Judi

Kodam I/BB Angkat Bicara soal Pernyataan Bandar Judi yang Setor 1,5 Juta ke Koramil

Terkait masalah pernyataan ataupun pengakuan dari Suprihatin yang mengatakan bahwa ada setoran ke Koramil Rp 1,5 juta itu kita dalami

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico J Siagian dan Kapten Rhadi Yanuar saat diwawancarai. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Kodam I Bukit Barisan menjawab pernyataan Supriatin, korlap judi togel di Kecamatan Stabat yang juga ngaku menyetor ke Koramil setempat sebesar Rp 1,5 juta.

Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Infanteri Rico J Siagian mengatakan, informasi tersebut masih didalami.

Namun demikian ia tidak menjelaskan sejauh hal itu dikorek.

Baca juga: Kodam I BB Bantah Sengaja Bidik Polisi Nakal Bisnis Judi-Narkoba, Ungkap Alasan Tangkap Aipda JPH

"Terkait masalah pernyataan ataupun pengakuan dari Suprihatin yang mengatakan bahwa ada setoran ke Koramil Rp 1,5 juta itu kita dalami," kata Kolonel Rico J Siagian, Sabtu (19/8/2023).

Kata Rico, dari pengakuan Supriatin, uang sebesar Rp 1, 5 juta itu diserahkan ke Bripka Harry Gaol yang mengaku mendistribusikan uang tersebut.

Disinilah yang belum diketahui apakah Bripka Harry Gaol menyampaikan uang haram tersebut atau cuma mengaku-ngaku menyerahkan juga kepada Supriatin.

Sejauh ini Kodam I Bukit Barisan beralasan belum bisa menindaklanjuti pengakuan Supriatin karena dia ditahan polisi.

"Jadi kamu belum bisa menindaklanjuti, baru keterangan, pengakuan. Di mana pendistribusian itu dilakukan oleh, Bripka HG."

Sebelumnya, heboh pernyataan Supriatin, koordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengaku rutin setoran Rp 25 juta setiap dua minggu ke Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu HS.

Selain itu, dia juga ngaku setor ke Polsek Stabat dan Polsek Secanggang. Kemudian dia juga sempat ngaku beri upeti ke Koramil setempat sebesar Rp 1,5 juta.

Pengakuan koordinator togel itu disampaikan di hadapan anggota Deninteldam I/Bukit Barisan yang menangkap Supriatin.

Namun belakangan pernyataan Supriatin berubah. Kali ini mengaku apa yang diucapkannya tidak benar karena diintimidasi.

Katanya, saat itu dia ketakutan, dikelilingi personel TNI bersenjata makanya menyatakan uang bisnis perjudian itu bergulir ke pejabat Polres Langkat.

"Dengan rasa takut, saya cemas. Mereka bersenjata semua mau tak mau lah saya bilang.
Dengan rasa terpaksa saya takut jadi gimana lagi nggak tahu lagi gimana,"ucapnya dalam video singkat yang diterima Tribun Medan, Selasa (15/8/2023).

Dalam video terbarunya kali ini, Supriatin yang ditangkap TNI itu meralat seluruh pernyataannya mengenai setoran judi.

Dia menyebut, semua setoran itu tidak ada dan hanya karangan belaka karena dikelilingi tentara, meski dia sempat menunjukkan bukti transfer.

"Nah, masalah uang yang saya transfer 25 juta ke Kanit Pidum Herman itu tidak ada. Yang dibilang ke Polres itu juga tidak ada. Ke Polsek itu juga tidak ada semua,"ucapnya.

Supriatin menduga ada persaingan bisnis perjudian antara dia dan pria bernama Wak Udin, yang diduga dibekingi Deninteldam I Bukit Barisan, makan dia ditangkap.

Menurutnya, wak Udin, bos togel yang diduga dibekingi Deninteldam itu sudah ditangkap Polisi lebih dahulu makanya mereka balas dendam.

Hal inilah yang diduga menyebabkannya ditangkap Personel Kodam I Bukit dan dipaksa buka suara telah menyetor puluhan juta ke Polisi.

"Cuma saya dapat informasi dibawah ada namanya Wak Udin, main beringin 1. Nah, pas saya tanya beringin 1 itu siapa ? Orang Deninteldam,"ujarnya.

"Nah saya berpikir seperti itu. Mungkin ada kaitannya sama orang itu. Sebab apa, mungkin karena ketangkap orang itu terus merembet ke saya. Saya berpikir seperti itu,"sambungnya.


(cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved