Mayor Dedi Sempat Berkilah

Gaya Arogan Mayor Dedi Minta Tersangka ARH Ditangguhkan: Saya Datang Mau Silaturahmi, Ada yang Salah

Ketegangan sempat terjadi saat Mayor Dedi meninggalkan suara dan membentak Kompol Fathir. Ia berkilah datang untuk silaturahmi.

Editor: M.Andimaz Kahfi

TRIBUN-MEDAN.COM - Puluhan personel TNI sekitar 40-an, berseragam loreng hijau hitam dari Kodam I Bukit Barisan menggeruduk Sat Reskrim Polrestabes Medan.

Mereka masuk dan mengepung Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa di ruang penyidik lantai dua gedung Sat Reskrim.

Ketegangan sempat terjadi saat Mayor Dedi meninggikan suara dan membentak Kompol Fathir.

Mayor Dedi menegaskan kedatangannya untuk menangguhkan penahanan yang sudah masuk.

"Terus penangguhan penahanan begini caranya ramai-ramai begini," tanya Kompol Fathir.

Tapi Mayor Dedi berkilah kedatangannya untuk sekalian silaturahmi.

"Ada yang salah silaturahmi seperti ini," kata Mayor Dedi dengan nada suara tinggi.

"Ya sudah terima kasih sudah silaturahmi," jawab Kompol Fathir.

Jawaban ambigu kembali dikeluarkan Mayor Dedi, bahwasanya tujuan ia dan pasukan datang untuk menegakkan hukum.

"Kami mau menegakkan hukum, proses hukum tetap jalan. Tapi tolong dong ada penangguhan penahanan," ujar Mayor Dedi.

Kompol Fathir lalu menegaskan bahwa ini adalah bagian dari proses hukum.

"Saya hargai, makanya nanti kalau dipanggil kami hadirkan," ucap Mayor Dedi memberikan janji manis.

"Pokoknya mau nanti dia (tersangka) di Papua sana, kalau nanti ada pemanggilan kami hadirkan," sambungnya.

Kompol Fathir menyesalkan sikap Mayor Dedi yang memaksakan kehendak.

"Oh tidak, bapak yang memaksakan kehendak. Kenapa ini diskriminasi," kata Mayor Dedi.

Suara Mayor Dedi lalu kembali meninggi dan membentak-bentak Kompol Fathir.

"Pak saya bicara dulu, saya bicara dulu, saya bicara dulu," katanya.

Mayor Dedi lalu menyuruh Kompol Fathir mencari aturan soal penangguhan.

Mayor Dedi bercerita mengantar tersangka dan ketemu, tapi saat ingin bertemu lagi dengan Kompol Fathir tidak bisa lantaran harus pakai finger dan sudah menekan bel 9 kali tapi ternyata Kasat Reskrim tidak sedang berada di tempat.

Lebih lanjut, Mayor Dedi bercerita saat dirinya menemui Presiden Jokowi saat di Paspampres tidak seperti ini susahnya.

"Seorang Kompol susah sekali menemuinya," kata Mayor Dedi.

"Bapak datang tiba-tiba," jawab Kompol Fathir.

Mayor Dedi sebut Polrestabes Medan punya negara dan punya rakyat.

"Saya punya kantor juga di Kumdam sana, setiap orang mau datang saya terima pak. Enggak ada mempersulit," ujar Mayor Dedi.

"Saya sudah ketemu bapak dan menjelaskan prosedurnya dan sudah saya sampaikan ke Kasat Intel. Ok, kalau bapak memang minta dibantu yang kita lihat proses ada, kita gelar," kata Kompol Fathir.

Mayor Dedi, tapi cepat-cepat menyanggah ucapan Kompol Fathir.

"Proses hukum tetap berjalan. Tapi hanya konteks ditangguhkan. Kapan nanti mau diperiksa silahkan," katanya.

"Kenapa ditangguhkan LP dan terlapor sama. Hati-hati lho, ini ada apa ini. Sampeyan gimana ini," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved