Berita Viral

Emak-Emak Gerebek Sarang Narkoba Viral, Kasat Resnarkoba Polresta Jambi Kini Dimutasi

Setelah penggerebekan sarang narkoba yang dilakukan emak-emak di Jambil viral, Kasat Resnarkoba Polresta Jambi, Kompol Niko Darutama akhirnya dimutasi

Editor: Liska Rahayu
Kolase Surya.co.id
Gerombolan emak-emak nekat gerebek rumah diduga basecamp narkoba di Jambi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Setelah penggerebekan sarang narkoba yang dilakukan emak-emak di Jambil viral, Kasat Resnarkoba Polresta Jambi, Kompol Niko Darutama akhirnya dimutasi.

Ia dimutasi ke Polda Jambi usai viral video emak-emak yang menggerebek basecamp pengguna narkoba di Payo Sigadung, Kota Jambi, Jambi, beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Tribun Jambi, mutasi terhadap Kompol Niko tertuang dalam Surat Telegram Kapolda Jambi, Nomor: ST/867/VII/KEP./2023 tertanggal 25 Juli 2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Polda Jambi.

Dalam Surat Telegram tersebut, Kompol Niko menjadi salah satu dari tiga perwira yang turut dimutasi.

"Benar, ada mutasi jabatan beberapa perwira menengah (pamen) di jajaran Polda Jambi," ujar Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Mulia Prianto, rabu (26/7/2023).

Mulia mengatakan Surat Telegram Kapolda Jambi tersebut sudah ditandatangani oleh Karo SDM Polda Jambi, Kombes Pol Maulana Hamdan.

Kendati demikian, Mulia tidak menjelaskan apakah mutasi terhadap Niko ada kaitannya dengan viralnya emak-emak menggerebek basecamp narkoba tersebut.

Gerombolan emak-emak nekat gerebek rumah diduga basecamp narkoba di Jambi.
Gerombolan emak-emak nekat gerebek rumah diduga basecamp narkoba di Jambi. (Kolase Surya.co.id)

Ia hanya mengatakan mutasi yang dilakukan dalam rangka penyegaran di institusi Polda Jambi.

"Dalam rangka penyegaran sesuai kebutuhan organisasi dan juga pembinaan karier serta menambah wawasan dan pengalaman bagi setiap personel Polri,"jelasnya.

Polisi Klaim Basecamp Narkoba yang Digerebek Emak-emak Sudah Jadi Target Operasi


Sebelumnya, Kapolresta Jambi, Kombes Eko Wahyudi, menyebutkan basecamp narkoba yang digerebek emak-emak di Payo Sigadung sudah menjadi target operasi (TO).

Masih dikutip dari Tribun Jambi, Eko mengatakan ada satu lokasi lain yang juga menjadi target operasi terkait narkoba.

Bahkan, katanya, dua lokasi yang dimaksud berada di dalam lokalisasi Payo Sigadung.

"Jadi ada dua target operasi (basecamp) di sana. Awalnya yang menangkap enam orang."

"Jaraknya 400 meter antara TKP pertama dan TKP kedua ini," ujar Eko Wahyudi, Senin, (24/7/2023).

Adapun enam orang itu di antaranya, LC, RH, AO, BP, MB, dan MB. Polisi turut mengamankan satu paket kecil sabu, alat isap, dan pirek.

Eko menjelaskan, saat mereka dibawa ke Polresta Jambi untuk dilakukan pengembangan, tiba-tiba warga menggeruduk basecamp yang tidak disentuh polisi.

Hal ini disinyalir karena ada istri dari salah satu enam tersangka yang diamankan sebelumnya yang tidak terima suaminya ditangkap.

"Mereka enam orang ini dibawa ke Polresta Jambi, untuk dilakukan pengembangan."

"Saat tim mau mendatangi TKP kedua, saat di tengah jalan mendapat informasi emak-emak di RT 5 Rawasari ini sudah mendatangi salah rumah yang disinyalir menjadi tempat peredaran narkoba," jelasnya.

Dia menambahkan, setelah mendapat informasi itu, tim dari Satresnarkoba Polresta Jambi datang ke lokasi basecamp yang digerebek emak-emak.

"Pada ibu-ibu mendatangi TKP, ada anggota kita yang kebetulan rumahnya dekat sana," ujarnya.

Dari lokasi basecamp yang digerebek emak-emak ada satu orang yang diamankan berinisial A, beserta alat isap sabu dan uang tunai 25 juta rupiah.

"Di lokasi emak-emak ini, barang bukti sabunya tidak ada."

