Pembagian STB
14.502 Warga Kurang Mampu di Langkat Terima STB, Proses Pembagian Masih Berjalan
14.502 warga kurang mampu di Kabupaten Langkat sudah menerima Set Top Box (STB) agar bisa kembali menyaksikan y=tayangan televisi
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,LANGKAT - Kabid PTJT Diskominfo Langkat, Eliyana Syahfitri mengatakan, ada 14.502 Set Top Box (STB) yang sudah dibagikan ke masyarakat kurang mampu du Kabupaten Langkat.
Meski sudah Analog Switch Off (ASO), pendistribusian STB di Kabupaten Langkat masih berjalan.
"Untuk pembagian (pendistribusian) STB di Langkat saat ini masih berjalan walaupun sudah ASO. Karena ada beberapa kendala dilapangan, dan saat ini sedang pengusulan pengganti yang gagal serah," ujar Eliyana, Selasa (1/8/2023).
Lanjut Eliyana, adapun beberapa kendala yang dimaksud ialah kondisi geografis wilayah tidak di tempat penerimanya, sehingga harus beberapa kali didatangi, dan terakhir kondisi TV/remot si penerima rusak atau tidak berfungsi.
Baca juga: Harga Mulai Rp200 Ribuan, Ini Rekomendasi Harga STB Untuk Beralih ke Siaran TV Digital
"Sehingga perlu waktu cukup lama untuk menginstalasi STB nya sampai keluar barcode sesuai juknis," ujar Eliyana.
Sementara itu, dari update data terakhir untuk STB dari bantuan pemerintah (Banper) kuota STB sebanyak 22.173.
"Yang sudah terdistribusi sebanyak 14.502. Sisanya itu termasuk gagal serah, dan yang belum dikunjungi," ujar Eliyana.
Diketahui, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemeninfo) mengalihkan siaran televisi analog ke televisi digital.
Beberapa daerah yang sudah beralih siaran ialah Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Deliserdang, dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Baca juga: Beralih ke Siaran TV Digital, Ini Daftar Merek dan Tipe STB Tersertifikasi dan Cara Dapatkan Gratis
Namun, di balik peralihan siaran itu, ada kisah lucu yang terjadi dikalangan masyarakat.
Seperti yang dialami Ahmad (38) warga Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Pada mulanya, Ahmad tak mengetahui dan menyadari peralihan ini.
Diutarakan Ahmad, awalnya terjadi kegaduhan antara anak pertamanya dengan sang istri.
Sebab, anak yang paling kecil hendak menonton televisi, tetapi sama sekali tidak bisa membuka siaran apapun pada Senin (31/7/2023) pagi.
Baca juga: Siaran TV Analog Bakal Dihapuskan, Kota Medan Bersiap Beralih ke Siaran TV Digital
Karena tak bisa nonton TV, sang anak menangis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.