaan tembak mati terhadap pelaku kejahatan yang dilakukan oleh oleh menantu presiden Jokowi itu, sebenarnya harus dipertimbangkan lagi.

Sebab, menurutnya negara kita memiliki aturan hukum yang harus ditaati.

Namun, di satu sisi para pelaku kejahatan juga sudah sangat membahayakan bagi warga Kota Medan.

"Kalau pandangan kami sebagai masyarakat Kota Medan, khusunya kita ini kan negara hukum, tentu ada pertimbangkan ada kajian - kajian," tuturnya.

"Kalau pun begal ini mengancam seseorang, saya pikir sebagai masyarakat kalau memang itu kata pemimpin sah - sah saja (tembak mati), tapi kembali lagi kita ini negara hukum," sambungnya.

Ia sebagai warga berharap kepada pemerintah kota Medan, agar bisa memberikan rasa aman dan nyaman dan bisa melakukan pencegahan terhadap aksi kejahatan.

"Tentunya pihak berwajib seperti pihak kepolisian lebih ekstra dalam menindak begal dan geng motor, karena sudah sangat meresahkan masyarakat," ucapnya.

Erwin juga menyampaikan, belakangan ini memang aksi kriminal di Kota Medan sudah semakin marak dan menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.

"Kalau bisa dipantau itu di tempat - tempat rawan, ronda malam kembali diaktifkan, biar Kota Medan bisa aman," katanya.

Terpisah, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS Sumatera Utara juga memberikan komentarnya terhadap pernyataan walikota Medan.

Koordinasi KontraS Sumut, Rahmat Muhammad menilai bahwa Bobby Nasution tidak mengerti soal mekanisme hukum.

Menurutnya, permintaan menantu presiden ini dengan menembak mati para pelaku kejahatan jalanan seperti aksi koboi.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved