Breaking News

Advertorial

Dikunjungi Kementerian Investasi, PT Aquafarm Optimistis Hilirisasi Sektor Perikanan Berdampak Baik

Kunjungan tersebut guna membahas hilirisasi dalam sektor perikanan yang kini menjadi program prioritas pemerintah di era Presiden Jokowi.

|
Penulis: Anugrah Nasution |

Dikunjungi Kementerian Investasi, PT Aquafram Optimistis Hilirisasi Sektor Perikanan Berdampak Baik

TRIBUN-MEDAN. com, SERGAI - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kementerian Investasi mengunjungi PT Aquafram Nusantara.

Kunjungan tersebut guna membahas hilirisasi dalam sektor perikanan yang kini menjadi program prioritas pemerintah di era Presiden Jokowi.

Dalam pertemuan itu, 8 tim ahli BKPM Kementerian Investasi melihat processing plan Regal Springs Indonesia PT Aquafram dalam penerapan hilirisasi disektor budidaya dan ekspor ikan nila dalam bentuk filet yang banyak dimintai sejumlah negara.

Supply Chain dan Procurement Director PT Aquafram Nusantara, Tri Dharma Saputra mengatakan, sebagai perusahaan terbesar yang memproduksi ikan nila dengan kualitas tinggi, pihak sangat antusias untuk menjalankan hilirisasi sektor perikanan di Sumatera Utara.

"Ya kami sangat bangga dan siap untuk membahas program hilirisasi ini bersama pemerintah agar dapat mengembangkan perusahaan yang lebih baik dan meningkatkan produksi serta mencari nilai tambah dari produksi kami," ujar Dharma, Rabu (2/8/2023).

Dharma menyebut, PT Aquafram siap untuk turut menyusun kajian hilirisasi investasi startegi dalam sektor perikanan di Sumut.

Dia yakin, hilirisasi sektor perikanan akan berdampak baik guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan produksi serta operasional yang berkelanjutan.

Dharma berujar, potensi budidaya perikanan di Sumut sangat baik. Saat ini PT Aquafram menjadi perusahaan terbesar yang memproduksi ikan Tilapia dalam bentuk filet yang sudah diekspor ke 25 negara di dunia.

"Dukungan RSI terhadap kegiatan BKPM dalam rangka penyusunan kajian hilirisasi investasi strategis sektor perikanan di Sumut. Kesiapan RSI dalam menghadapi hilirisasi ikan Tilapia baik dalam sumber daya manusia produksi serta operasional yang berkelanjutan. Potensi budidaya perikanan RSI menjaga iklim investasi di Sumut sehingga memiliki multiplier effek dari industri aquaculture terhadap perekonomian masyarakat lokal di Sumut," kata dia.

Nila saat berada diposisi kedua ikan yang paling banyak diproduksi di seluruh dunia. Setiap tahun perkembangan penjualan ikan nila secara global terus mengalami peningkatan.

Sri Rusmianawati Processing Plan Director PT Aquafram mengungkapkan, ikan nila yang dibudidayakan di perairan Danau Toba sangat diterima diberbagai belahan dunia.

Ikan nila di Danau Toba mengungguli Brazil, China dan Mesir karena menghasilkan daging ikan berkualitas tinggi.

"Nilai ekspor ikan nila di Indonesia mencapai 78 juta dan dolar dan 91 persen ekspor berasal dari Danau Toba dengan total transaksi 71,89 juta dolar pada tahun 2020," kata dia.

Rusmianawati mengungkapkan, produksi ikan nila di Sumut kini mencapai 71 ribu ton pertahun. Permintaan pasar ekspor ikan nila dalam bentuk filet terus meningkat setiap tahunnya.

Selain mengekspor daging ikan nila dalam bentuk filet, PT Aquafram juga mengelola kepala, sisik dan bagian dalam ikan dalam bentuk lain.

Termasuk untuk kerupuk, tas, hingga pelet untuk pakan budidaya ikan nila secara mandiri.

Dengan peluang bisnis ikan yang besar dan juga program hilirisasi oleh pemerintah, Rusmianawati yakin perusahaan akan mendapatkan nilai tambah.

Dia pun optimistis program hilirisasi yang dilakukan pemerintah akan berdampak tidak hanya pada kuantitas tapi juga kualitas produk yang mereka hasilkan.

Saat ini kata Rusmianawati PT Aquafram telah memiliki tempat budidaya, pabrik pengelolaan ikan, tempat pembuatan pelet hingga pendistribusian daging ikan dalam bentuk filet.

"Ikan nila dalam bentuk filet dijual di 25 negara, mayoritas ke Amerika 61 persen Canada, Taiwan dan lainnya. Kami yakin dengan program hilirisasi dan iklim investasi pengolahan ikan yang cukup baik akan berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi serta kemakmuran bagi karyawan dan masyarakat sekitar," tutupnya.

(cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved