Berita Nasional

Dear Warga Jakarta, WFH Berlaku Mulai Besok Sampai Oktober, ASN Tak Disiplin Bakal Diultimatum

Buntut buruknya polusi udara di Jakarta, mulai besok Work From Home (WFH) mulai diterapkan sampai Oktober untuk mengurangi mobilitas pegawai yang meng

VIA INTISARI
Polusi udara di DKI Jakarta. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Imbas polusi udara di Jakarta, mulai besok Work From Home (WFH) mulai diterapkan kepada aparatur sipil negara (ASN).

Kebijakan WFH untuk ASN ini mulai berlaku dari Senin (21/8/2023) sampai Sabtu (21/10/2023) mendatang.

Disampaikan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengultimatum ASN di Pemprov DKI yang tidak disiplin saat penerapan work from home (WFH) sebanyak 50 persen.

Nantinya kepada mereka yang tidak disiplin, kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sebanyak 50 persen akan dianulir.

Ia mengatakan tujuannya untuk mengurangi mobilitas pegawai menggunakan kendaraan yang memicu kemacetan dan polusi udara di Jakarta.

Baca juga: NGERINYA Polusi Udara Jakarta Setelah Ditinggal Anies, Presiden Jadi Korban hingga Dicap Gotham City

Baca juga: Respon Menohok Jokowi dan Hotman Paris Soal Parahnya Polusi Udara di Jakarta

Heru juga mengatakan, kebijakan ini akan rutin dievaluasi oleh Pemerintah DKI Jakarta.

Hasil evaluasi itu akan dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

“Kalau dalam kurun waktu tidak sampai 21 Oktober misalnya tidak efektif, karyawan atau ASN yang WFH di rumah tidak disiplin, ya saya kembalikan,” kata Heru, Minggu (20/8/2023).

Meski demikian, Heru mengaku tak bisa mengeluarkan kebijakan WFH di perusahaan swasta.

Kata dia, pemerintah daerah hanya bisa mengimbau mereka agar turut bersama-sama melaksanakan WFH.

“Kami mengimbau mereka (perusahaan swasta) untuk mengambil kebijakan masing-masing,” tuturnya.

Ilustrasi polusi udara di Jakarta Utara - Dampak polusi udara di Jakarta mulai dirasakan warga Penjaringan, Jakarta Utara, di antaranya paparan kabut di permukiman, batu dan pilek hingga mimisan.
Ilustrasi polusi udara di Jakarta Utara - Dampak polusi udara di Jakarta mulai dirasakan warga Penjaringan, Jakarta Utara, di antaranya paparan kabut di permukiman, batu dan pilek hingga mimisan. (Instagram)

Selain itu, kata Heru, pemerintah daerah juga tak memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi bagi perusahaan yang menolak WFH.

Dia meyakini, perusahaan mampu mengatur usahanya masing-masing di tengah kebijakan WFH dari pemerintah daerah.

“Nggak (tak ada penindakan) mereka kan berbisnis dan usahanya supaya maju harus kami perhatikan,”

“Semuanya sudah dewasa untuk mengatur masing-masing,” tukasnya.

Polusi Udara Makan Korban

Ngerinya polusi udara di Jakarta sampai membuat Presiden Joko Widodo jadi korban.

Bahkan buruknya kualitas udara di Jakarta hingga disebut mirip dengan Gotham City.

Dimana buruknya kualitas udara Jakarta pada pagi ini pun terekam kamera seorang fotografer drone profesional, Indra Ardiaputra.

Lewat status instagramnya @pakindro, pria yang akrab disapa Pakindro itu membagikan sebuah potret dari udara yang mencitrakan kondisi ibu kota pada pagi tadi.

Hotman Paris soroti dan mengaku kaget dengan buruknya kondisi udara Jakarta pada Senin (7/8/2023) pagi.
Hotman Paris soroti dan mengaku kaget dengan buruknya kondisi udara Jakarta pada Senin (7/8/2023) pagi. (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Dalam potret yang dibagikan, terlihat gedung-gedung pencakar langit terlihat diselimuti kabut.

Bukan kabut yang berasal dari embunan uap air, kabut berwarna abu-abu itu diyakini adalah polusi yang menyelimuti Jakarta pada pagi tadi.

"Pagi Ini Jakarta Sekilas Mirip Gotham City dari udara. AQI menunjukkan rata2 di angka 170-an. Bahkan daerah jeruk purut menunjukkan angka AQI 202," tulis Pakindro, Selasa (15/8/2023).

"Pagi ini juga Jakarta kembali menempati rangking-2 di dunia sebagai negara dengan pencemaran udara terberat," tambahnya lagi.

Dirinya menyampaikan kekhawatirannya ketika keluar rumah karena sangat berbahaya.

Sementara, tetap berada di dalam rumah juga dinilainya berbahaya karena polusi sudah berada di dalam rumah.

"Mau keluar rumah berbahaya, mau di dalam rumah juga bahaya karena polusinya sudah sampai ke dalam rumah," ungkapnya.

Kualitas udara DKI Jakarta semakin hari kian memprihatinkan.

Dalam beberapa pekan belakangan, polusi udara Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat.

Merujuk situs IQAir, kualitas udara pada Selasa (15/8/2023) pagi untuk wilayah DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat, yakni berada di angka 170 dengan konsentrasi parameter PM 2.5.

Kondisi serupa terpantau pada siang ini, kualitas udara hingga pukul 10.30 WIB untuk wilayah DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat, yakni berada di angka 157 dengan konsentrasi parameter PM 2.5.

Disebutkan, konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 13.4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Postingan tersebut pun disambut ramai masyarakat.

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Baca juga: Respon Menohok Jokowi dan Hotman Paris Soal Parahnya Polusi Udara di Jakarta

Baca juga: Begini Mirisnya Kualitas Udara Jakarta Setelah Era Anies, Hotman Paris : Gawat Polusi!

Baca juga: NGERINYA Polusi Udara Jakarta Setelah Ditinggal Anies, Presiden Jadi Korban hingga Dicap Gotham City

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved