TRIBUNWIKI
INILAH Hotel di Medan yang Sudah Ada Sejak Jaman Belanda, Ada yang Berdiri Tahun 1898
Tak heran jika banyak bangunan bersejarah di masa kolonialisme yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Kota Medan merupakan salah satu kota yang memiliki sejarah perjalanan cukup panjang.
Tak heran jika banyak bangunan bersejarah di masa kolonialisme yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Kali ini Tribun-medan.com akan mengulas beberapa hotel yang ada di Kota Medan dan berdiri sejak jaman Belanda.
Berikut deretan hotel tertua di Medan :
1. Hotel Grand Inna Dharma Deli

Hotel yang terletak tepat di pusat kota ini, ternyata sudah berdiri sejak 125 tahun yang lalu.
Mengalami beberapa pemugaran bangunan ini tidak menghilangkan bentuk aslinya sama sekali.
Hal ini bisa dilihat dari struktur bangunannya yang masih asli dan bernuansa jaman dulu.
Hotel Grand Inna Dharma Deli merupakan salah satu hotel di Medan peninggalan zaman Hindia Belanda yang memiliki nilai sejarah dan menjadi salah satu Heritage yang ada di Kota Medan.
Hotel ini merupakan penggabungan dua unit hotel yaitu Hotel Wisma Deli dan Hotel Dharma Bakti.
Eks hotel yang dibangun pada tahun 1898 oleh Pengusaha Belanda yang bernama Aeint Herman de Boer. Dulunya bangunan ini bernama NV.Hotel Mijn de Boer namun lebih dikenal dengan nama Hotel De Boer.
Pembangunan Hotel De Boer awalnya hanya terdiri dari restoran, bar, dan tujuh kamar. Lalu pada tahun 1909 penambahan kamar menjadi 40 kamar.
Bangunan eks Hotel De Boer masih dipertahankan sampai saat ini. Posisinya berada di bagian tengah yang berlantai dua dan memiliki 51 kamar. Pada tanggal 14 Desember 1957, dalam rangka nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda, Hotel NV Mijn De Boer diambil alih oleh pemerintah Indonesia.
Hotel De Boer pada zaman kolonial pernah dikunjungi oleh tamu-tamu kehormatan pemerintah Belanda dan artis-artis Barat yang terkenal, di antaranya Raja Léopold II dari Belgia dan mata-mata yang terkenal yaitu Mata Hari.
Bangunan Hotel yang merupakan warisan Belanda sama sekali tidak ada perubahan dalam bentuk Arsitektur bangunan namun hanya pengecatan dan penggantian lantai keramik yang mulai rusak, akan tetapi kesan bangunan tempo dulu masih dipertahankan dengan baik.
Hotel ini mememiliki nilai lebih dan bukan hanya sekedar tempat menginap, tetapi pengunjung juga dapat melihat bangunan bersejarah yang masih terjaga dengan baik dan mendapatkan informasi tentang sejarah tentang bangunan hotel.
2. Grand City Hall

Bangunan Balai Kota Lama Medan yang menjadi Hotel Grand City Hall Medan saat ini tidak membuat struktur bangunan dan estetikanya berubah.
Berdiri kokoh di depan hotel berbintang 5 itu, merupakan bangunan Balai Kota Lama Medan yang terletak di sisi barat lapangan Merdeka.
Bangunan tersebut mulai dibangun pada tahun 1906 oleh kantor Konsultan Arsitektur Hulswit & Fermont, Weltevreden, yang bekerjasama dengan konsultan Ed Cuypers dari Amsterdam.
Bangunan Balai Kota Lama Medan, dari masa kolonialisme memang berdiri bersebelahan dengan gedung Bank Indonesia.
Pada awalnya bangunan tersebut diperuntukkan kantor Javasche Bank. Kemudian dibeli oleh Dewan Kota Medan, sebagai tempat kantor mereka.
Desain khas Eropa masih tetap dipertahankan.
Pengelola juga memajang berbagai foto-foto tempo dahulu Kota Medan.
Pantauan wartawan www.tribun-medan.com, terlihat beberapa barang antik yang masih tersimpan rapi di dalam lemari, seperti, jam, rantang pada masa lalu dan strika baju.
Bangunan ini juga merupakan saksi sejarah kejayaan usaha perkebunan di Kota Medan.
(cr26/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.