Berita Viral

HEBOH Spanduk Ganjar Pranowo Dibongkar Oknum TNI, Loyalis Sampai Ngamuk-ngamuk:Padahal Sah-sah Saja!

Baru-baru ini, viral di media sosial video yang memperlihatkan aksi oknum komandan TNI meminta secara paksa baliho bergambar bacapres Ganjar Pranowo d

Editor: Liska Rahayu
Tangkapan layar video
Viral di medsos, video pencopotan baliho bakal capres Ganjar Pranowo di Muara Teweh, Barito Utara, Kalteng. 

TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, viral di media sosial video yang memperlihatkan aksi oknum komandan TNI meminta secara paksa baliho bergambar bacapres Ganjar Pranowo dicopot.

Oknum tersebut pun diketahui melarang relawan bacapres Ganjar Pranowo untuk memasang spanduk Ganjar lokasi tersebut.

Video ini terjadi di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Sejumlah loyalis Ganjar di media sosial menyayangkan tindakan tersebut.

Salah satunya akun @lek_brewok.

Dia mempertanyakan pelarangan spanduk oleh komandan TNI itu.

Bahkan, dia mempertanyakan sikap Dandim kepada Ganjar Pranowo yang kini menjadi bakal calon presiden.

"Demokrasi di Bumi Tambun Bungai tiba-tiba terguncang oleh tindakan salah seorang oknum komandan TNI di Muara Teweh yang secara sepihak mendesak penurunan baliho Ganjar Pranowo Panwaslu pun dipaksa hadir menyaksikan ditemani satpol PP agar aksi nya ini terlihat legal,"tulisnya dikutip Warta Kota pada Minggu (16/7/2023).

"Padahal pemasangan baliho ini sah-sah saja karena belum memasuki masa kampanye. Apakah sang komandan anti dengan Capres Ganjar??

Apakah dia sedang cari perhatian agar di lihat oleh Capres yg lain?? Apakah justru ada perintah dari pimpinan untuk membela salah Capres dengan cara menurunkan baliho Ganjar??

Masyarakat yang sadar akan pentingnya kebebasan berekspresi dan demokrasi yang sehat, marilah kita bersama-sama mengangkat suara! Penurunan baliho secara semena-mena dan menekan pengawas pemilu oleh oknum komandan kodim ini membuat kita prihatin," keluhnya.

Sementara itu, loyalis Ganjar lainnya,  Jhon Sitorus, menanggapi alasan pencopotan spanduk tersebut.

"Jika alasan pencopotan Spanduk Ganjar Pranowo adl karena lahan tersebut milik TNI utk menjaga netralitas Mestinya lahan tersebut jangan DIKOMERSIALISASIKAN untuk umum Copot sekalian RANGKA/Besi penopang spanduk tsb, lebih bersih lebih enak dilihat, lepas dari kontroversi," tulis akun @Miduk17.

Penjelasan pihak TNI

Dalam video tersebut, oknum prajurit TNI itu memaksa relawan untuk menurunkan baliho bergambar Ganjar Pranowo sebagai bacapres

Kapendam XII Tanjungpura, Kolonel Inf Ade Rizal membenarkan adanya penurunan baliho tersebut.

Ia menyebutkan bahwa pemasangan baliho itu berada di lahan milik TNI.

Sementara itu, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menjelaskan, pencopotan banner foto Capres Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Muara Teweh terjadi pada Sabtu 15 Juli 2023 sekira pukul 17.45 WIB.

Julius Widjojono pun menjelaskan soal kronologis kejadian tersebut.

“Sekira pukul 09.49 WIB Dandim 0103/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko mendapat WA dari Sdr. Ahmad Gunadi (putra Bupati Barito Utara) tentang permohonan ijin memasang banner kegiatan festival musik di lahan Kodim 1013/Mtw dengan melampirkan foto lokasi yang dimaksud,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (16/7/2023).

Ditambahkan Edi Purwoko, ketika Dandim melihat kiriman foto tersebut, ia baru menyadari adanya kejanggalan yaitu adanya banner foto Ganjar Pranowo di baliho sebelahnya, yang berada di lahan Makodim 1013.

"Kemudian Dandim perintahkan Pasilog untuk berkoordinasi dengan Satpol PP dan Panwaslu Kabupaten Barito Utara untuk mencopot banner foto Ganjar Pranowo yang berada di lahan Makodim 1013/Mtw," jelasnya

Letkol Inf Edi Purwoko menegaskan, menjelang Pemilu 2024, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dalam setiap pengarahan kepada Prajurit TNI selalu menekankan “Netralitas TNI pada Pemilu 2024” di antaranya tidak memberikan fasilitas tempat/sarana dan prasarana milik TNI kepada Paslon dan Parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye.

Diketahui, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah memberikan pengarahan dan penekanan kepada prajurit TNI untuk selalu berkomitmen netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pertama; tidak memihak dan tidak memberi dukungan kepada partai politik manapun beserta Paslon yang diusung serta tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis.

Kedua; tidak memberikan fasilitas tempat/sarana dan prasarana milik TNI kepada paslon dan parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye.

Ketiga; keluarga prajurit TNI yang memiliki hak pilih (hak individu selaku warga negara) dilarang memberi arahan dalam menentukan hak pilih.

Keempat; tidak memberikan tanggapan atau komentar dan mengupload apapun terhadap hasil quick count sementara yang dikeluarkan oleh lembaga survei.

Kelima; menindak tegas prajurit TNI dan PNS yang terbukti terlihat politik praktis, memihak, dan memberikan dukungan partai politik beserta paslon yang diusung.

Untuk Jaga Netralitas TNI

TNI mencopot baliho bakal calon presiden Ganjar Pranowo di lahan Markas Kodim 1013/Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, pencopotan itu untuk menjaga netralitas TNI.

“Demo menjaga netralitas TNI dalam pemilu tahun 2024,” kata Julius dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (17/7/2023).

Julius menyebutkan, jauh-jauh hari sebelum tahun politik, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah memberikan pengarahan dan penekanan kepada seluruh prajurit untuk berkomitmen netral dalam Pemilu 2024.

Ada lima penekanan Panglima TNI kepada seluruh prajurit dan keluarganya untuk Pemilu 2024.

Pertama, prajurit TNI tidak memihak dan tidak memberi dukungan kepada partai politik manapun beserta pasangan calon yang diusung, serta tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis.

Kedua, tidak memberikan fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI kepada paslon dan parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye.

Ketiga, keluarga TNI yang memiliki hak pilih atau hak individu selaku warga negara, dilarang memberi arahan dalam menentukan hak pilih.

Penekanan keempat, tidak memberikan tanggapan atau komentar dan mengunggah apapun terhadap hasil quick count yang dikeluarkan oleh lembaga survei.

Kelima atau terakhir, menindak tegas prajurit TNI dan PNS yang terbukti terlihat politik praktis, memihak, dan memberikan dukungan partai politik beserta paslon yang diusung.

Sebelumnya, viral video berdurasi 31 detik bernarasikan “arogan oknum TNI ancam relawan copot baliho Ganjar Pranowo” di media sosial.

Kapuspen TNI mengatakan bahwa pencopotan baliho itu terjadi pada Sabtu (15/7/2023), sekira pukul 17.45 WIB.

Mulanya, Komandan Kodim 0103/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko mendapat pesan WhatsApp dari Ahmad Gunadi, putra dari Bupati Barito Utara, tentang permohonan izin memasang banner kegiatan festival musik di lahan Kodim 1013/Mtw.

Saat Dandim melihat kiriman foto tersebut, dirinya baru menyadari adanya kejanggalan adanya foto Ganjar Pranowo di baliho sebelahnya.

Dandim kemudian memperintahkan Pasilog berkoordinasi dengan Satpol PP dan Panwaslu Kabupaten Barito Utara untuk mencopot baliho itu.

(*/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved