Berita Seleb

Anak Tukang Parkir Lulus S3 di Ceko, Dipuji Banyak Professor Eropa, Dulu Huni Kontrakan 2x3 Meter

Adapun risetnya tentang Dana Desa di Eropa mendorongnya menjadi salah satu peneliti Dana Desa terbaik yang dimiliki Indonesia.

Instagram
Anak Tukang Parkir Lulus S3 di Ceko, Dipuji Banyak Professor Eropa, Dulu Huni Kontrakan 2x3 Meter 

TRIBUN-MEDAN.com - Anak tukang parkir lulus S3 di Ceko.

Ia pun mendapat pujian dari banyak professor di Eropa.

Hal ini pun langsung menjadi sorotan, apalagia mengingat masa kecilnya yang penuh keterbatasan.

Choirul Anam anak tukang parkir sukses sekolah S3 di Ceko
Choirul Anam anak tukang parkir sukses sekolah S3 di Ceko (DOK.Pribadi Choirul Anam)

Bahkan dulu ia menghuni kontrakan 2x3 meter.

Sosok itu adalah Mohammad Choirul Anam.

Mohammad Choirul Anam anak tukang parkir ini berbagi kisa inspiratifnya media sosial.

Ia berhasil lulus S3 di Ceko.

Baca juga: Viral Bupati Maluku Tengah Jadi Sorotan Netizen Lantaran Grogi saat Serahkan Bendera, Ini Sosoknya

Bahkan, untuk mencapai hal tersebut, ia harus menjalani kehidupan yang berliku.

Choirul Anam lulus S3 dari Charles University di Praha, Ceko dalam waktu 3 tahun 4 bulan.

Choirul Anam diwisuda S3 pada Februari 2023 lalu.

Tak lama setelah lulus, ia mendapat tawaran melakukan penelitian di Eropa tentang penggunaan dana desa.

Choirul Anam saat berada di luar negeri
Choirul Anam saat berada di luar negeri (Instagram @just.anam)

Penelitian tersebut merupakan kolaborasi riset dari Arizona State University USA dan St. Andrews University, Scotlandia.

Tawaran ini tentu saja merupakan sesuatu yang membanggakan lantaran kedua kampus tersebut termasuk dalam sekolah bergengsi.

Adapun risetnya tentang Dana Desa di Eropa mendorongnya menjadi salah satu peneliti Dana Desa terbaik yang dimiliki Indonesia.

Disertasi yang berhasil membawanya mendapat gelar PhD di kampus tertua di Eropa Tengah ini, mendapat pujian banyak Professor di Eropa.

Baca juga: VIRAL Warga Jarah Mobil Pengangkut Bawang Merah Saat Melintas di Karnaval, Respons Pemilik Disorot

Prof Frantisek Ochrana sebagai senior Professor di Faculty of Social Science mengatakan bahwa Anam merupakan salah satu mahasiswa terbaiknya yang menyelesaikan berbagai tantangan dalam studi PhD-nya.

Sedang supervisornya, Prof. Michal Placek bahkan memberi pujian yang tinggi karena dedikasi Anam dalam meneliti dan memberikan kontribusi untuk Indonesia sangat besar.

Bahkan kelulusannya dalam waktu sangat cepat mendapat pujian dari Prof. Arnold Vesely sebagai suatu yang "extremely unusual" mengingat tidak mudah dapat lulus dengan sangat cepat dikampus yang kompetitif di Eropa.

Apalagi jika dilihat dari latar belakangnya, Anam bukanlah lahir dari keluarga kaya raya.

Bahkan Ayahnya pernah menjadi juru parkir di parkiran Universitas Jayabaya Jakarta tahun 1986-1987 dan di Bekasi tahun 1987-1990.

Selama 5 tahun menjadi juru parkir, Alm. Moch Sahlun ayahnya kala itu hanya mampu menempati rumah kontrakan dengan ukuran 2x3 meter bersama Anam kecil dan keluarganya.

Kala itu, listrik hanya hidup 11 jam dari jam 6 malam dan akan mati jam 5 pagi.

Baca juga: Viral Remaja 15 Tahun Kabur dari Panti Asuhan Lantaran Terus Dimarahi, Tidur di Warung Pecal Lele

"Hal yang paling saya ingat adalah kalau ingin mendengarkan radio harus bangun jam 4 pagi karena jm 5 listrik sudah mati. Kami juga tinggal di kontrakan ber-lima bersama paman dan bibi," kata Anam dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/8/2023).

Namun meski dia waktu kecil hidup di dalam kesulitan, tetapi tidak mematahkan semangat juangnya untuk berkuliah tinggi.

Bahkan Anam dapat menyelesiakan studi S1 Akuntansi dan Studi S2 MPKP Fak Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Anak Tukang Parkir Lulus S3 di Ceko, Dipuji Banyak Professor Eropa, Dulu Huni Kontrakan 2x3 Meter
Anak Tukang Parkir Lulus S3 di Ceko, Dipuji Banyak Professor Eropa, Dulu Huni Kontrakan 2x3 Meter

Prestasi yang diraihnya ini tentu tidak didapat dengan mudah karena melalui berbagai usaha dan kerja keras yang luar biasa.

Tak heran jika Anam juga pernah menjabat sebagai Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia 2020-2021.

"Kuncinya adalah pantang menyerah dan yakin bahwa setiap usaha baik dan maksimal akan mendapat hasil yang baik dan maksimal pula," kata Anam.

(*/Tribun-Medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

 

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved