Kasus Bayi Tertukar di Bogor
Solusi Bupati Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Mau Tak Mau Harus Tes DNA, Kini Pihak RS Terancam Sanksi
"Harus ada tes DNA. Kalau memang jelas terduga ya artinya harus ditukar, dengan kami sebagai penengah," lanjutnya.
"Ada mekanisme internal yang sedang kami dalami. Kalau kesengajaan belum kami temukan karena kami sedang mendalami dan sementara kami mendalami ada dugaan kelalaian," ungkapnya.
Rumah sakit kemudian memeriksa perawat dan bidan yang saat itu berdinas. Suster dan dokter saat itu ada sekitar 12 orang.
Jika memang ditemukan terjadi kesengajaan, maka rumah sakit akan memberikan sanksi.
"Jadi memang harus diperiksa beberapa kelompok perawat. Unsur kelalaiannya kita masih mendalami itu," ungkapnya.
Langkah-langkah yang diambil rumah sakit antara lain menelusuri soal kasus bayi yang tertukar tersebut.
Gregg pun sudah mengadakan rapat dan memanggil Siti untuk mendengarkan informasi atau fakta yang sebenarnya.
Rumah sakit kemudian mencocokkan data administrasi dengan bayi pasangan suami istri lainnya atau yang diduga bayinya tertukar atau pasien B.
Selanjutnya, rumah sakit memeriksa dokumen karena kejadian satu tahun sebelumnya.
"Kalau memang ada yang tertukar pasti harus ada dua bayi dan kami juga sudah melakukan langkah lebih lanjut dengan memfasilitasi tes darah dan DNA," ujarnya.
Ternyata, sambung Gregg, hasil tes DNA tersebut tidak identik atau negatif.
"Kalau tertukar itu setelah hasil tes DNA ya. Kami memfasilitasi tes DNA dan tes darah. Ternyata, itu bukan anak ibu Siti," imbuhnya.
Rumah sakit kemudian merasa perlu melakukan tes terhadap bayi dengan ibu yang lain atau pasien B.
Setelah dilakukan tes, rumah sakit membacakan di depan ibu yang lain itu.
"Jadi di dalam pertemuan terbuka kami baca dan disampaikan informasi soal itu. Jadi kami tidak tertutup.
Artinya, RS terus melakukan pendekatan preventif supaya diselesaikan secara mediasi. Jadi kami tidak diam sejak dilakukan tes darah dan DNA," ungkapnya
"Kami juga sudah menghubungi pihak atau ibu B untuk melakukan tes DNA juga.Tapi mereka menyatakan belum bersedia," lanjut Gregg.
Saat ditanya sebab pasien B menolak untuk tes, Gregg tidak mengetahui pasti alasannya.
Rumah sakit bahkan juga sudah bersurat sebanyak dua kali kepada ibu atau pasien B tersebut. Namun, kedua surat itu tidak dijawab.
"Minggu yang lalu kami mengundang lagi untuk hadir dan kita minta bersedia tes DNA. Dan belakangan kuasa hukumnya baru menjawab kalau mereka harus melakukan pendekatan supaya ibu B bersedia.
Yang kita mau lakukan tes DNA terhadap ibu B dengan anaknya supaya bisa tes silang dan mendapatkan hasil yang baik," ungkapnya.
Gregg menyadari kasus itu terjadi setelah hasil tes DNA sudah keluar.
Dia bahkan membantu memediasi dengan pihak lain atau pasien B tersebut.
Kini, rumah sakit sedang berupaya mencari titik terang bagaimana bayi itu tertukar dan tertukarnya dengan siapa.
"Karena ini informasinya benar dan rumah sakit akan melakukan tes secara silang dengan hasil mempuni baru nanti kita memikirkan langkah selanjutnya seperti apa karena ini menyangkut manusia.
Tapi kemudian yang jadi kendala adalah, ibu atau pasien B ternyata menyatakan secara mental dan psikologi belum siap. Rumah sakit menghargai itu," jelasnya.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
bayi tertukar
Bogor
Siti Maulia
Tribun-medan.com
tes DNA
Kasus Bayi Tertukar di Bogor
Solusi Bupati Kasus Bayi Tertukar di Bogor
Wajah Kedua Ibu Bayi Tertukar Mirip, Siti dan Dian bak Kakak Beradik, Kini Jadi Saudara Selamanya |
![]() |
---|
Tak Luluh Anaknya Akan Disekolahkan Gratis, Ibu Bayi Tertukar Tetap Polisikan RS Sentosa |
![]() |
---|
Cerita Dian Ibu Bayi Tertukar Ungkap Fakta Baru, Pantas Awalnya Sempat Ogah Tes DNA |
![]() |
---|
Terbukti Bayi Siti dan Dian Tertukar, RS Sentosa Minta Maaf, Janji Sekolahkan Kedua Anak Gratis |
![]() |
---|
Pantas Dian Berat Kembalikan Bayi Tertukar, Padahal Bukan Anaknya, Perjuangan saat Hamil Diungkit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.