Viral Medsos
Ramai-ramai Relawan Jokowi ke Prabowo, Kini Politikus PDIP Budi Sudjatmiko Nyatakan Dukungan
Ramai-ramai Relawan Jokowi Beralih ke Prabowo, Kini Politikus PDIP Sekaligus Aktivis Reformasi 98 Budi Sudjatmiko Nyatakan Dukungan.
Terlebih kata dia saat memasuki tahun politik yang menjadi masa rentan sebab kerap membuat polarisasi di tengah masyarakat. Seperti tindakan saling menghujat karena perbedaan politik.
Budiman lantas berpesan agar seluruh tokoh, mahasiswa dan aktivis 98 untuk bersama-sama terlibat dalam menjaga persatuan.
"Kita harus melihat bahwa Pemilu kemarin banyak orang saling memaki karena soal pilihan, seolah yang lain bukan manusia. Memang ada perbedaan perbedaan tapi jangan sampai itu mengibliskan yang berbeda. Jadi itu semangatnya persatuan nasional ini," ujar dia.
Baca juga: RELAWAN Jokowi Pecah Kongsi, Denny Siregar Ucapkan Terima Kasih-Perpisahan kepada Ade Armando
Baca juga: SOSOK Guntur Romli, Mundur dari PSI Usai Prabowo Merapat, Fokus Jadi Ketua Relawan Ganjar
Budiman Sudjatmiko juga berharap tentang persatuan politik abadi antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
Budiman ingin PDI Perjuangan menjalin kerja sama politik dengan Gerinda tidak hanya pada Pilpres 2024 mendatang, namun juga hingga ke depannya.
"Jadi mau seperti apa Indonesia ke depan di tahun 2024, kalau saya maunya, penginnya sih PDI Perjuangan dan Gerinda sebagai dua partai terbesar bersatu, penginnya saya. Tapi itu kan pendapat individu," kata Budiman, Senin (7/82/2023).
Menurutnya, PDI Perjuangan dan Gerindra dapat berkoalisi menjalin kerja sama politik tidak hanya saat menghadapi Pemilu tahun 2024.
"Jadi bisa kerja sama politik strategis bukan hanya politik elektoral tahun 2024, tapi juga 2029, 2034, penginnya begitu. Juga ada partai nasionalis yang lainnya seperti Golkar atau apa. Pengennya saya," kata Budiman.
Dia lantas menyebutkan, jika keinginan itu juga disambut oleh masyarakat.
Mantan aktivis gerakan mahasiswa dan pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini lantas mengatakan, untuk berkawan memang perlu dibutuhkan nyali yang besar.
Apalagi sebut dia jika yang harus dirangkul adalah orang yang pernah menjadi lawan.
"Sebelum kita bicara ke sana kita liat dulu apakah masyarakat siap engak, ternyata saya nangkap teman teman ini mayoritas tukang berkelahi dulu, kek saya juga, kita itu suka sekali berlawan, jadi adrenalinnya terpacu kalau disuruh melawan. Butuh nyali memang buat melawan. Hari ini saya baru sadar untuk melawan butuh nyali lebih besar, terutama mencari lawan yang dulu pernah dilawan," ujar Budiman.
Budiman Sudjatmiko sendiri dikenal sebagai sosok aktivis pergerakan. Dia kemudian duduk di DPR RI dari partai PDI Perjuangan.
Belakang, Budiman diketahui merapat dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto.
Keduanya pernah saling berhadap-hadapan saat gerakan reformasi tahun 1998.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.