"Satu orang yang diamankan ini tetangga yang lokasinya bersebelahan dengan basecamp," terangnya.

Terkait uang tunai itu, polisi masih menyelidiki uang tersebut.

Sementara, polisi akan menyelidiki lebih lanjut pemasok narkoba di kawasan tersebut.

"Tentu ini akan kita kembangkan dan selidiki lebih lanjut," tuturnya.

Lapor Polisi sejak Tahun Lalu Tak Ada Tindakan

Kisah emak-emak di Jambi yang nekat menggerebek basecamp narkoba viral di media sosial.

Gerombolan emak-emak tersebut bertindak karena tak kunjung mendapat tindakan dari pihak kepolisian.

Para emak-emak ini mengaku sudah mulai resah dengan aktivitas yang dilakukan di rumah tersebut.

Juga, mereka telah melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian sejak tahun lalu, namun tak kunjung ditindaklanjuti.

Melansir Kompas, dalam video yang viral di media sosial, menunjukkan pergerakkan emak-emak menggerebek sebuah rumah dan membuat sejumlah pria di rumah tersebut berhamburan keluar.

Terdengar juga suara teriakan dan barang yang dibanting di rumah yang tampak tak terurus itu.

Seorang wanita kemudian menunjukkan sejumlah alat isap sabu yang dia temukan di dalam rumah.

"Ini buktinya, kenapa enggak ditangkapi, ini buktinya!" ujar wanita tersebut dengan nada tinggi.

Dari sejumlah video, terlihat beberapa alat isap di beberapa ruangan rumah.

S (38), salah satu warga yang ikut dalam penggerebekan itu mengatakan, aksi itu dilakukan lantaran warga Payo Sigadung geram dengan aktivitas transaksi narkotika di sana. Selain itu, barang warga sering hilang dicuri.

"Warga sudah resah karena warga sekitar banyak kehilangan barang. Ada motor, mesin air, handphone, laptop. Kehilangan itu tidak hanya di RT kami saja, tapi ada juga ke RT tetangga sejak basecamp sabu itu dibuka," kata S.

Basecamp para penyabu tersebut sudah ada sekitar setahun. Namun, pihak kepolisian tak kunjung menangkap para pengguna narkoba meski sudah dilaporkan oleh masyarakat.

"Kurang lebih sudah setahun lebih mereka buka di sini. Kami sudah melapor, tapi tidak ada tanggapan," ujarnya.

S menjelaskan, saat melakukan penggerebekan, warga menemukan sabu dan alat isap, plastik kecil dalam jumlah yang banyak, serta uang tunai senilai Rp 20 juta.

Warga juga mengamankan seorang pria di rumah tersebut dan telah diserahkan ke polisi.

Kapolres Jambi Buka Suara

Sementara itu, Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi mengatakan, aksi penggrebekan basecamp narkoba itu dilakukan 1 jam sebelum ada 6 warga di sana yang ditangkap terkait narkoba.

Lokasinya berdekatan namun berbeda dari basecamp yang digerebek emak-emak itu.

"Pada pukul 14.30 sudah ada TO (target operasi) yang mau kita amankan di daerah Rawasari itu, eks lokalisasi Pucuk itu. Lalu berangkatlah anggota di sana, ada 6 orang yang ditangkap bukan TO itu," katanya, Minggu (23/7/2023).

Namun, saat 6 orang itu diamankan polisi, diduga ada yang memprovokasi warga. Kemudian warga melakukan penggrebekan basecamp yang tidak digerebek polisi itu.

"Setelah kita amankan di Polresta Jambi. Ada satu orang istri yang tidak terima. Kenapa suami ditangkap, bandarnya tidak," ujarnya.

Eko menjelaskan, dari 6 warga yang diamankan sebelumnya diduga menjadi pengedar di sana. Polisi turut mengamankan paket sabu kurang dari 1 gram.

Kasat Narkoba Polresta Jambi Kompol Niko Darutama membenarkan ada satu orang yang diamankan saat penggerebekan yang dilakukan emak-emak itu.

Namun, pemilik rumah itu baru dimintai keterangan. "Kenapa satu yang diamankan, karena dia yang punya tempat. Itupun dia tidak ada di lokasi di sebelahnya," kata Niko.

Saat satu pria yang diamankan emak-emak itu diserahkan ke polisi, kata Niko, tidak ditemukan adanya barang bukti narkoba, hanya alat isap sabu dan uang tunai.

"Barang bukti sabu tidak ada hanya duit sama bong sama duit kurang lebih 25 jutaan," ujarnya.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved