Berita Seleb
Ayahnya Legenda Sepakbola, Nasib Abel Justru Nelangsa, Dikucilkan Keluarga Baru Bambang Pamungkas
Sambil menangis, Abel menceritakan momen yang akhirnya membuat dia memutuskan untuk segera pulang.
TRIBUN-MEDAN.com - Ayahnya lagenda sepakbola, nasib Abel justru nelangsa.
Ia dikucilkan oleh keluarga baru Bambang Pamungkas.
Putri sulung pesepakbola Bambang Pamungkas, Jane Abel menangis saat mengingat percakapan ayahnya dengan ibu sambung yang direkamnya secara diam-diam.

Berusaha tersenyum, Abel menceritakan kembali kejadian pada tahun 2020 yang sangat menyakiti hatinya.
"Istrinya itu bilang, 'kenapa ke sini enggak bilang?' Kan kalau kamu bilang kita bisa siapin oleh-oleh," kata Abel dikutip dari YouTube Feni Rose.
"Aku bilang dadakan, kangen sama Oma, padahal sebenarnya aku tinggal sama Bunda Amalia (istri kedua BP)," jelasnya.
Baca juga: Pesan Misterius Jane Abel, Anak Bambang Pamungkas Bikin Ibu Sambung Terkejut: Tagih di Akhirat
Tak lama kemudian, Abel yang sejak awal datang ke rumah itu sudah menyalakan perekam di handphonenya, meminta izin untuk numpang shalat di lantai 2.
Setelah shalat, Abel turun dan disambut oleh ibu sambungnya yang langsung bertanya tentang transportasi Abel untuk pulang.
"Habis itu aku turun, tiba-tiba istrinya keluar nyamperin ke ruang tamu, bilang 'maaf ya Bel, Bunda enggak ada apa-apa, Bunda enggak ada uang cash, cuma ada segini, pesenin taksi buat pulang,'" ujar Abel.
"Habis shalat aku langsung pulang, aku cuma sejaman di situ," sambungnya.

Sambil menangis, Abel menceritakan momen yang akhirnya membuat dia memutuskan untuk segera pulang.
"Padahal, aku lihat meja makan udah disiapin makan siang, umumnya ditawarin makan dong, 'udah makan siang belum, ayo makan,'" ujar Abel sambil menangis.
"Itu enggak, enggak ditawarin, sama sekali enggak ditawarin. Ya udah aku pulang, padahal aku berharapnya makan bareng, setidaknya ditawarin," imbuhnya.
Dalam perjalanan pulang, Abel ingat masih menyalakan perekam di handphone. Sehingga dia mendengarkan bagian ketika ditinggal shalat.
Baca juga: TAK DIAKUI Sebagai Anak Bambang Pamungkas, Jane Abel Tulis Pesan Terakhir: Maaf Aku Jadi Beban
"Beliau marah-marah sama ayah, 'kenapa Abel bisa ke Jakarta, kenapa dibolehin sama budenya? Kamu harus tegas sama Bude, kamu harus bilang sama Bude, dia enggak boleh ke sini.' Ayah bilang 'ya udah iya,'" kata Abel menceritakan isi rekaman dengan suara tertahan, kemudian menangis.
"(BP bilang)'Tolong Salsa suruh turun, salim setidaknya,' enggak usah, yang diatas iri, kamu bilang sama Abel kita ada acara jam 02.00, dia harus pergi lah intinya,'" lanjutnya.
Rekaman percakapan ibu sambung dengan ayahnya itu membuat Abel yang sejak kecil tak pernah mendapat kasih sayang langsung dari ayahnya hanya bisa meratapi nasibnya.
Selama ini dia tidak pernah memiliki pemikiran buruk pada ibu sambungnya dan terima saja ketika Salsa yang merupakan anak sambung BP justru tinggal di rumah itu.
Padahal, Abel sejak kecil hingga tumbuh besar tidak pernah sekalipun merasakan tinggal bersama ayah kandungnya.
"Karena itu aku sakit hati. Aku tahu berarti yang diucap sebelumnya, semuanya bohong, cuma image aja. Itu benar-benar bikin aku sakit hati," kata Abel.
"Ketika ayah bilang 'kamu jangan iri kalau Salsa tinggal di rumah ini,' aku cuma jawab iya aku enggak iri. (Tapi) Aku cuma mau tanya, kenapa Salsa boleh tinggal di sana, aku enggak?" lanjut Abel.

Sebagai informasi, Abel merupakan anak pertama Bambang Pamungkas dengan Olga Archangela yang meninggal dunia saat Abel baru berusia tiga tahun.
Setelah itu, Abel selalu tinggal bersama neneknya, yaitu ibu dari ibunya.
Abel juga pernah tinggal bersama budenya, yaitu kakak dari Bambang Pamungkas saat berusia 18 hingga 19 tahun.
Sementara itu, BP diketahui menikah lagi dengan Amalia Fujiawati yang kemudian bercerai.
Bambang Pamungkas lantas menikah lagi dengan Tribuana Tungga Dewi yang telah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya, Salsa Alicia.
Pelik Hidup tanpa Ayah
Abel mengungkapkan peliknya hidup tanpa ayah.
Bahkan dirinya menjadi piatu sejak masih kecil.
Saat membayangkan masa-masa sulit tersebut, Jane Abel mengaku sakit hati.
"Kayaknya aku mengingat itu ketika aku sakit hati ya," tuturnya sambil tertawa depan Feni Rose.
Ia pun mengaku sakit hati jika diingat.
"Kalau sakit itu, kayak lekat banget diingatan.," jelasnya.
Terlebih banyak hal yang selalu ada dalam ingatannya tentang masa-masa kecilnya.
"Banyak lah, kayak masih kecil aku merasa sakit hati itu aku ingat. Tapi kalau happy tuh aku gak ingat," jelasnya.
Saat masih duduk dibangku SD, Jane Abel mengaku sering dibully temahn-temannya di sekolah.
Pasalnya, ia dikenal sebagai anak Bambang Pamungkas namun sang ayah justru tak pernah datang ke sekolah.
Tentunya saat menghadiri penerimaan rapor atau pun acara sekolah yang harus dihadiri orang tua.
"Dulu tuh waktu SD aku tuh pernah dibully karena ayah. Ayah gak pernah ambil rapor gak pernah datang ke sekolah. Acara yang harus dihadiri orangtua tuh, ayah gak pernah datang," tuturnya.
Bahkan membuat Jane Abel sampai menjadi bahan bullyan dan diragukan sebagai anak Bambang Pamungkas.
"Terus, teman-teman tuh sering bilang. Yakin anaknya Bepe, bukan Bepe satpam depan," jelasnya.
"Sering banget dijadiin bahan bully, karena aku gak bisa nunjukin kalau ayah ku itu, ayah Bepe. Pernah, oma tuh punya restoran di samping restoran itu ada bengkel yang ada satpamnya, sampai satpamnya tuh nanya ke aku. Kok Bepe gak pernah main sih, jangan-jangan bukan anaknya ya. Kayak diragukan banyak orang karena aku gak bisa nunjukin ayahku," tuturnya.
Selain itu, Jane Abel bercerita saat dirinya dijanjikan untuk menginap di rumah Bambang Pamungkas.
Namun, saat menunggu ayahnya untuk menjemput pun tak kunjung datang.
Padahal Jane Abel sudah berdandan rapi dan menunggu depan rumah neneknya untuk dijemput sang ayah.
Sampai, sang nenek pun mengutarakan jika Bambang Pamungkas tak menelpon untuk menjemputnya.
"Yang namanya gak pernah happy dulu, aku habis diantarin pulang dari jalan-jalan itu bilang, minggu depan dijemput lagi nginap. Akhirnya Jumat depan itu aku berdiri depan rumah seharian dari pagi sampai sore, hanya untuk nungguin ayah," tuturnya.
"Kadang aku sakit hatinya ngomong sama ayah," tuturnya lirih.
Bahkan momen masa-masa kecil bersama Bambang Pamungkas tak begitu intens.
Terlebih, Bepe sapaannya jarang melihat sang anak.
"Dulu seminggu sekali, waktu kecil,"
"Tapi makin kesini, makin jarang. Kadang dua bulan sekali, sesempatnya ayah saja,"
"Telepon pun jarang," tuturnya.
Sikap keluarga BP yang menjauh itu mulai terjadi ketika Jane Abel bersaksi atas kasus penelantaran anak yang dilaporkan Amalia Fujiawati, istri kedua Bambang Pamungkas.
Saat itu, hubungan Abel yang sudah jauh dengan ayahnya, menjadi semakin jauh.
Bambang Pamungkas tidak hanya memblokir nomornya, tapi juga menghentikan uang tunjangannya.
Sehingga Abel sebagai anak yang merantau, tidak bisa mencukupi kebutuhannya.
Dia akhirnya bisa menyelesaikan kuliah justru dengan bantuan dari keluarga suami.
"Setelah aku speak up sebagai saksi, aku sempat coba telepon ayah ternyata enggak nyambung," ujar Abel.
"Akhirnya aku coba pakai nomor lain, nyambung. Berarti aku diblokir ya. Ya udah kalau memang aku diblokir, ya sudah aku hapus," imbuhnya.
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.