Peringatan DIni BMKG
Peringatan Dini BMKG: Sumut Dilanda Cuaca Ekstrem,14 Wilayah Lain Diterpa Hujan Lebat Disertai Petir
Simak info penting terkait kondisi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk hari ini, Jumat (21/7/2023).
TRIBUN-MEDAN.com - Simak info penting terkait kondisi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk hari ini, Jumat (21/7/2023).
BMKG merilis daftar wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca ekstrem.
Berdasarkan catatan BMKG, sebanyak 19 daerah berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Dengan rincian, sebanyak 14 daerah hujan lebat, disertai petir dan angin.
Dua daerah lainnya diperkirakan hujan disertai angin dan petir, sedangkan tiga wilayah berpotensi angin kencang.
Selengkapnya daftar peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia pada Jumat, 21 Juli 2023, yang dikutip dari Bmkg.go.id:
Baca juga: VIRAL Bule Terkejut Mendengar Rendahnya Gaji Pekerja di Indonesia, Kemenaker Berikan Alasan Ini. .
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Selatan
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Kep. Riau
- Kalimantan Selatan
Wilayah berpotensi angin kencang:
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari situs BMKG, Bibit Siklon Tropis 98W terpantau di Laut Filipina dengan kecepatan angin maksimum 30 knot (56 km/jam) dan tekanan udara minimum 1006 hPa yang bergerak ke arah barat laut. Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada pada kategori tinggi.
Sistem tersebut, menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) yang terpantau memanjang di Laut Filipina bagian Timur.
Sistem juga membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di sekitar sistem tersebut.
Kemudian, Sirkulasi siklonik terpantau di perairan barat Sumatera Barat yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari perairan barat Bengkulu hingga Samudra Hindia barat Sumatera Barat.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi tersebut.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.