Berita Viral

PANTAS Rocky Gerung Tak Mau Minta Maaf hingga Tak Takut Dilaporkan, Dosen Hukum Sampai Ngaku Cerdas

Rocky Gerung tak berniat meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut Presiden Jokowi Bajingan dan Tolol.

HO
Rocky Gerung tak berniat meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut Presiden Jokowi Bajingan dan Tolol. 

TRIBUN-MEDAN.com - Rocky Gerung tak berniat meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut Presiden Jokowi Bajingan dan Tolol.

Akademisi ini telah dilaporkan oleh sejumlah oraganisasi atasu tuduhan penghinaan dan berita bohong. 

Sejumlah organisasi yang melaporkan Rocky Gerung yakni Brikade 98 yang juga relawan Jokowi dan sayap partai PDIP dan DPD Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem). 

Lantas, kenapa Rocky Gerung tetap tak ingin minta maaf? Bahkan mayoritas masyarakat menghujat Rocky Gerung atas pernyataannya ini. 

Rocky Gerung juga menyampaikan alasan tidak merasa takut dengan laporan masyarakat atas disebut menghina Presiden Jokowi. 

Baginya, pernyataan yang disampaikan tidak melanggar hukum. Ia mengkritik Jokowi sebagai presiden bukan pribadi. 

Ia juga mengatakan kata bajingan tidak serta merta rujukan hal negatif. 

"Sekarang saya dilaporkan, siapa yang laporin? Pak Jokowi?" kata Rocky Gerung.

"Pasti Pak Jokowi enggak akan laporin karena Pak Jokowi tahu itu bukan delik kejahatan aduan."

"Ini Jokowi mungkin mengerti ini relawannya ngapain laporin."
 
Menurut Rocky Gerung, pernyataannya tersebut tidak mengandung unsur penghinaan.

Ia hanya mengkritisi yang berdasarkan kenyataan menurutnya.

Jika kritisi semacamnya dilaporkan, maka tidak akan ada yang berani berbicara mengkritik presiden.

"Bayangin kalau itu dijadikan dasar, enggak ada percakapan dong, semua orang takut untuk bicara."

Sebelumnya, pernyataan kasar ini dilontarkan karena Rocky menilai Presiden Jokowi telah menawarkan Ibu Kota Negara (IKN) ke pengusaha China. 

Tangkapan layar youtube saat Rocky Gerung berbicara dalam acara forum buruh Aliansi Aksi Sejuta Buruh, 29 Juli 2023
Tangkapan layar youtube saat Rocky Gerung berbicara dalam acara forum buruh Aliansi Aksi Sejuta Buruh, 29 Juli 2023 (youtube)

Ia menyebut  Presiden terkesan tolol dan bajingan. 

Potongan video yang memuat ucapan Rocky Gerung yang diduga menghina Jokowi beredar di media sosial.

Ucapan Rocky Gerung itu bahkan sempat trending di Twitter pada Senin (31/7/2023).  

Dalam video yang dilihat Tribunnews, Rocky Gerung menyebut Jokowi hanya memikirkan nasibnya sendiri.

"Ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia masih ke China buat nawarin IKN. Dia masih mondar mandir dari satu koalisi satu ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri Dia nggak mikirin nasib kita. Itu bajingan yang tolol," kata Rocky Gerung

Video lengkap pidato Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Jokowi itu juga diunggah di channel resmi Rocky Gerung, Rocky Gerung Official. Rocky Gerung menyampaikan pidato itu dalam sebuah acara organisasi buruh. 

Berdasarkan backdrop yang terpasang, acara itu berlangsung pada Sabtu, 29 Juli 2023 di Islamic Center Kota Bekasi, Jawa Barat.

Acara itu merupakan konsolidasi menjelang aksi demo akbar satu juta buruh di Jakarta pada 10 Agustus 2023 mendatang.

Forum itu diadakan oleh Pimpinan Cabang, Serikat Pekerja, Logam Energi Mesin (PC SP LEM) SPSI Kota/Kabupaten Bekasi Pimpinan Warnadi Rakasiwi.

Konsolidasi digelar di ruangan Muzdalifah, Islamic Centre, Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, itu dihadiri ratusan buruh pada Sabtu (29/7/2023) sore.

Tanggapan Presiden Jokowi

Sementara itu disisi lain, Presiden Jokowi akhirnya buka suara terkait pernyataan Rocky Gerung yang dinilai menghina dirinya.

Jokowi mengatakan, hal tersebut merupakan hal kecil baginya.

Jokowi lantas mengatakan, saat ini dirinya hanya ingin fokus kerja saja daripada mengomentari hal tersebut.

Respon Presiden Jokowi (Tribun Medan)

"Itu hal-hal kecillah. Saya kerja saja," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Senayan Park, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Sebelumnya, pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung dilaporkan ke polisi terkait dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Seperti diketahui, Rocky Gerung menjadi sorotan setelah pernyataanya dalam sebuah acara buruh di Kota Bekasi, Jawa Barat yang dinilai oleh sebagian pihak merupakan penghinaan terhadap Jokowi. 

Dalam acara yang berlangsung pada Sabtu, 29 Juli 2023 itu, Rocky Gerung menyebut Jokowi hanya memikirkan nasibnya sendiri.

"Ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia masih ke China buat nawarin IKN. Dia masih mondar mandir dari satu koalisi satu ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri Dia nggak mikirin nasib kita. Itu baji**an yang tol**," kata Rocky Gerung

Potongan video yang merekam ucapan Rocky Gerung itu kemudian viral.

Pengamat Hukum Sebut Cuma Kritikan

Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar, menilai apa yang pernyataan Rocky Gerung harus ditempatkan sebagai kritikan.

Sebab yang disasar akademisi UI tersebut adalah sosok Jokowi sebagai presiden, bukan pribadi.

Sebagai pejabat publik, sambungnya, adalah hal yang wajar bagi masyarakat untuk berkeluh kesah meskipun menggunakan kata-kata 'keras'.

"Karena konsekuensi seseorang masuk ke wilayah publik dan memegang jabatan publik adalah dicaci maki, dikritik sekeras-kerasnya. Karena kita sudah masuk ke suatu fase bernegara namanya demokrasi," jelas Abdul Fickar dikuti dari BBC News Indonesia, Selasa (2/8/2023).

"Jadi sepanjang ditujukan kepada presiden sebagai lembaga, apalagi kebijakannya dengan kata-kata sekeras apapun, itu bukan tindak pidana."

Pakar hukum pidana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Chairul Huda, juga sependapat.

Ia menjelaskan Pasal 310 ayat 1 KUHP tentang pencemaran nama baik atau kehormatan seseorang masuk kategori delik aduan.

Itu artinya, orang yang terkena tindak pidana tersebut yang berhak untuk melaporkan alias tidak bisa diwakili oleh pihak lain.

Kasus hukum yang menyerang pribadi presiden, katanya, pernah dilakukan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2007 silam - yang menyebut dirinya pernah menikah sebelum masuk Akademi Militer.

Kala itu SBY melaporkan orang yang memfitnahnya yakni Zaenal Ma'rif ke polisi.

"Untuk kasus ini [penghinaan terhadap Presiden Jokowi] harus ada sikap resmi Presiden Jokowi untuk mempermasalahkan mengenai pernyataan Rocky Gerung."

Hal lain yang harus diperhatikan untuk melihat apakah ada unsur penghinaan, menurut Chairul, harus merujuk pada konteks yang dibicarakan.

(*/tribun-medan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved