Judi Togel
Kodam I/Bukit Barisan Tegaskan Oknum Polisi yang Jadi Koordinator Lapangan Judi Togel di Langkat
Kodam I/Bukit Barisan menegaskan bahwa koordinator lapangan togel di Kecamatan Stabat adalah anggota polisi
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico J Siagian menegaskan, bahwa ada anggota polisi yang jadi koordinator judi togel di Kecamatan Stabat.
Adapun oknum polisi yang jadi koordinator lapangan judi togel itu yakni Aipda Jhon Piter Hutasoit.
Aipda Jhon Piter Hutasoit bertugas di Polsek Stabat, Polres Langkat.
"Satu oknum personel polisi anggota Polsek Stabat Aipda JPH selaku koordinator lapangan judi jenis togel di wilayah Kecamatan Stabat," kata Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico J Siagian, Selasa (15/8/2023).
Rico menerangkan, hasil pemeriksaan sementara, Aipda Jhon Piter Hutasoit diduga menerima upah sebesar 6 persen dari omzet judi togel tersebut.
Upeti itu dibagi tiga secara merata dari total omzet selama perhari.
Selain Aipda Jhon Piter Hutasoit, petugas Detasemen Intelijen Kodam I/Bukit Barisan juga menangkap tiga orang lainnya.
Mereka adalah Abdul Ari (67), warga Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, sebagai juru tulis judi togel.
Kemudian Agus Sari (47), sebagai pembeli nomor togel, dan Supriatin (38), sebagai kordinator lapangan judi togel.
"Ketiga orang warga dan oknum anggota polisi tersebut langsung diserahkan ke pihak kepolisian dalam hal ini Propam Polda Sumut dan Polres Langkat untuk diproses lebih lanjut," tutup Kolonel Infanteri Rico J Siagian.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan Kodam I/Bukit Barisan.
Tetapi, ia tidak menjelaskan secara gamblang apakah yang dimaksud termasuk Aipda Jhon Piter Hutasoit yang diduga sebagai kordinator judi.
Saat ini, kata Hadi, para pelaku masih diperiksa oleh Sat Reskrim Polres Langkat.
"Betul, bahwa hari Sabtu (12/8/2023) malam Denintel Kodam I Bukit Barisan menangkap beberapa orang terduga pelaku perjudian di Langkat. Saat ini, penyidik Reserse Polres Langkat sedang melakukan pemeriksaan untuk proses pembuktiannya," singkat Hadi.
Sosok Supriatin Koordinator Togel
Supriatin, koordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat buka-bukaan soal siapa saja yang menerima setoran rutin dari dirinya.
Dalam video singkat yang diterima Tribun-medan.com, Supriatin mengaku rutin menyetor uang judi togel ke oknum polisi.
Tidak hanya ke oknum polisi, Supriatin juga rutin menyetor ke oknum TNI yang bertugas di Koramil.
Polisi Lebih Banyak Dapat Jatah
Dalam keterangannya di hadapan petugas Detasemen Intelijen Kodam I/Bukit Barisan, Supriatin mengaku rutin memberikan setoran kepada Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu Herman Sinaga.
Setoran yang mengalir ke Iptu Herman Sinaga senilai Rp 25 juta tiap dua minggu sekali.
Proses setoran dilakukan dengan cara transfer.
Dari pengakuan Supriatin, yang mengatur setoran ke oknum pejabat kepolisian di jajaran Polres Langkat adalah Bripka Harry Gaol.
Kata Supriatin, ia juga rutin memberikan setoran ke Polsek Stabat dan Polsek Secanggang.
Kuat dugaan, setoran mengalir ke Kapolsek Stabat dan Kapolsek Secanggang.
Untuk Kapolsek Stabat, disebut menerima setoran Rp 5 juta tiap bulan.
Sementara untuk Kapolsek Secanggang, disebut menerima setoran Rp 3 juta per bulan.
"Ini yang mengirim Jiki, dikirim langsung ke rekening si Lukman," kata Supriatin, dalam video yang dilihat Tribun-medan.com, Senin (14/8/2023).
Setelah uang diterima Lukman, lalu setoran itu diserahkan kepada Iptu Herman Sinaga, Kanit Pidum Polres Langkat.
Tidak hanya ke polisi, Supriatin juga memberikan setoran ke oknum TNI.
Oknum TNI yang menerima setoran dari Supriatin bertugas di Koramil.
Uang setoran untuk oknum TNI yang bertugas di Koramil nilainya lebih kecil dibanding yang diterima para pejabat kepolisian.
Untuk petugas Koramil, setorannya cuma Rp 1,5 juta.
Anggota Polsek Stabat Koordinator Lapangan Kabarnya Ditangkap
Aipda Jhon Piter Hutasoit, anggota Polsek Stabat kabarnya ikut serta dalam kasus judi togel ini.
Adapun peran Aipda Jhon Piter Hutasoit bertindak sebagai koordinator lapangan.
Jhon bekerja sebagai orang yang mencari omzet, membantu tugas Supriatin.
Saat Supriatin ditangkap petugas Deninteldam I/Bukit Barisan di Lingkungan IX, Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langakat pada Sabtu (12/8/2023) sekira pukul 22.11 WIB, Aipda Jhon Piter Hutasoit sempat disebut menghubungi anggota TNI meminta agar Supriatin dilepaskan.
Aipda Jhon Piter Hutasoit juga dikabarkan sempat mengejar tim Deninteldam I/Bukit Barisan hingga ke pintu tol Stabat.
Respon Kapolsek Stabat
Kapolsek Stabat, AKP Ferry Ariandy tak banyak memberikan keterangan.
Dia cuma mengucap terima kasih atas informasi yang disampaikan itu.
"Terima kasih infonya. Untuk pelaku masih ditangani Sat Reskrim Polres Langkat utuk didalami kebenarannya," kata Ferry, Senin (14/8/2023).
Ditanya mengenai Aipda Jhon Piter Hutasoit, Ferry enggan berkomentar.
"Untuk internal personel Polri, kalau ada yang melakukan pelanggaran, Propam Polres Langkat yang tangani," ujar Ferry.
Buka Bisnis dengan Jiki
Supriatin, koordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengaku buka usaha judi bersama Jiki.
Jiki adalah pria Tionghoa yang bertindak sebagai bandar.
Sayangnya, Jiki dalam kasus ini belum ditangkap.
Menurut Supriatin, ia baru beberapa bulan saja menjalankan bisnisnya di Kecamatan Secanggang dan Kecamatan Stabat.
Sebelumnya, Supriatin membuka usaha togel di Brandan, Besitang, Pangkalan Susu dan Gebang.
Namun, bisnis togel di beberapa tempat tersebut tidak berjalan lancar.
"Jiki ini awalnya saingan awak," kata Supriatin.
Karena bisnis togelnya hancur digilas Jiki, Supriatin kemudian berkolusi dengan pria Tionghoa tersebut.
Supriatin kemudian memulai usahanya dengan bantuan oknum polisi dan TNI di Secanggang dan Stabat.
"Untuk di Stabat omzetnya Rp 5 juta. Secanggang cuma Rp 800 ribu," kata Supriatin.
Tangkap Dua Juru Tulis
Petugas Deninteldam I/Bukit Barisan turut menangkap dua juru tulis anak buah Supriatin.
Mereka adalah Abdul Ari (67) warga Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Langkat dan Agus Sari (47) warga Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Langkat.
Dalam rilis resmi yang dikirimkan anggota Intelijen Kodam I/Bukit Barisan ke WhatsApp Tribun-medan.com, petugas menyita satu unit kalkulator, dua unit HP merk Redmi, dua unit HP merk Nokia dan dua unit HP merk Samsung note 9.
Selain itu, disita juga satu unit HP merk Samsung Z Fold 4, dua buah pena dan satu buah hekter, serta uang tunai Rp 57 ribu.
Terkait kasus ini, Polres Langkat sempat berencana menggelar konfrensi pers.
Namun konfrensi pers gagal digelar.
Tidak jelas apa alasan pembatalan konfrensi pers tersebut.
Kuat dugaan, konfrensi pers batal karena diduga kasus ini melibatkan banyak oknum kepolisian(cr25/tribun-medan.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.