Mobil Patroli

Berbasis Kecerdasan Buatan, Mobil Patroli Canggih Polda Sumut Disebut Bisa Identifikasi Wajah DPO

Kemudian, ada juga perangkat yang mampu mendeteksi plat nomor kendaraan, dan navigasi pintar.

Penulis: Fredy Santoso |

Berbasis Kecerdasan Buatan, Mobil Patroli Canggih Polda Sumut Disebut Bisa Identifikasi Wajah DPO

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polda Sumut meluncurkan mobil patroli berteknologi canggih berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bernama Mobil Patroli Perintis Samapta.

Sebanyak 12 mobil sudah disiapkan untuk patroli di wilayah Kota Medan. Sementara 12 lainnya masih proses modifikasi.

Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Effendi menjelaskan, mobil ini akan beroperasi di 21 Kecamatan Medan dengan total keseluruhan 24 kendaraan.

Kata Agung, mobil ini mampu mengidentifikasi wajah-wajah orang mencurigakan melalui kamera High Definition (HD) karena terhubung dengan sistem data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Selain itu, mobil ini juga terhubung ke sistem data di Kepolisian, termasuk mampu mengidentifikasi tersangka Dalam Pencarian Orang (DPO).

"Sistem kami meliputi semua yang dibutuhkan. Artinya, kalau face recognition itu bekerja, DPO sudah terintegrasi dengan sistem dan akan menginformasikan melalui notifikasi. Ini otomatis sambil berjalan,"kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Effendi, Senin (24/7/2023).

Amatan Tribun-medan.com di lokasi, mobil ini berbasis Isuzu D-Max Double Cabin dimodifikasi dipasang perangkat kamera dan alat komunikasi terhubung dengan Command Center secara real time.

Kemudian, ada juga perangkat yang mampu mendeteksi plat nomor kendaraan, dan navigasi pintar.

Dalam satu mobil akan disiagakan empat personel berseragam khusus. Mereka bekerja secara dua shift bergantian.

Meski mobil ini dihadirkan untuk mencegah kejahatan, namun personel dipersiapkan senjata api untuk mengantisipasi kejahatan yang membutuhkan tindakan tegas.

Kata Irjen Agung, mobil ini bergerak ke lokasi kejadian berdasarkan laporan yang masuk ke Call Centre 110 dan SOT PRESISI. 

Kemudian sistem akan mendeteksi dimana koordinat laporan perangkat, secara cepat melalui navigasi.

Estimasi waktu sejak diterimanya laporan masyarakat ke lokasi sekitar 10 hingga 12 menit.

Namun demikian, pihaknya masih berupaya untuk mempersingkat waktu perjalanan menuju ke lokasi kejadian.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved