Berita Internasional

Guru Terancam Dipecat karena Punya Payudara Besar, Berawal dari Aduan Orangtua Murid

Wali murid menuding guru TK berinisial B melakukan pelecehan seksual gegara payudaranya yang besar.

|
Eva.vn
Wali Murid kecam dan minta guru yang punya payudara besar dipecat 

TRIBUN-MEDAN.com - Kejadian unik terjadi di salah satu sekolah, dimana para orang tua murid tak terima dengan kehadiran seorang guru yang memiliki payudara yang besar.

Orang tua murid merasa kehadiran guru yang memiliki payudara besar itu bisa membuat perkembangan anak-anak mereka terganggu.

Alhasil, para orang tua murid mengadu ke pihak Yayasan dan guru yang bersangkutan terancam dipecat.

Dilansir TribunMedan.com dari Eva.vn, Selasa (29/8/2023) , wali murid menuding guru TK berinisial B melakukan pelecehan seksual gegara payudaranya yang besar.

Kini, wali murid tersebut mendapatkan dukungan dari wali murid lainnya.

Baca juga: Bobby Nasution Angkat Bicara soal Perempuan Pelempar Sendal pada Mertuanya, Presiden Jokowi

Baca juga: Gudang Oli Palsu dengan Merek Terkenal Digerebek di Percut Seituan, Ditemukan Mesin Cetakan Botol

Mereka sepakat bahwa payudara besar tersebut menjadi bukti pelecehan seksual di sekolah tersebut.

Guru TK ini digugat oleh para wali murid yang takut karena itu bisa berdampak pada anaknya.

Bahkan para orangtua murid beralasan, itu bisa menjadi pelecehan anak.

Kini, guru berusia 23 tahun tersebut terancam dihentikan dari tempatnya mengajar di distrik Seocho, Seoul, Korea Selatan.

Guru Perempuan tersebut harus menanggung kritik dan kecaman yang pedas dari beberapa orang tua siswa.

Dalam unggahannya di media sosial, wali murid A berkata: "Payudara guru taman kanak-kanak yang baru tiba itu terlalu besar."

"Saya pikir payudaranya yang besar dapat berdampak negatif pada emosi anak-anak." sambungnya.

"Jadi saya memintanya untuk membalutnya (ditutupi). Namun dia mengabaikan permintaan saya." tambahnya.

Marah dengan hal ini, A memutuskan untuk mengajukan tuntutan terhadap B.

A didukung oleh wali murid lainnya mengajukan pengaduan ke departemen pendidikan kota.

Dia mengklaim bahwa payudara besar guru taman kanak-kanak perempuan tersebut adalah sebuah tindakan "pelecehan anak".

Namun wali murid A mendapat tanggapan miring, ia dianggap membuat tuduhan palsu dan menghalangi bisnis.

Karena tidak punya pilihan lain, A harus memposting ceritanya di media sosial untuk meminta pendapat netizen.

"Saya sangat ingin guru perempuan itu dipecat. Apakah ada cara yang baik? Haruskah saya bicara untuk dia?" ungkapnya.

Namun di media sosial, wali murid A itu malah mendapat kritikan dari warganet.

"Apakah kamu sangat tidak kompeten? Apakah dia melakukan kesalahan? Kecuali dia sengaja memamerkan tubuhnya, kamu benar-benar jahat." kecam warganet.

“Hak atas pendidikan memang harus kita refleksikan, bukan karena menyekolahkan anak kitalah yang berhak mengajukan segala macam tuntutan yang tidak masuk akal kepada guru.” ujar warganet lainnya.

“Dia juga putri orang tuaku. Tolong hargai orang lain.” tulis warganet lainnya.

"Seperti yang diharapkan, musuh perempuan adalah perempuan." timpal lainnya.

Dalam situasi seperti ini, Kementerian Pendidikan Korea telah membentuk tim untuk menangani keluhan jahat dari orang tua yang dialami banyak guru.

Pada saat yang sama, mereka berusaha melindungi hak guru untuk mengajar dalam kasus seperti ini.

Kini pro dan kontra terkait payudara besar dari guru tersebut masih bergulir.

Tak sedikit publik Korea yang turut membeberkan pendapatnya.

(cr18/tribun- medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved