TRIBUNWIKI
Mengenal Pelleng, Makanan Khas Suku Pakpak, Hanya Bisa Ditemukan Saat Acara Adat
Pelleng merupakan ayam kampung yang digulai kemudian ditambah dengan nasi yang ditumbuk hingga lunak.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG - Pelleng, merupakan makanan khas Suku Pakpak yang juga menjadi makanan favorit bagi masyarakat Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Pelleng merupakan ayam kampung yang digulai kemudian ditambah dengan nasi yang ditumbuk hingga lunak.
Kemudian diberi beberapa rempah seperti lengkuas, cabai, kunyit dan rempah lainnya yang membuat Pelleng berwarna kuning dan memiliki cita rasa yang pedas.
Bagi yang tidak suka dengan pedas, maka saat membuat Pelleng bisa mengurangi jumlah cabai atau sama sekali tidak usai memakai cabai.
Pelleng sepintas mirip dengan nasi tumpeng karena berwarna kuning.

Sama seperti halnya dengan nasi tumpeng, Pelleng merupakan makanan khas suku Pakpak yang tidak di jual secara bebas, melainkan dibuat untuk acara adat saja.
Biasanya, Pelleng akan di sajikan untuk menyambut tamu, maupun acara perpisahan serta untuk hal - hal yang baik.
Di keluarga, Pelleng dibuat ketika ada anggota keluarga hendak merantau, menjelang ujian, saat kelulusan, upacara penanda tahun, dan sebagainya.
Sehingga Pelleng dapat dikatakan sebagai makanan spesial.

Pelleng bukan merupakan makanan sehari-hari bagi masyarakat Pakpak.
Adapun makna Pelleng dapat dikatakan sebagai doa dan harapan, kekuatan, persatuan, obat, perdamaian, perjuangan, kesuksesan serta kebahagiaan.
Bagi Tribuners yang ingin mencicipi masakan ini, maka dapat memesannya dengan masyarakat, atau bisa menghadiri acara adat.
(Cr7/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.