Viral Ucapan Rocky Gerung
Sebut 'Bajingan Tolol' saat Bahas Jokowi, Rocky Gerung: Yang Boleh Terhina Adalah Manusia
Rocky Gerung sebut 'bajingan tolol' saat bahas Jokowi di hadapan sejumlah orang dalam satu kegiatan yang terdapat spanduk organisasi pekerja
TRIBUN-MEDAN.COM,- Rocky Gerung, pengamat politik yang kerap mengkritisi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo kini jadi sorotan setelah mengucap 'bajingan tolol'
Udapan bajingan tolol dilontarkan Rocky Gerung di hadapan sejumlah orang dalam satu acara.
Ia awalnya membahas soal Jokowi, lalu kemudian menyebut bajingan tolol dan bajingan pengecut.
Karena ucapan ini, Rocky Gerung kemudian dianggap menghina kepala negara.
Rocky kemudian membantah tuduhan bahwa dirinya menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tetapi, ia mengakui menghina kedudukan presiden, bukan menghina sosok Jokowi dengan sebutan bajingan tolol.
Rocky menjelaskan yang boleh merasa terhina hanyalah manusia, sebab dia punya martabat. Sedangkan presiden tidak punya martabat, karena presiden adalah fungsi dan bukan manusia yang bisa terhina dengan sebutan bajingan tolol.
"Yang boleh terhina hanyalah manusia, karena dia punya martabat. Presiden tidak punya martabat, karena presiden bukan orang. Presiden itu fungsi," kata Rocky saat mengisi Dialog Akal Sehat bertajuk 'Etika Politik Mematangkan Demokrasi Indonesia' di Kediaman Anggota DPRD Provinsi NTB, Najamuddin Mustofa di Montong Tanggi, Lombok Timur, Senin (31/7/2023).
"Jadi yang saya hina bukan Jokowi, tapi kedudukan dia sebagai presiden yang kita pilih sama-sama," ujar Rocky.
Menurut Rocky, hanya manusia yang punya martabat dan melekat seumur hidup.
Sementara presiden sebagai kedudukan dan jabatan hanyalah fungsi dan tidak memiliki martabat.
"Presiden kita pilih setiap lima tahun, mana ada martabat berganti setiap lima tahun. Jadi kacau cara berpikir bangsa ini, tidak boleh ada personifikasi pada Presiden Jokowi," jelasnya.
Sebelumnya, Rocky Gerung angkat bicara perihal pernyataannya yang dituding menghina Presiden Jokowi.
Rocky Gerung dilaporkan oleh relawan Jokowi ke Bareskrim Polri buntut dugaan penghinaan tersebut.
"Besok saya pasti dipanggil polisi karena kemarin saya mengganggu pikiran Pak Jokowi yang lagi viral sekarang. Bagaimana mungkin saya dituduh menghina Presiden Jokowi?" kata Rocky.
Adapun ucapan Rocky tersebut telah viral di media sosial. Dalam video itu, terlihat Rocky yang tengah mengisi sebuah acara.
Pada video tersebut, Rocky melemparkan kritik pada Jokowi.
Rocky menyinggung kunjungan Jokowi ke China yang membahas soal IKN.
Rocky pun melontarkan kalimat yang kemudian menjadi dasar laporan relawan Jokowi ke polisi.
Dalam kesempatan di Dialog Akal Sehat bertajuk 'Etika Politik Mematangkan Demokrasi Indonesia' di Kediaman Anggota DPRD Provinsi NTB, Najamuddin Mustofa di Montong Tanggi, Lombok Timur, Senin (31/7/2023), Rocky Gerung menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya meninggalkan patung di Sirkuit Mandalika.
Rocky mengatakan setiap pemimpin negeri meninggalkan jejak sebagai penanda bahwa seseorang pernah berkuasa.
"Dalam sejarah, jejak itu bisa berubah menjadi jebakan kalau dia gagal mempertahankan reputasi dia sebagai pemimpin," ucap Rocky.
"Jokowi saat ini telah gagal sebagai pemimpin untuk masyarakat NTB, dan Indonesia luasnya," ucap pria yang dikenal dengan sebutan Presiden akal sehat itu.
Rocky mengaku patung Presiden Jokowi naik motor di Mandalika Lombok Tengah sebagai bukti apa yang akan diingat milenial.
"Dua minggu setelah Jokowi lengser, bayangkan, pak Jokowi 2024 selesai, dia jalan-jalan ke Lombok dia datang ke Mandalika dia hanya bisa melihat sendiri patung dia sendiri, karena nggak ada jejak pikiran yang ditinggalkannya," katanya.
Sedang di satu sisi, kata dia, semua pemimpin Indonesia meninggalkan jejak pikiran, bukan patung.
Bung Karno berhasil menghasilkan pikiran Marhaenisme, Menghasilkan pikiran Internazionale, menghasilkan pikiran tentang keadilan sosial.
Kendati pada akhirnya Bung Karno menjadi arogan dan menyatakan diri sebagai pemimpin revolusi dan tidak boleh diganti seumur hidup.
Akan tetapi, sambung dia, Bung Karno pernah berpidato di tanggal 30 Desember tahun 1930 di Bandung di depan Pengadilan kolonial mengucapkan secara fasih revolusi Proletariat.
Diterangkan dengan bagus bagaimana kapital dunia itu menghisap Indonesia.
"Orang ingat itu karena dibukukan menjadi tesis yang kita tahu sekarang judulnya Indonesia Menggugat ditulis oleh Bung Karno di dalam penjara," paparnya.
Selain itu, lanjutnya, Sutan Syahril menulis risalah yang kemudian jadi pikiran tentang sosialisme Indonesia.
Bung Hatta menulis demokrasi untuk menunjukkan bahwa dia punya pengetahuan melampaui pikiran barat tentang demokrasi itu.
Rocky mengungkap, semua pemimpin Indonesia menulis pikirannya, Habibie menulis pikirannya dengan kita ingat dia sebagai Bapak teknologi.
"Gus Dur menulis banyak pikiran tentang demokrasi, maka kita ingat dia sebagai bapak pluralisme."
"Ibu Megawati saya nggak mau sebut karena dia hanya menghafal pikiran Bung Karno yang tidak sempurna," katanya.
Setelah Megawati selesai, diganti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menulis tentang demokrasi.
Sehingga ketika SBY lengser, ucap Rocky, undangan untuk memberi ceramah dari seluruh dunia tiba di meja SBY.
"Saya ingin ada presiden yang meninggalkan jejak konseptual, Pak Jokowi tidak memiliki itu, jangan nanti ketika presiden Jokowi selesai dia diundang di seminar, orang bertanya, pak Jokowi tolong terangkan bagaimana patung di Mandalika itu yang anda lagi naik sepeda motor, nggak ada satupun orang yang akan peduli," tegasnya.
Dia juga menyinggung rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan.
Menurutnya, hal itu bukan sebagai prestasi yang bisa dibanggakan Presiden Jokowi ketia ia tamat menjadi presiden tahun 2024.
Rocky meyakini, 8 tahun ke depan seluruh fasilitas yang berbasis semen, konstruksi akan dianggap sebagai barang busuk.
Kendati demikian, dia meyakini ada program penghijauan dengan program hirilisasi, diproduksi energinya di hilir, hingga ladang hijau di Indonesia tidak berkurang.
"Salah kalau Rocky Gerung mengatakan bahwa bumi makin kering makin coklat, buktinya makin hijau, kita lihat dari atas makin hijau, iya hijaunya sawit dan hijaunya lapangan golf," sebutnya.
Penghijauan dengan seperti itu, kata dia, tidak bisa disebut sebagai hutan hijau.
Dia menyebutkan ada sosok masyarakat Indonesia berprestasi di kancah dunia.
Bung Hatta menulis demokrasi untuk menunjukkan bahwa dia punya pengetahuan melampaui pikiran barat tentang demokrasi itu.
Rocky mengungkap, semua pemimpin Indonesia menulis pikirannya, Habibie menulis pikirannya dengan kita ingat dia sebagai Bapak teknologi.
"Gus Dur menulis banyak pikiran tentang demokrasi, maka kita ingat dia sebagai bapak pluralisme."
"Ibu Megawati saya nggak mau sebut karena dia hanya menghafal pikiran Bung Karno yang tidak sempurna," katanya.
Setelah Megawati selesai, diganti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menulis tentang demokrasi.
Sehingga ketika SBY lengser, ucap Rocky, undangan untuk memberi ceramah dari seluruh dunia tiba di meja SBY.
"Saya ingin ada presiden yang meninggalkan jejak konseptual, Pak Jokowi tidak memiliki itu, jangan nanti ketika presiden Jokowi selesai dia diundang di seminar, orang bertanya, pak Jokowi tolong terangkan bagaimana patung di Mandalika itu yang anda lagi naik sepeda motor, nggak ada satupun orang yang akan peduli," tegasnya.
Dia juga menyinggung rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan.
Menurutnya, hal itu bukan sebagai prestasi yang bisa dibanggakan Presiden Jokowi ketia ia tamat menjadi presiden tahun 2024.
Rocky meyakini, 8 tahun ke depan seluruh fasilitas yang berbasis semen, konstruksi akan dianggap sebagai barang busuk.
Kendati demikian, dia meyakini ada program penghijauan dengan program hirilisasi, diproduksi energinya di hilir, hingga ladang hijau di Indonesia tidak berkurang.
"Salah kalau Rocky Gerung mengatakan bahwa bumi makin kering makin coklat, buktinya makin hijau, kita lihat dari atas makin hijau, iya hijaunya sawit dan hijaunya lapangan golf," sebutnya.
Penghijauan dengan seperti itu, kata dia, tidak bisa disebut sebagai hutan hijau.
Dia menyebutkan ada sosok masyarakat Indonesia berprestasi di kancah dunia.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Soal Bajingan Tolol, Rocky Gerung Akui Hina Kedudukan Presiden Tapi Bukan Sosok Jokowi,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.