Viral Medsos
Dokter Sekaligus Pejabat RS yang Aniaya Anak 3 Tahun Dipecat secara Tidak Hormat
Dokter sekaligus pejabat rumah sakit yang tega aniaya anak tiga tahun di Makassar dipecat secara tidak hormat.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Dokter sekaligus pejabat rumah sakit yang tega aniaya anak tiga tahun di Makassar dipecat secara tidak hormat.
Oknum dokter bernama Makmur tersebut dipecat secara tidak hormat dari posisinya Wakil Direktur RSU Bahagia Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pemecatan tersebut diputuskan oleh manajemen dan pimpinan RSU Bahagia setelah rapat untuk bahas kelakuan dokter Makmur.
Dilansir dari Tribun Makassar, Konsultan Hukum RSU Bahagia, Muhammad Fakhruddin mengatakan pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut.
"Pihak rumah sakit sangat menyayangkan semoga ini menjadi pembelajaran bagi yang bersangkutan dan kita semua," kata Muhammad Fakhruddin, Minggu (30/7/2023) sore.
"Pihak rumah sakit sudah melakukan rapat internal jam 2 siang dan diputuskan pihak rumah sakit mengambil sikap tegas memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya beserta statusnya sebagai pegawai rumah sakit," sambungnya.
Lebih lanjut Fakhruddin mengatakan pemecatan itu sudah sesuai dengan aturan yang berlaku di RSU Bahagia.
Bahwa, setiap pegawai RSU Bahagia yang tersangkut masalah hukum harus diberhentikan.
"Ya diberhentikan langsung karena ketentuan di rumah sakit ini diatur bahwa setiap karyawan yang terlibat kasus hukum maka wajib diberhentikan oleh pihak rumah sakit," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya oknum Dokter sekaligus pejabat salah satu rumah sakit di Makassar tega aniaya anak 3 tahun.
Penganiayaan yang dilakukan oknum Dokter sekaligus pejabat RS itu terjadi saat pelaku sedang asyik bermain catur di warung kopi di kawasan bisnis Toddopuli, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (27/7/2023), sekitar pukul 23.00 Wita.
Saat itu anak umur 3 tahun tersebut datang mengambil salah satu anak catur hingga membuat oknum Dokter sekaligus pejabat RS itu naik pitam.
Aksi penganiayaan terhadap anak itu pun terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.
"Hanya karena Catur, Diduga Pejabat RS Bahagia Makassar Tempel3ng Bayi 3 Tahun
Kejadian di sebuah warung kopi di Jalan Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel)," isi narasi dalam keterangan unggahan @medsoszone.
Dalam video tersebut, tampak kepala korban dijitak dan seketika korban jatuh tersungkur ke lantai di tengah ramainya pengunjung warkop.
Dilansir dari Tribun Timur, Ayah korban, Agung, melaporkan kejadian tersebut kepada polisi pada Jumat (28/7/2023).
Agung menjelaskan bahwa awalnya anaknya secara tidak sengaja menyentuh meja catur, lalu langsung ditampar hingga jatuh. Saat itu Agung pun meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Awalnya anak saya sentuh itu meja catur, langsung di tampar hingga ke lantai. Pas jatuh saya minta maaf," ucap Agung, Sabtu (29/7/2023) siang.
Setelah meminta maaf, Agung juga mengaku sempat memperbaiki meja catur yang rusak oleh pengunjung tersebut.
Namun, pengunjung tersebut tetap marah dan mengeluarkan kata-kata kasar.
"Saya perbaiki catur, tapi ini bapak membentuk terus, sembarang dia bilang segala macam. Disitu pengunjung berhamburan," katanya.
Akibat insiden tersebut, anak Agung yang berusia tiga tahun mengalami luka lecet di bibir karena terbentur kursi.
"Ada luka di anak saya sedikit lecet di bagian bibir gara-gara terbentur di kursi," ujarnya.
Agung melaporkan insiden kekerasan terhadap anaknya ke Polrestabes Makassar.
"Saya sudah melapor di Polrestabes," ujar Agung.
Sementara itu, Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Alim Bachri menduga pelaku adalah seorang dokter sekaligus pejabat di salah satu rumah sakit swasta di Makassar.
"Berdasarkan laporan polisi, terlapor adalah dokter," kata Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Alim Bachri.
Agung, yang merupakan ayah balita yang viral di media karena dijitak di warung kopi Nonna, Jl Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, mengungkapkan bahwa dia juga mendapat ancaman dari pelaku.
Pelaku, yang disebut sebagai M, menelpon Agung setelah video pemukulan anaknya viral di media dan mengancam akan melaporkan balik ke polisi serta menuduh pencemaran nama baik.
"Pertama dia (M) telponka, pagi-pagi. Kan dia lihat mi itu video yang beredar, dia bilang eh jangan kau edit-edit itu video nah," ucap Agung.
Angung mengatakan setelah itu, M pun melontarkan nada ancaman akan melapor balik ke polisi.
"Setelah bicara segala macam, di situ dia (M) bilang lagi, pokoknya saya akan laporkanko juga mengenai pencemaran nama baik," ujarnya menirukan percakapan dengan M.
"Jadi saya bilang, laporma pak. Karena saya mau melapor juga ini," lanjutnya.
Jumat pagi, sehari setelah kejadian pada Kamis malam, Agung mendatangi Mapolrestabes Makassar untuk melaporkan penganiayaan terhadap anaknya.
Setelah Agung melapor, M kembali menelpon meminta maaf, tetapi Agung mengatakan bahwa dia telah menunggu permintaan maaf sejak pagi namun tidak ada.
"Pas saya sudah melapor, dia (M) telpon lagi minta maaf. Jadi saya bilang dari tadi pagi saya tunggu permintaan maaf ta tapi tidak ada," bebernya.
(cr31/tribun-medan.com)
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.