Jumlah Orang Miskin

BPS Klaim Jumlah Orang Miskin di Sumut Turun, Tapi Capai 1.240 Juta Jiwa

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mengklaim jumlah orang miskin berkurang di tahun 2023

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI
Komunitas pemikir melakukan penjaringan orang miskin dan terlantar di beberapa pasar di Kota Medan 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat jumlah orang miskin mengalami penurunan hingga Maret 2023. 

Berdasarkan data BPS Sumut, jumlah orang miskin di Sumut hingga Maret 2023 mencapai 1.240 juta jiwa, atau berkurang sekitar 22.4 ribu jiwa dalam satu semester terakhir, dan berkurang sebesar 28 ribu jiwa terhadap Maret 2022.

Sementara itu, secara presentasenya penduduk miskin di Sumut mencapai 8.15 persen, atau turun sebanyak 0.18 persen poin dari September 2022, yaitu 8.33 persen dan turun 0.27 persen poin terhadap Maret 2022.

Baca juga: Terungkap Sosok Aris Munaji, Pengemis yang Ketahuan Dugem Pangku LC, Bukan Orang Miskin, Kades Kaget

"Jika kita lihat dari presentase kemiskinan secara nasional mencatat sebesar 9.36 persen atau 25.9 juta jiwa artinya secara persentase jumlah penduduk miskin di Sumut relatif lebih rendah atau lebih sedikit dalam konteks besaran presentasinya," kata Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanuddin, Senin (17/7/2023).

Jika dilihat secara kewilayahan, penduduk miskin daerah perkotaan mengalami penurunan sebesar 0.40 persen poin menjadi 8.23 persen, sedangkan penduduk miskin pedesaan justru naik sebesar 0.07 persen poin menjadi 8.03 persen.

Selain itu, garis kemiskinan atau batas kemiskinan di Sumut pada Maret 2023 juga cenderung mengalami peningkatan. 

Baca juga: Denise Chariesta Buka Donasi Demi Biaya Melahirkan, Dulu Suka Pamer Harta dan Ejek Orang Miskin

"Jadi garis kemiskinan di Maret 2023 tercatat sebesar Rp 602.999 per kapita per bulan ini ada kenaikan sebesar 1.85 persen dibandingkan September 2022," ungkapnya.

Dia menjabarkan, garis kemiskinan per kapita di daerah perkotaan pada Maret 2023 mengalami peningkatan sebesar 1.88 persen yaitu menjadi Rp 627 ribu per bulan.

Sedangkan untuk garis kemiskinan di desa juga naik sebesar 1.72 persen menjadi Rp 547 ribu per bulan.

Baca juga: Dicaci Orang Miskin, Nikita Mirzani Pamer Beli Mobil Mewah Rp2 M, Sindir Bunda Corla?

"Jadi kalau kita lihat antara desa dan kota secara umum masing-masing kenaikan dari pada garis kemiskinan cukup merata ya, secara umum untuk desa dan kota kita naik sebesar 1.85 persen," jelasnya.

Dikatakannya, peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan seperti sandang, perumahan, pendidikan dan kesehatan.

"Jadi distribusi garis kemiskinan Maret 2023 ini untuk makanan tercatat sebesar 76.07 persen, sementara untuk bukan makanan 23 93 persen," tuturnya.

Baca juga: Kelakuan Nikita Mirzani Pamer Mobil Mewah, Singgung Soal Orang Miskin

Sementara itu, pada periode September 2022-Maret 2023, baik Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) maupun Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan.

P1 turun dari 1.411 pada September 2022 menjadi 1.261 pada Maret 2023 dan P2 turun dari 0.339 menjadi 0.324.

"Turunnya P1 mengindikasikan adanya kecenderungan peningkatan rata-rata pengeluaran konsumsi penduduk miskin yang mampu mengikuti peningkatan garis kemiskinan, atau dengan kata lain kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan semakin berkurang," terangnya

Selanjutnya P2 yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran konsumsi diantara penduduk miskin, turunnya indeks ini mengindikasikan berkurangnya ketimpangan pengeluaran konsumsi diantara penduduk miskin, atau dengan kata lain penyebaran pengeluaran konsumsi semakin baik atau merata.(cr10/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved