Viral Medsos
Malang, Wanita Hamil Tua Dijambret setelah Tarik Tunai di ATM, Uang Rp 1 Juta untuk Lahiran Digondol
Alhasil uang senilai 1 juta rupiah yang seharusnya digunakan untuk lahiran raib digasak maling tersebut.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang wanita yang tengah hamil 9 bulan jadikorban penjambreta usai tarik tunai di ATM.
Wanita hamil bernama Sugina (26) itu menjadi korban jambret di Jalan Anggrek, Kelurahan Bangkae, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Jumat (4/8/2023) sekira pukul 17.30 Wita.
Alhasil uang senilai 1 juta rupiah yang seharusnya digunakan untuk lahiran raib digasak maling tersebut.
Baca juga: Viral Ibu dan Anak Labrak Wanita Diduga Pelakor, Ayah Berseragam ASN Malah Lindungi Selingkuhan
Detik-detik saat Sugina dijambret oleh maling itu pun terekam CCTV warga. Kini rekaman CCTV itu viral dan beredar luas di media sosial.
Adapun salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Instagram @sidrapinfo.id.
"Sugina, (29) warga Kelurahan Bangkai, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, tak menyangka, uang untuk persiapan kelahiran sang buah hati di jambret," isi narasi dalam keterangan unggahan itu.
Dalam video singkat itu, CCTV tampak jelas seorang perempuan sedang naik motor.
Baca juga: BREAKING NEWS: Didatangi Puluhan TNI Berseragam Lengkap, Kasat Reskrim Temui Prajurit
Tiba-tiba, seorang laki laki yang juga mengendarai motor nyalip dari samping ibu hamil tersebut dan menjambret tas nilik wanita itu.
Menurut keterangan Sugina yang dilansir dari Tribun Timur, insiden itu terjadi saat korban baru saja kembali dari ATM menarik uang.
"Saya dijambret saat sementara mengendarai motor. Kemarin itu, saya dari ATM ambil uang. Kemudian mau pulang ke rumah. Saat sudah di lorong rumah itu, tiba-tiba ada pengendara motor laki-laki langsung tarik tas saya," kata Sugina, Sabtu (5/8/2023).
Sugina spontan berteriak dan mencoba mengejar pelaku ketika aksi jambret terjadi.
Namun, karena pelaku sudah terlalu jauh, akhirnya Sugina menyerah dalam mengejar. Dia menduga bahwa pria tersebut telah mengamatinya sejak berada di ATM.
"Kayaknya dia sudah intai saya sejak di ATM. Jadi pas ada kesempatan, dia langsung tarik tas saya. Sempat saya kejar, tapi tidak dapat. Saya juga tidak paksakan diri untuk kejar pelaku karena takut terpengaruh nanti dengan kehamilan saya," ujarnya.
Uang yang dijambret sebesar Rp1 juta sebenarnya akan digunakan oleh Sugina untuk persiapan kelahirannya.
"Kurang lebih ada Rp1 juta di tas itu sama kartu penting lainnya. Uang yang dijambret ini untuk persiapan lahiran saya karena Insya Allah saya melahirkan di bulan ini," sambungnya.
Karena usia kandungannya telah mencapai 9 bulan, uang tersebut sangat penting untuk persiapan persalinan yang direncanakan bulan ini.
Sugina mengaku telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Watang Pulu agar ditindaklanjuti.
Namun, sayangnya, setibanya di Polsek Watang Pulu, laporan Sugina sebagai korban jambret tidak diproses oleh polisi.
Sebaliknya, polisi justru mengeluarkan surat keterangan tanda lapor kehilangan berkas KTP untuk Sugina.
"Kemarin saya ke Polsek Watang Pulu melapor terkait kejadian jambret ini. Tapi, polisi justru buatkan saya surat keterangan tanda lapor kehilangan. Padahal saya lapornya itu jambret bukan kehilangan," jelas Sugina.
Sugina juga mengungkapkan bahwa polisi menyarankannya untuk melapor ke Polres Sidrap.
Sugina merasa bahwa polisi kurang tertarik untuk menindaklanjuti kasus jambret ini, meskipun dia telah menyebutkan adanya bukti rekaman CCTV saat kejadian.
"Iya, kayak tidak mau di proses ini kasus jambretnya. Padahal saya bilang ada bukti CCTV-nya saat saya di jambret. Tapi, saya tidak tahu kenapa tidak diproses dan malah dibuatkan laporan surat kehilangan," katanya.
Dia menduga bahwa laporan mungkin tidak diproses karena kerugian yang dialami hanya sebesar Rp1 juta.
Setelah pulang dari Polsek Watang Pulu, Sugina tidak mengikuti saran dari polisi tersebut untuk melapor ke Polres Sidrap karena dia berharap agar laporan di Polsek Watang Pulu ditindaklanjuti.
Namun, saat dikonfirmasi, Kapolsek Watang Pulu, AKP Suwandi, menyatakan bahwa Sugina tidak pernah datang melapor di kantor polsek.
Dia mengatakan bahwa Sugina hanya melapor ke Polres Sidrap.
Meskipun demikian, Sugina memiliki bukti surat keterangan tanda lapor kehilangan yang dikeluarkan oleh Polsek Watang Pulu, lengkap dengan tanda tangan Sugina sebagai pelapor dan tanda tangan polisi yang menerima laporannya.
Bukti surat tersebut memiliki nomor: SKTLK/181/VII/2023/SPKT/SEK WATANG PULU/RES SIDRAP/POLDA SULSEL.
(cr31/tribun-medan.com)
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.