Viral Medsos
Kesal Polisi Tak Kunjung Ambil Tindakan, Rombongan Emak-emak Gerebek Markas Narkoba
Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan rombongan emak-emak gerebek rumah yang diduga sebagai markas narkoba.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan rombongan emak-emak gerebek rumah yang diduga sebagai markas narkoba.
Diduga markas narkoba tersebut dijadikan sebagai tempat nyabu dan tempat transaksi narkoba yang cukup besar.
Aksi emak-emak gerebek markas narkoba itu terjadi di kawasan Payo Sigadung, Kelurahan Rawasai, Alam Barang, Kota Jambi, Jambi, pada Sabtu (22/7/2023) pukul 14.00 WIB.
Penggerebekan yang dilakukan emak-emak itu pun terekam dalam sebuah video dan kini rekaman itu viral di media sosial.
Adapun salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Instagram @terang_media.
"Kesal disebut ada pembiaran,sekelompok emak-emak di Kawasan Pucuk Kota Jambi,Gerebekbsebuah tempat diduga markas nyabu dan tempat transaksi narkoba yang cukup besar," isi narasi dalam keterangan unggahan itu.
Dalam video singkat tersebut, terlihat puluhan bungkus kecil yang diduga sebagai sabu dan juga alat untuk menggunakan sabu, yang kemudian dibuang ke tanah oleh sekelompok emak-emak itu.
Emak-emak tersebut emosi karena merasa ada pembiaran, di mana banyak warga lokal ditangkap karena kasus narkoba yang kecil, sementara tempat transaksi narkoba dibiarkan beroperasi dengan bebas.
"Selain menggrebek, emak-emak ini juga kumpulkan dan tunjukkan banyak barang bukti sabu dan peralatan nyabu. Emak-emak ini kesal lantaran terkesan ada pembiaran, dimana banyak warga lokal yang ditangkap karena kasus kecil peredaran sabu, namun sarang transaksinya dibiarkan merajalela," lanjut narasi itu.
Dilansir dari Tribun Jambi, S (38) emak-emak yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan, aksi emak- emak tersebut dilakukan lantaran warga Payo Sigadung geram dengan aktivitas transaksi narkotika di sana dan banyak barang warga sekitar sering hilang dicuri.
Mereka merasa gelisah karena banyak warga kehilangan barang berharga seperti sepeda motor, mesin air, handphone, dan laptop.
Kehilangan ini tidak hanya terjadi di lingkungan mereka sendiri tetapi juga di lingkungan tetangga sejak tempat yang digunakan untuk transaksi sabu tersebut dibuka, dan tempat tersebut telah beroperasi selama kurang lebih setahun.
"Warga sudah resah, karena warga sekitar banyak kehilangan barang. Ada motor, mesin air, handphone, laptop. Kehilangan itu tidak hanya di RT kami saja tapi ada juga ke RT tetangga sejak basecamp sabu itu dibuka," ungkapnya.
Meskipun masyarakat telah melaporkan kegiatan penyalahgunaan narkoba ini kepada pihak kepolisian, namun hingga saat ini, para penyalahgunaan narkoba tersebut belum ditangkap.
Saat melakukan penggerebekan, para emak-emak menemukan sejumlah barang bukti seperti sabu, alat hisap sabu, plastik kecil dalam jumlah besar, dan uang tunai senilai lebih dari Rp 20 juta.
Selain itu, seorang pria diamankan dan diserahkan kepada pihak kepolisian setelah para emak-emak melakukan aksi mereka.
Ketika terjadi penggerebekan, para emak-emak melihat sekitar 20 orang pria berada di dalam basecamp tersebut.
Ada 8 kamar yang digunakan sebagai tempat para pengguna menghisap sabu, dan ada sekitar 5 atau 4 orang pekerja yang memfasilitasi para pengguna.
"Saat kita masuk, banyak orang didalam dan motornya ada juga di dalam mereka nyabu. Mereka berhamburan kabur pas kami masuk, ada yang langsung bawa motor ada yang nyelamatin uang puluhan juta, kami dak mungkin nak nangkap lanang galo kami ibu-ibu," ucapnya.
Para emak-emak tersebut menghitung uang yang didapat dari tangan pekerja dan membuang alat hisap serta plastik sabu yang kosong dari Basecamp tersebut.
Mereka juga merasa prihatin karena banyak remaja ABG yang juga terlibat dalam kegiatan di dalam basecamp tersebut.
Menurut S, tidak semua lokasi di Payo Sigadung adalah tempat penyalahgunaan narkoba, dan pengguna narkoba datang dari berbagai wilayah di kota Jambi.
"Walaupun ini tempat lokalisasi tapi di sini tidak semua pengguna narkoba," sambungnya.
Sementara itu, Kapolresta Jambi, Kombes Pol Eko Wahyudi, menjelaskan bahwa aksi penggrebekan basecamp narkoba tersebut dilakukan oleh warga sekitar 1 jam sebelum 6 warga di daerah tersebut ditangkap oleh polisi terkait kasus narkoba.
Lokasinya berdekatan, tetapi berbeda dari basecamp yang digerebek oleh para emak-emak.
"Pada pukul 14.30 sudah ada TO (target operasi) yang mau kita amankan di daerah Rawasari itu, eks lokalisasi Pucuk itu. Lalu berangkatlah anggota di sana, ada 6 orang yang ditangkap bukan TO itu," katanya, Minggu (23/7/2023).
Namun, saat 6 orang tersebut diamankan oleh polisi, diduga ada orang yang memprovokasi warga, sehingga warga melakukan penggerebekan terhadap basecamp yang tidak digerebek oleh polisi.
"Setelah kita amankan di Polresta Jambi. Ada satu orang istri yang tidak terima. Kenapa suami ditangkap, bandarnya tidak," ujarnya.
Pada akhirnya, seorang pria yang diamankan oleh para emak-emak tersebut diserahkan kepada polisi, namun tidak ditemukan barang bukti narkoba.
Hanya ditemukan alat hisap sabu dan uang tunai. Pemilik rumah tempat kejadian juga dimintai keterangan, tetapi dia tidak ada di lokasi saat penggerebekan oleh emak-emak.
(cr31/tribun-medan.com)
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.