Viral Medsos

MenPANRB Abdullah Azwar Anas: Tenaga Honorer Terus Membludak karena Banyaknya 'Titipan'

Kalau bapak/ibu menerima terus (titipan calon pegawai), apalagi jabatan kita ini jabatan politik, baru duduk orang sudah datang, ada ponakan, tetangga

Editor: AbdiTumanggor
kompas.com
MenPANRB Abdullah Azwar Anas ungkap penyebab membludaknya tenaga honorer. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan banyaknya "titipan" agar bisa bekerja di lingkup pemerintahan hingga terus membludaknya tenaga honorer.

"Kalau bapak/ibu menerima terus (titipan calon pegawai), apalagi jabatan kita ini jabatan politik, baru duduk orang sudah datang, ada ponakan, tetangga, saudara,"ujarnya.

"Hei apa gunanya kamu jadi bupati kalau tetanggamu enggak bisa kamu bantu?" Itu godaan-godaan, kata MenPan Abdullah Azwar Anas.

"Yang begini ini nih yang bikin nambah. Akhirnya satu tambah satu bilang "jangan bilang-bilang ya saya titip,"

Akhirnya 50 orang didengar titip semua," kata Anas.

Hal itu disampaikan MenPANRB Abdullah Azwar secara blak-blakan saat peresmian Mal Pelayanan Publik di Jakarta, Kamis (13/7/2023), yang dikutip Tribun-medan.com dari Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Pengalaman Anas saat Menjabat Bupati

Anas pun mengungkapkan kesalahannya ketika pernah menjabat sebagai Bupati Banyuwangi.

Saat itu, dia tidak begitu mengontrol jumlah tenaga honorer yang akhirnya membludak hingga ribuan.

"Saya dulu ada kekeliruan, saya dulu mendelegasikan ke SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait dengan tenaga-tenaga yang disisipkan di kegiatan. Honorer akhirnya melimpah tidak terkontrol waktu saya di awal (menjadi Bupati Banyuwangi)," ungkapnya.

"Saya tidak pernah cek ke SKPD berapa tenaga honorer untuk membantu peningkatan kerja atau tenaga yang disisipkan di kegiatan. Ini kadang kegiatannya enggak ada tapi honorernya banyak. Maka begitu didata jumlahnya ribuan. Karena mengevaluasi kesalahan itulah maka Pak Alex kemudian menyurati. Untung ada surat dari Kemenpan saat itu mengingatkan tidak boleh lagi ada honorer," sambung Anas.

Usai menerima surat tersebut, Anas memutuskan agar tenaga honorer di Banyuwangi dilakukan seleksi kepegawaian menggunakan sistem computer assisted test (CAT). "Semua honorer di BKD (Badan Kepegawaian Daerah) kami tes dengan sistem CAT yang hasilnya semua orang bisa melihatnya," ucapnya.

Dia pun memastikan selama menjabat sebagai bupati tidak pernah melakukan "titipan".

"Saya di Banyuwangi tidak pernah menitipkan satu pun orang selama saya menjabat, silakan dicek. Karena sekali bupati titip itu ditunggu sekalipun gubernurnya," kata Anas.

Hindari PHK massal 2,3 juta tenaga honorer

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved