TRIBUNWIKI

DERETAN Perlombaan Tradisional Diadakan di Medan Saat 17an, Ada Balap Sampan Tradisional

Berikut deretan perlombaan tradisional 17an di Kota Medan, yang tiap tahun memeriahkan hari Kemerdekaan Indonesia.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
Balap sampan tradisional di Kelurahan Bagan Deli Belawan, Rabu (17/8/2022).  

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus, sudah menjadi tradisi mengisinya dengan ragam perlombaan.

Setiap tahunnya perlombaan unik dilakukan di setiap daerah, tak terkecuali kota Medan.

Pasalnya, perlombaan 17 Agustus tidak hanya sebagai pengisi atau memeriahkan hari kemerdekaan, tapi juga sebagai wujud mengingat perjuangan para pahlawan saat melawan penjajah.

Berikut deretan perlombaan tradisional 17an di Kota Medan, yang tiap tahun memeriahkan hari Kemerdekaan Indonesia.

1. Balap Sampan Tradisional

Balap sampan tradisional di Kelurahan Bagan Deli Belawan, Rabu (17/8/2022). 
Balap sampan tradisional di Kelurahan Bagan Deli Belawan, Rabu (17/8/2022).  (TRIBUN MEDAN/HUSNA)

Lomba satu ini, biasa dilaksanakan di daerah pesisir, kalau di Medan, Belawan jadi salah satu tempat yang melangsungkan perlombaan Balap Sampan Tradisional.

Nelayan kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, memeriahkan HUT RI dengan cara unik yakni balap Sampan.

2. Lomba Panjat Pinang 

Sejumlah warga mengikuti lomba panjat pinang di Sungai Deli untuk mendapat hadiah dalam perayaan kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, di Medan, Sabtu (17/8/2019). Berbagai kegiatan diadakan di Sungai Deli tersebut, diantaranya upacara bendera, panjat pinang dan fashion show.
Sejumlah warga mengikuti lomba panjat pinang di Sungai Deli untuk mendapat hadiah dalam perayaan kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, di Medan, Sabtu (17/8/2019). Berbagai kegiatan diadakan di Sungai Deli tersebut, diantaranya upacara bendera, panjat pinang dan fashion show. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Lomba panjat pinang, menjadi salah satu deretan perlombaan yang tidak pernah absen setiap tahunnya.

Uniknya, di Kota Medan ada cara tersendiri dalam menggelar perlombaan satu ini.

Jika biasanya daya tarik lomba ini hanyalah kerjasama kelompok dan memanjat pinang dengan sensasi batang pohon diberi pelicin.

Salah satu daerah di Medan, yakni di kampung Aur, pelaksanaannya sedikit unik yakni di dalam sungai.

Perlombaan yang membutuhkan strategi dan kekompakan tim untuk mencapai puncak ini bermakna menunjukkan semangat dalam mencapai suatu tujuan.

Hal itu juga menggambarkan bagaimana masyarakat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan dahulu.

3. Lomba Hias Gapura 

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu identik dengan ragam pernak-pernik yang meriah menghiasi jalanan di setiap desa dan kota.

Di Desa Kolam, Percut Sei Tuan, Deliserdang, seluruh dusun terlihat dihias dengan ciri khasnya masing-masing.

Begitu memasuki desa, akan disambut dengan gapura yang dihiasi dengan bendera merah putih. Tampak juga miniatur tank tentara yang dihias oleh warga sekitar.

Perlombaan menghias desa ini senantiasa dilaksanakan tiap tahunnya, dimana desa Kolam merupakan desa tertua dalam sejarah kota Medan.

4. Lomba Makan Kerupuk

Sejumlah kelompok wanita mengikuti lomba makan kerupuk di Perumahan Grand Asri Hidayatullah, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu (18/8/2019).Tribun Medan/Riski Cahyadi
Sejumlah kelompok wanita mengikuti lomba makan kerupuk di Perumahan Grand Asri Hidayatullah, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu (18/8/2019).Tribun Medan/Riski Cahyadi (Tribun Medan/Riski Cahyadi)

Sesuai dengan namanya, lomba ini tentu saja menggunakan kerupuk. Lomba ini dilakukan dengan menggantungkan kerupuk menggunakan tali dan peserta ditantang untuk menghabiskan kerupuk itu menggunakan mulut dengan keadaan tangan diikat dibelakang punggung.

Melalui lomba makan kerupuk kita diajarkan untuk tidak mudah menyerah dan bersyukur.

Lomba makan kerupuk bermakna menghargai perjuangan masyarakat saat Indonesia sempat mengalami krisis pangan dahulu.

5. Lomba Tarik Tambang 

Dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Pemkab Deliserdang menggelar berbagai kegiatan di antaranya gerak jalan beregu, tarik tambang dan senam beregu. Bertabur hadiah di antaranya kipas angin, megicom, dispenser serta berbagai hadiah menarik lainya yang diikuti ASN, TNI/Polri, dan pelajar. Gerak jalan beregu dilepas Sekdakab Deliserdang Darwin Zein S.Sos dan pimpinan FKPD lainnya, para asisten, staf ahli bupati, dan pimpinan OPD Selasa (6/8/2019) di lapangan Alun-alun Pemkab Deliserdang, Lubukpakam.
Dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Pemkab Deliserdang menggelar berbagai kegiatan di antaranya gerak jalan beregu, tarik tambang dan senam beregu. Bertabur hadiah di antaranya kipas angin, megicom, dispenser serta berbagai hadiah menarik lainya yang diikuti ASN, TNI/Polri, dan pelajar. Gerak jalan beregu dilepas Sekdakab Deliserdang Darwin Zein S.Sos dan pimpinan FKPD lainnya, para asisten, staf ahli bupati, dan pimpinan OPD Selasa (6/8/2019) di lapangan Alun-alun Pemkab Deliserdang, Lubukpakam. (TRIBUN MEDAN/HO)

Lomba tarik tambang juga memiliki makna perjuangan seperti panjat pinang, membutuhkan strategi dan kekompakan tim, yang membedakannya adalah dalam lomba tarik tambang ada dua tim yang diadu untuk mencapai kemenangan.

Lomba tarik tambang tak hanya beradu kekuatan tapi juga mengajarkan gotong royong, kebersamaan, dan solidaritas.

Lomba tarik tambang menggambarkan bagaimana kerasnya perjuangan para pahlawan dan masyarakat Indonesia dahulu untuk mendapatkan kemerdekaan melawan penjajah.

(cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved